OLEH : ADE ROSMALINDA SIREGAR
Pembelajaran Kondusif ialah suatu pembelajaran yang berlangsung dengan tenang, dimana anak belajar dengan relaks, tertib dan anak mendukung kegiatan dalam proses belajar mengajar di dalam kelas. Contoh: Anak usia dini melakukan aktifitas belajar dengan tenang dan tertib di kelas.
Seringkali pembelajaran di PAUD terjadi ketidak kondusifan belajar. Misalnya saja, ketika guru telah memberikan tugas kepada siswa. Siswa tidak langsung mengerjakan tugasnya akan tetapi bercerita dengan teman sebangkunya. Jadi hal ini setiap sekolah PAUD pasti banyak kita temukan.
Lalu kita merujuk pada judul diatas, apakah ada model pembelajaran yang harus dilakukan oleh seorang guru/pendidik untuk mengkondusifkan pembelajaran kelas di PAUD? Ya, Tentu saja ada.
Baca juga: Meningkatkan Motorik Halus Anak melalui Kegiatan Melipat pada Anak PAUD
Dengan dibuatnya model pembelajaran kelompok di PAUD maka pembelajaran di kelas akan kondusif. Karena anak usia dini merupakan masa dimana anak masih bermain ataupun dengan istilah belajar sambil bermain. Â
Misalnya anak belajar sambil bermain dengan relaks untuk menghilangkan rasa jenuh ataupun bosan. Kerena anak usia dini juga dapat dikatakan rasa jenuh dan bosan pada setiap diri anak itu tidak bisa dihilangkan ataupun anak tidak boleh dipaksa.
Pendidikan Anak Usia Dini merupakan suatu pendidikan yang dimulai dari usia 0-8 tahun. Anak usia dini adalah anak yang berusia 0-8 tahun dimana pada masa ini perkembangan anak masih rentan pada tahap perkembangan, pertumbuhan, baik itu fisik motorik dan mental.Â
Anak usia dini juga sering disebut dengan istilah "Golden Age". Golden Age adalah anak yang berusia 0-5 tahun, dimana pada masa ini berada diawal-awal kehidupan anak. Â Oleh karena itu, guru harus mengajar anak dengan sebaik-baiknya dan bersabar.
Lalu, Bagaimana cara melaksanakan Model Pembelajaran Kelompok di PAUD?
Model pembelajaran kelompok (coopretive learning) merupakan model pembelajaran dimana anak didik dibagi dalam beberapa kelompok dengan kegiatan yang berbeda-beda. Dalam satu kali pertemuan, anak didik dimotivasi untuk dapat menyelesaikan tugasnya 2-3 kegiatan dalam kelompok secara bergantian.Â