Mohon tunggu...
adesetiawan
adesetiawan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Ade Setiawan berprofesi sebagai mahasiswa pascasarjana di salah satu Universitas/Institut Negeri yang ada di Provinsi Lampung. Berlatar belakang sebagai saintis Ade berperan terhadap perkembangan ilmu dan teknologi yang ada

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Potensi Zeolit Alam Lampung Sebagai Antibakteri pada Perban Luka

5 Desember 2024   12:09 Diperbarui: 5 Desember 2024   12:26 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Zeolit dapat dimodifikasi dengan ion logam seperti perak (Ag), tembaga (Cu), atau seng (Zn), yang memiliki sifat antibakteri kuat. Zeolit bertindak sebagai media untuk menyimpan dan melepaskan ion-ion ini secara perlahan, memberikan efek antibakteri jangka panjang pada area luka.

2. Pengatur Pelepasan (Controlled Release)

Zeolit memastikan pelepasan ion logam secara terkontrol, menghindari efek toksik akibat pelepasan berlebihan, sambil mempertahankan aktivitas antibakteri yang efektif di sekitar luka.

3. Menyerap Cairan Luka (Exudates Absorption)

Struktur pori-pori zeolit yang unik memungkinkan penyerapan cairan luka (eksudat), menjaga area luka tetap kering dan mencegah pertumbuhan bakteri yang membutuhkan lingkungan lembap.

4. Meningkatkan Penyembuhan Luka

Zeolit yang dimodifikasi dapat merangsang regenerasi jaringan dengan menjaga lingkungan luka tetap steril dan mendukung pertumbuhan sel baru. Dalam beberapa kombinasi dengan bahan alami, seperti brotowali, efek penyembuhan luka lebih signifikan.

5. Penetral Racun dan Bau

Zeolit memiliki kemampuan menyerap racun atau zat kimia yang dihasilkan bakteri selama infeksi, serta mengurangi bau tidak sedap dari luka terbuka.

Penelitian terkait zeolit sebagai material antibakteri telah banyak dilakukan seperti yang telah dipublikasikan oleh (Pelle, dkk) tahun 2021 dalam jurnalnya yang berjudul "Sintesis dan Aktivitas Antibakteri Nanopartikel Ag-Zeolit A". Penelitiannya menunjukan Zeolit alam yang disintesis dengan cara dicampur dengan 25 ml larutan AgNO3 0,03 M kemudian di-stirrer pada suhu selama 2 jam dan kemudian disaring serta dikeringkan di dalam oven selama 24 jam pada suhu 100°C. Hasil penelitiannya menunjukan Ag-ZA (60 menit) menghasilkan zona hambat pada bakteri  terbesar, yaitu pada bakteri E. coli: 12 mm dan S. aureus: 10 mm. Mekanisme antibakteri terkait dengan pelepasan ion Ag⁺ yang merusak dinding sel bakteri dan menyebabkan kematian sel. Selain itu, penelitian terkait zeolit alam dilakukan oleh (Wulandari dkk, 2023) dengan judul "Pengaruh salep formulasi ekstrak brotowali dengan kombinasi zeolite alam lampung terhadap penyembuhan ulkus diabetic". Wulandari menambahkan zeolite alam lampung pada salep brotowali untuk melihat pengaruh terhadap penyembuhan ulkus diabetic menggunakan sampel mencit jantan (Mus musculus) yang diinduksi diabetes dengan streptozocin (50 mg/kg BB). Luka pada mencit dirawat dengan salep berbahan ekstrak brotowali dan ZAL selama 14 hari. Hasil Penelitiannya meunjukan bahwa terjadi perubahan rata-rata luas luka sebelum dan setelah perawatan. Penurunan luas luka menunjukkan perbedaan yang signifikan (p = 0,002), yang mengindikasikan efektivitas kombinasi ekstrak brotowali dan ZAL dalam penyembuhan ulkus diabetik.  Penelitian lain oleh (Rachmawati & Yuliati, 2023) dengan judul "Uji Aktivitas Antibakteri Zeolit X-Zn Terhadap Bakteri Escherichia coli", Mereka menggabungkan zeolite dan zinc dengan tujuan untuk melakukan aktivitas antibakteri. Logam zinc akan menghambat pertumbuhan pada bakteri Escherichia coli yang akan disaring dan diperangkap oleh zeolite. Hasil penelitiannya mengungkapkan bahwa zeolit x-Zn memiliki aktivitas antibakteri yang lemah terhadap bakteri Escherichia coli dengan diameter zona hambat rata- rata 1,73 mm. Kloramfenikol sebagai kontrol positif memiliki sifat antibakterisida sehingga menghasilkan zona hambat terhadap bakteri Escherichia coli dengan diameter rata rata terbesar dibandingkan Zeolit x-Zn dan Zeolit x ZnO yaitu 19,6 mm. Dari hasil beberapa penelitian tersebut, zeolit alam memiliki potensi besar sebagai material antibakteri dengan berbagai keunggulan seperti kemampuannya dalam menukar ion, menyerap molekul, dan berinteraksi dengan mikroorganisme. Penelitian-penelitian yang ada menunjukkan bahwa zeolit alam dapat digunakan dalam berbagai aplikasi termasuk perban luka yang berperan sebagai pembawa agen antibakteri, pengatur pelepasan, dan membantu penyembuhan luka. Walaupun beberapa penelitian menunjukkan variasi dalam efektivitas antibakterinya, dengan modifikasi yang tepat seperti penambahan ion logam, zeolit alam dapat memberikan kontribusi signifikan dalam pengembangan material medis yang aman, efektif, dan ramah lingkungan. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun