Konten yang Relevan dan Menarik:
Partai Gerindra memahami bahwa Gen Z cenderung lebih responsif terhadap konten yang relevan dan menarik. Oleh karena itu, mereka menciptakan konten-konten yang kreatif, edukatif, dan menghibur yang sesuai dengan minat dan nilai-nilai generasi ini. Mulai dari video singkat yang informatif hingga meme politik yang lucu, Partai Gerindra berupaya untuk tetap relevan dan menarik bagi pemilih Gen Z.
Inklusivitas dan Keterlibatan Aktif:
Partai Gerindra mempromosikan budaya inklusivitas dan keterlibatan aktif di antara pemilih Gen Z. Mereka memberikan ruang bagi para pemuda untuk berpartisipasi dalam pembuatan keputusan politik, mengajukan ide-ide baru, dan bahkan bergabung dalam struktur partai. Dengan demikian, Gen Z merasa didengar dan dihargai, sehingga meningkatkan rasa memiliki dan loyalitas terhadap Partai Gerindra.
Kampanye Berbasis Isu:
Partai Gerindra fokus pada kampanye berbasis isu yang relevan dengan kepentingan dan perhatian Gen Z. Mereka menyusun platform politik yang mencakup isu-isu seperti pendidikan, pekerjaan, lingkungan, dan teknologi. Dengan menunjukkan kesadaran terhadap masalah-masalah yang penting bagi generasi ini, Partai Gerindra berharap dapat memenangkan dukungan mereka.
Kolaborasi dengan Influencer:
Partai Gerindra bekerja sama dengan influencer dan tokoh populer di kalangan Gen Z untuk memperluas jangkauan dan pengaruh mereka. Melalui endorsement dan kolaborasi dengan para influencer, Partai Gerindra dapat lebih mudah menjangkau pemilih Gen Z yang mungkin tidak terpengaruh oleh kampanye konvensional.
Dengan strategi-strategi tersebut diatas, keberhasilan strategi pemasaran politik partai Gerindra tampaknya cukup berhasil mengingat banyaknya anak muda yang menggandrungi baik partai maupun calon yang diusung oleh partai Gerindra, salah satunya melalui tagar maupun kata-kata yang trending seperti "gemoy" dan "omon-omon" yang berhasil menarik perhatian para pemilih muda-mudi.
Keberhasilan strategi marketing partai gerindra juga mendapat respons positif dari pemilih Gen Z di media sosial, seperti likes, shares, dan komentar yang mendukung, juga dapat menjadi indikator keberhasilan strategi. Salah satunya viralnya kata-kata seperti "gemoy" hal ini dapat dianggap sebagai tanda bahwa pesan mereka berhasil menyentuh pemilih muda-mudi.
Dan juga dapat dilihat dari keberhasilan partai gerindra dalam kontestasi elektoral dari pemilihan umum sebagai tolak ukur keberhasilan strategi pemasaran politik. Partai Gerindra berhasil memenangkan dukungan signifikan dari pemilih Gen Z, baik dalam tingkat lokal maupun nasional, ini menunjukkan bahwa strategi mereka efektif dalam menggaet pemilih muda.