Mohon tunggu...
ADE SETIAWAN
ADE SETIAWAN Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - Kepala Puskeswan Pandeglang

All is Well

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Hidup Tanpa Asap Rokok, Mungkinkah?

16 Oktober 2023   17:58 Diperbarui: 16 Oktober 2023   18:16 170
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dinkespandeglang.blogspot.com

Di zamanku, rokok adalah sebuah benda yang berbentuk silinder dari kertas. Ukurannya sekira  panjang telunjuk tangan orang dewasa. Dengan diameter sekitar 10 mm yang berisi daun-daun tembakau kering yang telah dicacah.

Zaman itu juga ada rokok yang pembungkusnya berasal dari daun kawung. Maka disebut rokok kawung. Banyak digemari para petani dan orang tua dulu.

Konon merokok adalah salah satu hiburan orang tua dulu. Melepas lelah setelah bercocok tanam sambil menghisap rokok kawung. Atau sekedar bercengkerama di acara-acara kumpulan warga. Di ronda malam. Maupun saat ngobrol-ngobrol antar tetangga.

Jenis rokok lainnya rokok yang bahan pembungkusnya berupa daun tembakau itu sendiri. Disebutnya cerutu. Pada zaman itu rokok cerutu hanya dinikmati oleh masyarakat kalangan atas saja.

Cara penggunaan rokok dibakar pada salah satu ujung dan dibiarkan membara agar asapnya dapat dihirup lewat mulut pada ujung yang lain. Dan waktu itu belum ada peringatan bahaya merokok!

Itu dulu. Sekarang sudah banyak ragam jenis rokok yang beredar di pasaran. Baik rokok legal maupun illegal, bahkan tren sekarang semakin banyak penjual rokok dengan merek-merek "aneh" yang sebelumnya tidak pernah terdengar.

Rokok masa kini pun hadir dalam berbagai bentuk. Rokok konvensional dalam bentuk kretek dan filter, rokok elektrik dan vape, serta alat pemanas tembakau tanpa asap yang mulai marak beberapa tahun belakangan ini.

Dari ragam merek yang ada, bahan yang berbeda dan cara menghisap rokok yang bervariasi, ada satu kata kesamaan dari akibat merokok yakni dampaknya.

Ya, merokok diketahui berdampak buruk bagi kesehatan untuk diri sendiri. Bagi orang lain atau keluarga yang ada di lingkunga sekitar sebagai perokok pasif. Baik dalam waktu singkat maupun jangka panjang.

Hal itu sudah diingatkan melalui pesan dalam kemasan rokok. Ingat kalimat  "Peringatan: Rokok Membunuhmu" atau "Peringatan Pemerintah: Rokok Dapat Mengganggu Kesehatan"

Begitu pula pada iklan rokok di media cetak, media elektronik maupun media luar ruang yang memperlihatkan efek kesehatan produk tersebut. Seperti "Merokok dapat menyebabkan kanker, serangan jantung, impotensi dan gangguan kehamilan dan janin".

Mengapa semua peringatan bahaya merokok itu sekarang harus disampaikan ?

Jawabannya semua sepakat berdasarkan berbagai hasil penelitian merokok dalam berbagai jenis dan bentuk merupakan kegiatan yang akan mengganggu kesehatan

Melansir dari kemkes.go.id disampaikan bahwa di dalam rokok terkandung lebih dari 4.000 jenis bahan kimia yang berbahaya bagi tubuh.

Namun, kenapa banyak orang yang merokok akan tetapi masih tetap sehat dan bugar. Pun sebaliknya tidak sedikit orang yang tidak merokok tetapi memiliki masalah yang komplek terhadap kesehatannya.

Dikalangan perokok istilah itu dikatakan, "Merokok penyakitnya paru-paru. Yang tidak merokok penyakitnya rupa-rupa"

Maka, jangan heran jika peringatan Kesehatan bergambar di kemasan rokok tidak serta merta menjadikan orang untuk berhenti merokok. (aSt)

Sehat adalah dambaan setiap orang.

Berapapun harganya akan kita bayar untuk sehat.

Sehat berawal dari kebiasaan. Kebiasaan terbentuk dari pola pikir.

Teknologi telah berhasil merubah pola pikir.

Sebuah jalan untuk hidup sehat dengan berhenti merokok....

Yuk, lindungi dan sayangi diri sendiri serta orang di sekeliling dengan berhenti merokok!

Salam Literasi!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun