Mohon tunggu...
ADE SETIAWAN
ADE SETIAWAN Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - Kepala Puskeswan Pandeglang

All is Well

Selanjutnya

Tutup

Trip

Menikmati Bandung di Malam Hari

27 September 2023   11:44 Diperbarui: 28 September 2023   21:24 323
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Selasa (26/09/2023) malam hingga dini hari tadi, saya mencuri kesempatan selama dua jam, untuk menyusuri suasana malam Kota Bandung.

Saya berangkat dari kawasan sub 07 sektor 22 sch sekira pukul 10.01 malam. Menunggu di lobby sekira semenit sebuah go car berhenti tepat dihadapan saya. Seorang supir / pengemudinya seorang pemuda dengan ramah mempersilahkan masuk.

Tak lama Sang Sopir melaju dengan santai sambil diiringi musik mobil, lagu wonderful tonigh lantuman Eric Clapton mengantarkan saya  menyusuri jalan Kota Bandung di waktu malam.

Dalam mobil kami sempat berbincang perihal pusat keramaian di Kota Bandung. Ia menjawab, Bandung sekarang sudah seperti kota yang tak pernah mati meski malam tiba.

Kehidupan kota yang tak pernah mati.  "the city that never dies," katanya dengan bangga.

Dibandingkan dengan era 90-an saya kuliah di dekat kawasan ini - sekarang politeknik kesehatan - kawasan pasteur jauh riuh gemilang dengan segala bangunan-bangunan mewah menjulang tinggi disekitarnya. 

Bagitupun akses jalan layang dan kemudahan menuju luar kota - langsung - tol pasteur - Jakarta - Merak.

Usai melintasi jalan Pasteur, sang supir kemudian mengarahkan saya menuju ke kawasan lainnya di Kota Bandung, yakni Kawasan Legendaris di Jalan Braga yang menurut sang sopir, jalan ini destinasi wisata favorit wisatawan dan warga setempat.

Di tempat ini menyediakan berbagai pilihan kuliner dan banyak spot menarik untuk sekedar foto-foto. 

Menurutnya, kawasan Braga akan terus berdenyut seiring malam yang semakin larut.

Pada akhir pekan - Kamis s.d Minggu - kehidupan malam weekend Braga biasanya dimulai setelah Magrib dan akan berakhir sesudah pukul 04:00. Sementara weekday hanya sampai pukul 00;00 - 02:00, begitu keterangan sang sopir sebelum ia berhenti di Kawasan Braga

Saya tiba - turun - di Braga sekira pukul 10 :15 dan membayar ongkos Rp20.000 sesuai kesepakatan.

Saya kemudian menyusuri Jalan Braga dengan berjalan kaki, menikmati suasana Bandung ditengah malam selama dua jam.

Malam itu cuaca cukup dingin lantaran siang hari lebih panas - akibat efek el nino - sehingga malam menjadi lebih dingin dari biasanya.

Selama waktu itu, banyak yang saya saksikan, dengar dan rasakan sepanjang jalan kenangan Menikmati Kota Bandung di Malam Hari

Saya mulai dengan Wisata Kuliner dulu. Jalan-jalan malam di Braga tak komplet jika melewati jajanan setempat. 

Tempat makan dan kafe berderet menyajikan pilihan kuliner beragam, mulai dari sajian jajanan lokal, hingga makan nusantara dan manca negara juga ada. 

Disini saya mencicipi makanan nusantara kesukaan saya, Nasi Goreng Braga.

Landmark Braga sebagai kota tua dengan arsitektur zaman kolonial sangat kental terlihat disepanjang ruas jalan ini. 

Deretan gedung-gedung tua berarsitektur eropa itu tampak masih kokoh berdiri. Namun kini jejak masa kolonial ini sudah ada banyak perubahan dan penambahan disana-sini.

Dokpri 
Dokpri 

Nah, di pertigaan Jalan Braga - Jalan Naripan saya ambil foto suasana malam hari. 

Dari sini kita bisa menyaksikan salah satu gedung bank yang terbesar pada zamannya, yakni Gedung BJB, dulu adalah De Eerste Nederlands Indische Spaarkas an Hypotheek Bank atau Denis Bank.

Lanjut berikutnya adalah melihat isi Braga City Walk yang merupakan pusat perbelanjaan besar diseputaran kawasan Braga. 

Fasilitasnyapun lengkap mulai pusat perbelanjaan, kuliner hingga apartemen dan hotel semua ada.

Hingga pukul 00:00 saya terus berjalan berkeliling seputaran Braga. 

Saya melihat setiap sudut Braga adalah spot berfoto yang menarik, terutama bagi anak remaja yang datang ke tempat ini.

Tak jarang pengunjung - seperti saya - datang hanya untuk berfoto dan menikmati suasana sekitar dengan jalan-jalam malam dan duduk-duduk serta berbincang-bincang dibangku-bangku yang ada di sepanjang tepi jalan.

Dini hari itu saya pulang ke persinggahan dan sekira pukul 00:15 saya tiba kembali di sub 07 sektor 22 sch dengan membayar ongkos Rp30.000.

Selamat tinggal kenangan Kota Bandung, karena hari ini saya tengah bersiap pulang kembali ke kampung halaman.

Salam, Kompasianer Ade Setiawan Junior

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun