Dari total lahan pertanian terdampak, yang sudah pulih setelah dilakukan intervensi seluas 538 ha. atau kurang lebih sebesar 30 persen lahan pertanian terdampak sudah mulai terairi kembali.
Dengan demikian, sampai dengan awal bulan September ini masih terdapat lahan pertanian di Kabupaten Pandeglang yang mengalami kekeringan seluas 1.271 ha. dengan perincian 259 ha. (20%) terdampak ringan, 555 ha. (44%) terdampak sedang, serta 457 ha. (36%) terdampak berat yang harus segera diatasi agar tidak terjadi kegagalan panen.
Layanan Call Center Terdampak Kekeringan
"Kami telah menyiapkan layanan informasi dan pelaporan bagi petani, kelompok tani, gabungan kelompok tani terdampak kekeringan  untuk menghubungi Call Center WhatsApp 0813-8284-3566."
Nasir menegaskan, seluruh jajaran DPKP Pandeglang, Petugas PPL, Petugas POPT, telah berupaya mengantisipasi dan mengatasi dampak kekeringan yang terjadi dan terus melakukan koordinasi dengan 'stakeholder' kabupaten yang terkait, Dinas Pertanian Provinsi Banten dan Kementerian Pertanian untuk terus melakukan identifikasi lokasi-lokasi yang berpotensi terdampak  kekeringan, agar dapat segera ditindaklanjuti dan ditanggulangi permalasahannya sesuai kebutuhan di lapangan.
DPKP Pandeglang juga memastikan kesiapan tenaga pendamping petani di lapangan yakni petugas PPL dan  pengendali organisme pengganggu tumbuhan (POPT), Sarana produksi (Saprodi), Alat mesin pertanian (Alsintan), Sarana pengendalian organisme pengganggu tumbuhan untuk penanganan Dampak Perubahan lklim (DPI), dan penanganan panen serta pasar.
'Kami telah menyiapkan layanan informasi dan pelaporan bagi masyarakat, petani, kelompok tani, gabungan kelompok tani dengan lahan pertanian mengalami kekeringan akibat dampak perubahan iklim (el-nino) dan memerlukan pengendalian organisme pengganggu tumbuhan (POPT) dapat menghubungi Call Center WhatsApp 0813-8284-3566 a.n. Tb. Asep Mahpudin selaku pejabat fungsional pengawas POPT Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Pandeglang," katanya
Selain itu, pihaknya terus mengoptimalkan pemanfaatan lahan tadah hujan untuk percepatan pertanaman padi pada daerah yang curah hujannya masih cukup tinggi, untuk memaksimalkan pertanaman pangan khususnya padi dengan menggunakan Alsintan hand traktor roda dua dan roda empat. Memanfaatkan benih insitu untuk memenuhi kebutuhan benih di wilayah masing-masing serta memastikan ketersediaan benih toleran kekeringan dan tahan organisme pengganngu tumbuhan endemis.
"Kami juga sudah mengajukan usulan kepada berbagai pihak berupa bantuan benih seluas 16.000 ha. dengan peruntukan untuk jadwal tanam Agustus 1.000 ha. sudah terealisasi pada jadwal tanam September 4.000 ha. dan masih tersisa benih seluas 12.000 ha. yang akan direalisasikan di Oktober 2023," ungkapnya
Tidak sampai disitu perjuangan dirinya mengatasi dampak el-nino ini, DPKP Pandeglang, kata Nasir berkomitmen untuk terus meningkatkan jumlah Alsintan dengan pengajuan bantuan sebanyak 126 unit sumur pantek untuk 21 kecamatan, melakukan peminjaman 2 unit pompa air ke Dinas Pertanian Provinsi Banten, serta pengerahan 20 unit pompa air milik Pemkab Pandeglang.
Dia menyebut, Pemkab Pandeglang melalui DPKP Pandeglang telah melakukan kolaborasi dengan Perusahaan Air Minum (Perumdam) Tirta Berkah dan Bank Indonesia untuk mengairi lahan bawang merah seluas 10 ha. di Desa Panimbang Jaya Kecamatan Panimbang.  Bantuan yang diberikan berupa pemberian air sebanyak 5 kontainer pada Rabu dan Kamis  6 - 7 September 2023.