Mohon tunggu...
ADE SETIAWAN
ADE SETIAWAN Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - Kepala Puskeswan Pandeglang

All is Well

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Aturan Baru itu Membelenggu dan Pasti Menyiksa

8 Oktober 2023   16:06 Diperbarui: 8 Oktober 2023   16:32 147
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dan dalam sepekan ini aturan tersebut saya praktikan sungguh membelenggu dan menyiksa. Padahal saya hanya membuat Sembilan (9) aturan saja sebagai pedoman ber-Kompasiana supaya punya aturan main buat diri sendiri, keluarga dan yang lainnya.

Aturan-aturan itu ada yang -- sadar atau tidak - dilanggar oleh saya sendiri si pembuat aturan. Hehehe

Saya jadi tidak habis pikir mengapa ketika menerapkan aturan sendiri saja begitu terasa terbelenggunya, bahkan seolah-olah menyiksa.

Apalagi ketika kita harus mengikuti aturan yang dibuat orang lain atau aturan hukum, norma, adat istiadat dan lain-lain.

Baca juga: Kompasianer oh Kompasianer

Saya menduga - pola pemikiran saya -- sudah tercemar oleh paradigma lama "aturan ada untuk dilanggar"  ini yang menjadikan saya -- kita -- dan sebagian masyarakat biasa saja ketika melanggar aturan

Tentunya pola pikir "aturan ada untuk dilanggar" ini adalah kebiasaan -- perilaku - budaya - yang salah.

Untuk mengubah perilaku ini memang tidak semudah membalik telapak tangan, lantaran harus ditanamkan secara lebih kuat kepercayaan bahwa "aturan tidak untuk dilanggar".

Seberapa lama kita sudah terpapar paradigma lama -- "aturan ada untuk dilanggar" -- selama itu pula lah rentang waktu yang dibutuhkan untuk merubah menjadi paradigma baru -- "aturan tidak untuk dilanggar" -- itupun harus dilakukan dengan sungguh-sungguh plus dengan aturan baru pula.

Bayangkan, jika kita sudah terbiasa melanggar aturan-aturan sejak kanak-kanak? Berapa waktu yang dibutuhkan untuk merubahnya ?

Pun demikian bukan berarti saya tak ingin berubah !

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun