Bogor : Mahasiswa dari Program Studi Teknologi Rekayasa Komputer Sekolah Vokasi IPB University telah mengembangkan inovasi terbaru yaitu alat pengendali hama wereng batang coklat. Alat ini secara khusus didesain untuk mengendalikan hama wereng batang coklat dengan kemampuan operasional yang dapat diaplikasikan ke berbagai medan, terutama di lahan pertanian tanaman padi.
Dalam pengembangan alat tersebut, tim peneliti yang terdiri dari Daniel Rangga Hardianto, Ade Riyanti, Wanda Haniyah, Mohammad Iqsan Syachranie, Fadly Ramdani, Muhammad Al-Ghifari, Muhammad Arsyi, dan Muhammad Rafi Ari Ghani yang didampingi oleh Ridwan Siskandar selaku dosen pembimbing.
Menurut keterangan Daniel, alat ini dirancang dengan tujuan mengendalikan hama wereng batang coklat pada tanaman padi. Dengan memanfaatkan teknologi vacuum, alat ini dapat menyedot hama wereng batang coklat berdasarkan waktu tertentu yang telah dimasukkan. Dengan alat ini, diharapkan efisiensi dan akurasi dalam proses pengendalian hama dapat ditingkatkan, serta mengurangi waktu dan tenaga yang diperlukan dalam proses pengendalian hama tersebut.
Selain itu, alat ini memanfaatkan beberapa komponen hardware seperti Raspberry Pi, Arduino Uno R3, Â Arducam ToF Camera, motor DC yang terhubung dalam sebuah rangkaian terintegrasi. Untuk proses penyedotan hama, alat ini menggunakan Vacuum Air Pump.
Fadly juga mengemukakan bahwa alat ini juga dilengkapi dengan kemajuan teknologi yang dapat diakses melalui sebuah situs web. Fitur ini memudahkan pengguna dalam mengatur waktu operasi alat dan juga monitoring alat untuk proses kemudahan dalam memelihara alat tersebut.
Pentingnya dukungan kebijakan manajemen dan sumber daya manusia di pertanian dalam rangka mendukung pengembangan alat pengendali hama wereng batang coklat yang menggunakan teknologi Internet of Things. Tujuannya adalah agar alat ini dapat diterapkan secara optimal dan memberikan peningkatan produktivitas di sektor pertanian padi.
Ade menjelaskan bahwa alat ini juga dapat memberikan dukungan dalam menghasilkan padi yang berkualitas. Tanpa penggunaan pestisida, alat ini dapat menjaga lingkungan dan kesehatan tanah serta tanaman padi. Selain itu, risiko paparan bahan kimia berbahaya bagi petani dan masyarakat sekitar berkurang. Meskipun investasi awal untuk pengadaan dan pengembangan alat mungkin tinggi, penggunaan jangka panjang dapat mengurangi biaya karena menghilangkan kebutuhan akan pestisida dan tenaga kerja manual.
Ridwan mengakui bahwa alat ini akan memberikan bantuan yang signifikan dalam meningkatkan efisiensi pada proses pembasmian hama wereng batang coklat pada padi. Dengan kehadiran alat ini, petani dapat meningkatkan hasil panen yang optimal dan menghindari kerugian yang disebabkan oleh hama wereng batang coklat.
Peluncuran alat pengendali hama wereng batang coklat ini menciptakan harapan baru dalam industri pertanian. Harapannya, waktu dan upaya yang diperlukan untuk memerangi hama ini dapat dikurangi secara signifikan. Ini merupakan langkah penting dalam membawa perubahan positif  pertanian yang lebih efektif, berkelanjutan dan ramah lingkungan.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H