Pagi telah pergi
Mentari tak bersinar lagi
Ntah sampai kapan kumengingat
Tentang dirimu
Kuhanya diam
Menggenggam menahan
Sgala kerinduan
Memanggil namamu
Disetiap malam
Ingin engkau datang dan hadir
Dimimpiku rindu
Dan waktu kan menjawab
Pertemuan ku dan dirimu
Hingga sampai kini aku masih ada disini
Kuhanya diam
Menggenggam menahan
Sgala kerinduan
Memanggil namamu
Disetiap malam
Ingin engkau datang dan hadir
Dimimpiku rindu
Dan bayangmu akan slalu bersandar dihatiku
Janjiku pastikan pulang bersamamu
Kuhanya diam
Menggenggam menahan
Sgala kerinduan
Memanggil namamu
Disetiap malam
Ingin engkau datang dan hadir
Dimimpiku
Kuhanya diam
Menggenggam menahan
Sgala kerinduan
Memanggil namamu
Disetiap malam
Ingin engkau datang dan hadir
Dimimpiku
Slalu dimimpiku
Rindu
Yang saya rasakan, lagu 'Tentang Rindu' telah menjadi lagu pavorit selama tiga tahun bolak balik dari Stasiun Rangkasbitung untuk menuju Kota Malang. Sampai kini saya rindu lagu Tentang Rindu. 'Tentang Rindu' ya, bukan 'Benci tapi Rindu' he-he-he (aDSe)
Begitulah cerita lawas "Rindu Lagu Tentang Rindu" Memori Kereta Api KRL Commuter Line Rangkasbitung - Tanahabang menuju Kota Malang
Salam Kompasianer Debutan Ade Setiawan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H