Mohon tunggu...
ADE SETIAWAN
ADE SETIAWAN Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - Kepala Puskeswan Pandeglang

All is Well

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Waspadai Ancaman Laten Penyakit Mulut dan Kuku pada Ternak

13 Oktober 2023   06:37 Diperbarui: 13 Oktober 2023   09:30 343
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokter hewan memeriksa kesehatan hewan sapi di salah satu lokasi peternakan di Jakarta, Kamis (12/5/2022). (ANTARA FOTO/RIVAN AWAL LINGGA)

Daya sebar penyakit mulut dan kuku sangat luas. Daya tular virusnya sangat cepat. Daya rusak - secara ekonomi - juga sangat besar.

Yang perlu diketahui dari penyakit mulut dan kuku adalah PMK bukan "zoonosis" alias tidak berbahaya untuk manusia, tetapi menjadi ancaman sangat berbahaya untuk hewan ternak.

Akan tetapi, jangan terlalu khawatir juga ya! Sebab ancaman kejadian wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) pada hewan ternak itu kini mulai mereda.

Bahkan dalam beberapa bulan terakhir, ada indikasi sebagian wilayah kabupaten/kota dan provinsi di Indonesia, berdasarkan laporan "iSIKHNAS" telah menunjukan kasus nol atau "zero case".

Ya, sekarang relatif sudah tidak ada lagi pemberitaan terkait kasus penyakit mulut dan kuku menyerang ternak, sebagaimana yang pernah viral di awal tahun 2022.

Namun, benarkah situasi kejadian dan kondisi kasus penyakit hewan menular strategis (PHMS) yang menjadi ancaman ternak sapi, kerbau, kambing dan domba ini telah berakhir?

Baru-baru ini saya mengikuti Rakor Pengendalian PMK tingkat Provinsi Banten. Di forum itu dibahas situasi dan perkembangan terkini penyakit mulut dan kuku, baik skala lokal maupun nasional.

Berdasarkan data dan pemaparan sejumlah narasumber pusat dan daerah, kasus penyakit mulut dan kuku saat ini dinyatakan sudah terkendali.

Sejak awal 2023 kejadian wabah PMK sudah mereda. Kini, angka kasus PMK yang terjadi - sporadis - boleh dibilang sudah tidak signifikan menimbulkan - ancaman - kejadian wabah.

Pun begitu, pengendalian dan pencegahan penyakit mulut dan kuku pada hewan ternak harus tetap dilakukan. Caranya? Dengan menggencarkan vaksinasi PMK pada ternak yang berpotensi tertular dan atau menularkan penyakit mulut dan kuku.

Target Vaksinasi PMK

Berdasarkan analisis situasi dan perkembangan penyakit mulut dan kuku hanya bisa dikendalikan dengan catatan, pertama capaian/cakupan vaksinasi PMK tahunan minimal wajib 80 persen sasaran.

Catatan kedua adalah semua hewan rentan PMK (HRP) khususnya sapi dan kerbau wajib sudah di vaksin.

Dengan dua catatan tersebut, ditargetkan kejadian/penurunan kasus PMK sampai dengan nol kasus dapat tercapai.

Tantangan Bebas PMK

Tantangan terbesar pelaksanaan vaksinasi PMK pada ternak adalah "sosialisasi" memastikan semua hewan rentan PMK khususnya sapi dan kerbau, kambing dan domba wajib divaksinasi.

Di sisi lain, situasi kasus PMK saat ini yang telah melandai justru menyulitkan pencapaian target vaksinasi, lantaran ada keengganan peternak untuk vaksinasi hewan ternaknya.

Ingat, hampir seluruh obyek vaksinasi PMK adalah peternakan rakyat. Peternakan mereka skala kecil. Belum teratur. Dan secara psikologis gampang panik jika terjadi efek samping dari vaksinasi PMK.

Selain itu, keterbatasan jumlah SDM dokter hewan dan paramedik veteriner serta petugas lapang dengan berbagai kegiatan lain - selain vaksinasi PMK -- membuat cakupan vaksinasi PMK akan sulit dicapai terpenuhi dalam waktu dekat ini.

Namun demikian, betapa pun sulitnya target vaksinasi PMK haruslah tetap tercapai demi menghentikan wabah ini secara tuntas.

Baca juga : Pandeglang "Zero Case" Penyakit Mulut dan Kuku

Sejarah membuktikan, Indonesia pernah berhasil menuntaskan status wabah PMK yang pernah menyerang "ruminansia" - ternak sapi dan kerbau - pada 1983.

Wabah PMK akhirnya berhenti, setelah dilakukan vaksinasi massal pada sapi, kerbau, kambing, dan domba.

Setelah tujuh tahun kemudian, pada 1990 Indonesia dinyatakan bebas PMK oleh badan kesehatan hewan dunia. Rentang waktu yang cukup panjang untuk menuntaskan bebas PMK pada saat itu.

Akankah tahun ini dan tahun-tahun mendatang Indonesia akan kembali bebas tuntas dari penyakit mulut dan kuku?

Foto Ade Setiawan: Dokpri
Foto Ade Setiawan: Dokpri

Salam, Kompasianer Ade Setiawan Junior

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun