Zaman now (sekarang) adalah era digital, masa dimana segala sesuatunya sudah  mengalami perkembangan dalam pelbagai aspek kehidupan menjadi serba digitalisasi.
Di era ini, semua kecenderungan menjadi ingin serba cepat, mudah, dan instan. Internet sudah menjadi kebutuhan primer (pokok). Perkembangannyapun terus melaju begitu cepat dan rupanya tak bisa dibendung lagi oleh manusia.
Hebatnya, era digital ini bisa merambah ke segala sendi-sendi kehidupan manusia, termasuk cara kita saling berinteraksi dan berhubungan secara sosial di dunia maya yang wah, luar biasa, ya!
Tentunya, kemajuan era digital yang begitu pesat sekarang memberikan ragam jenis dampak, baik itu yang positif maupun dampak negatif.
Terkait dengan hal itu, situasi dan kondisi terkini zaman now hendaknya tidak merubah akhlak ummat di era digital.
Dalam konteks keterbukaan informasi dan perkembangan teknologi, Ummat Islam ditekankan untuk ber-akhlak tabayyun atau melakukan kroscek kebenaran terhadap informasi dan berita yang beredar di lini masa, baik itu melalui media cetak, website, maupun media sosial.
Dalam hal ini, Allah Swt. dalam Al-Quran Surat Al-Hujurat (QS:49) ayat 6 memerintahkan manusia untuk senantiasa melakukan tabayyun atau check dan richeck.
"Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu seorang fasik membawa suatu berita, maka bersungguh-sungguhlah mencari kejelasan agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa pengetahuan yang menyebabkan kamu atas perbuatan kamu menjadi orang-orang yang menyesal." (QS:49) ayat 6
Jika, tanpa upaya tabayyun terlebih dahulu, tidak terhitung orang-orang yang aktif di media sosial termakan hoax oleh berita-berita palsu dan bohong
Mirisnya, pasar warganet (netizen) yang mudah di-hoax-i makin marak. Dampaknya seolah berita palsu dan kebohongan dalam bentuk informasi menjadi sebuah industri yang menjual kebenaran.