Mohon tunggu...
ADE SETIAWAN
ADE SETIAWAN Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - Kepala Puskeswan Pandeglang

All is Well

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

FGD SIDAPANG untuk Perkuat Pelaku Usaha Penggilingan Padi

13 Oktober 2023   19:47 Diperbarui: 13 Oktober 2023   20:03 235
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

FGD SIDAPANG untuk Perkuat Pelaku Usaha Penggilingan Padi

Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Kabupaten Pandeglang menggelar kegiatan Focus Group Discussion (FGD) dalam rangka penerapan aplikasi "Sistem Informasi Data Pangan Kabupaten Pandeglang" (SIDAPANG) bersama para pelaku usaha penggilingan padi dan stakeholders di Aula DPKP Pandeglang, Jumat (13/10/2023)

FGD atau diskusi kelompok terarah diikuti peserta dari berbagai stakeholders instansi terkait seperti Kepala Bidang (Kabid) Ekonomi dan Sumberdaya Alam (SDA) Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Pandeglang, Kabid Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pandeglang, Kabid Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi (Disperindakop), Dinas Sosial (Dinsos), Bagian Ekonomi Setda Pandeglang, DPMTSP Pandeglang dan peserta perwakilan Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Pandeglang.

Kegiatan FGD juga dihadiri peserta perwakilan pelaku usaha penggilingan se Kabupaten Pandeglang.

Sementara peserta dari DPKP Pandeglang yakni Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Dr. Nasir, SP., MBA., MP, Sekretaris DPKP Pandeglang Uun Junandar, SP., MM., serta para Kepala Bidang di lingkungan DPKP Pandeglang.

Baca juga : Lebih Dekat Bersama Doktor Nasir, Penggagas Aplikasi "SIDAPANG"

Kepala DPKP Pandeglang Dr. Nasir, SP., MBA. MP. yang juga selaku narasumber dalam kesempatan tersebut memaparkan gagasan dan inovasi tentang pentingnya data bagi ketersediaan pangan di suatu daerah.

"Agar dapat diketahui perkembangannya setiap waktu oleh masyarakat," tuturnya.

Ia mengatakan data ketersediaan pangan merupakan isu strategis untuk tersedianya data stok dan pasokan pangan yang ada di Kabupaten Pandeglang.

Hal ini penting untuk mencegah inflasi dan menjaga stabilitas harga. Sehingga ketahanan pangan dapat dikendalikan.

"Dengan aplikasi ini setiap waktu dapat memperoleh informasi ketersediaan pangan dan bisa membuat langkah -- langkah strategis untuk meminimalisir kekurangan ketersediaan pangan," ujarnya.

Diungkapkan, penerapan aplikasi "Sistem Informasi Data Pangan Kabupaten Pandeglang" (SIDAPANG) merupakan aplikasi jaringan informasi yang memuat data ketersediaan pangan khususnya beras yang bisa diakses masyarakat secara online.

Baca juga : Digitalisasi Data Pangan, Solusi untuk Memperkuat Ketahanan Pangan

"Aplikasi ini memuat data pangan dari penyedia yang update setiap hari," ungkapnya.

Diharapkan, adanya aplikasi ini dapat memudahkan akses masyarakat dalam hal perkembangan harga pangan, stok pangan dan pasokan pangan terutama beras dan komoditi lainnya.

"Outputnya agar data pangan tersedia secara cepat, mudah, murah, realtime dan valid," harapnya.

Foto : Dokumentasi DPKP Pandeglang
Foto : Dokumentasi DPKP Pandeglang

Harapan Pelaku Usaha

Dr. Nasir mengatakan, kegiatan FGD sekaligus "Sosialisasi SIDAPANG" dihadiri peserta perwakilan pelaku usaha penggilingan padi diantaranya dari perwakilan Kecamatan Banjar, Kecamatan Cimanuk, Kecamatan Panimbang dan dari Kecamatan Cikeusik.

"Berdasarkan hasil pendataan DPKP Pandeglang terdapat lebih dari 2.000 pelaku usaha penggilingan yang tersebar di desa- desa se Kabupaten Pandeglang," imbuhnya.

Dalam proses FGD dan Interaksi dengan perwakilan pelaku usaha penggilingan padi, peserta merespon positif keberadaan "Aplikasi SIDAPANG"

"Mereka berharap ke depan penggilingan padi dapat efektif beroperasi di berbagai wilayah dengan adanya manajemen pengelolaan gabah secara baik dilapangan," katanya.

Para pelaku usaha penggilingan juga mengharapkan ada upaya untuk memaksimalkan peran Rice Milling Unit (RMU) dalam pengelolaan gabah di Kabupaten Pandeglang.

"Kalau bisa PT Wilmar, Kerawang dan pengusaha Cirebon tidak masuk langsung ke lokasi petani, tapi bermitra dengan para penggilingan dalam menghasilkan beras atau beras pecah kulit," usul para pelaku usaha penggilingan padi kepada Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Pandeglang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun