Menurut Nasir, kemudahan akses data hanya dapat dicapai dengan penerapan digitalisasi administrasi pemerintahan. Sehingga kedepan data pangan yang ada menggambarkan potensi yang sesungguhnya, tidak sekedar data statistik pertanian.
Jadi, Aplikasi Sidapang itu gagasannya mencari solusi ditengah persoalan yang ia hadapi selaku kepala dinas yang membidangi pertanian dan ketahanan pangan yakni persoalan ketersediaan data pangan yang belum memadai, real time dan mudah diakses.
Tentu saja persoalan itu akan menyulitkan pemerintah daerah dalam penyusunan perencanaan, evaluasi, hingga dalam hal penyusunan kebijakan.
Nah, "Oleh sebab itu penguatan data pangan strategis itu sangat penting," imbuhnya.
Nasir menjelaskan, ada beragam data pangan strategis yang harus tersedia secara memadai, baik berupa data informasi dan sarana pendukung, untuk penyediaan kebutuhan dan ketersediaan pangan.
"Baik dalam bentuk data primer maupun sekunder," katanya menjelaskan.
Selain itu kata Nasir, untuk memperkuat data pangan diperlukan data produksi hasil pertanian, data stok pangan, data harga pangan, serta data konsumsi masyarakat.
Nasir menambahkan, usai sosialisasi strategi digitalisasi data pangan yang dihadiri oleh para stakeholder, kegiatan tahap berikutnya yakni pelatihan bagi petugas admin Aplikasi Sidapang.Â
Terima kasih Pak Kadis !