Mohon tunggu...
Aderito Moreira
Aderito Moreira Mohon Tunggu... Wiraswasta - Mahasiswa Magister Manajemen_Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa

Saya adalah pribadi yang mudah beradaptasi dengan lingkungan baru dan selalu terbuka untuk belajar hal-hal baru. Dengan hobi membaca, saya senang memperkaya wawasan dan menemukan perspektif yang berbeda. Saya juga memiliki semangat untuk menghadapi tantangan, karena setiap tantangan adalah peluang untuk berkembang dan melampaui batas diri

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Mengembangkan Strategi Pendidikan Berdasarkan Konsep Manajemen TRIKON, Ki Hadjar Dewantara: Meningkatkan Daya Saing Perguruan Tinggi "X" di Yogyakarta

5 Januari 2025   21:20 Diperbarui: 5 Januari 2025   21:20 26
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam dunia pendidikan tinggi yang terus berkembang, perguruan tinggi harus mampu menyesuaikan diri dengan perubahan yang terjadi, baik dari sisi eksternal maupun internal. Salah satu upaya yang penting untuk menjaga keberlanjutan dan daya saing perguruan tinggi adalah dengan menerapkan manajemen strategi yang tepat. Konsep manajemen Trikon yang diajukan oleh Ki Hajar Dewantara menjadi dasar penting dalam merumuskan strategi yang dapat membantu perguruan tinggi dalam mencapai tujuannya.

Strategi Continue: Perbaikan dan Pengembangan Berkelanjutan

Dalam konteks pendidikan, strategi continue berfokus pada perbaikan berkelanjutan yang dilakukan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Sebagai contoh, di sebuah perguruan tinggi yang tengah berusaha untuk menjadi lembaga pendidikan terkemuka, strategi continue digunakan untuk memperbaiki proses-proses yang sudah ada, seperti pengajaran, kurikulum, dan layanan administrasi. Proses ini melibatkan berbagai elemen dalam organisasi, dari pimpinan hingga seluruh civitas akademika, dengan tujuan untuk menciptakan kualitas pendidikan yang lebih baik dan relevan dengan kebutuhan zaman.

Pentingnya mempertahankan kualitas pendidikan yang sudah ada, serta melakukan perbaikan yang berkelanjutan, dapat dilihat dari bagaimana perguruan tinggi menyesuaikan diri dengan perubahan kebijakan pemerintah, seperti akreditasi dan standar kualitas pendidikan. Perguruan tinggi yang mampu melaksanakan strategi continue ini akan lebih siap menghadapi tantangan global, sekaligus mempertahankan posisi unggul di pasar pendidikan tinggi.

Strategi Konvergen: Pengembangan Elemen Organisasi untuk Mencapai Tujuan Bersama

Strategi konvergen dalam manajemen Trikon menekankan pada pengembangan berbagai elemen dalam organisasi untuk mencapai tujuan bersama. Dalam perguruan tinggi, ini dapat diterjemahkan sebagai usaha untuk mengembangkan program-program unggulan dan memperkuat kolaborasi antara berbagai pihak, baik internal maupun eksternal. Perguruan tinggi perlu memastikan bahwa elemen-elemen pendukung, seperti kurikulum, dosen, tenaga kependidikan, dan fasilitas, semuanya bekerja secara sinergis menuju tujuan yang sama, yaitu menciptakan lulusan yang berkualitas dan siap bersaing di dunia kerja.

Melalui pendekatan konvergen ini, perguruan tinggi juga dapat memperkenalkan program-program baru yang sesuai dengan perkembangan kebutuhan pasar dan dunia kerja. Misalnya, penerapan program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) yang memungkinkan mahasiswa untuk mengembangkan diri melalui magang, proyek sosial, atau kegiatan kewirausahaan. Dengan mengadaptasi kebijakan dan tren pendidikan terbaru, perguruan tinggi dapat mempertahankan daya saing dan memastikan relevansi program studinya.

Strategi Konsentris: Fokus pada Keunggulan Kompetitif

Di samping strategi continue dan konvergen, strategi konsentris merupakan pendekatan yang berfokus pada keunggulan kompetitif. Dalam hal ini, perguruan tinggi harus mampu memfokuskan sumber daya dan tenaga pada program-program unggulan yang dapat membedakannya dari perguruan tinggi lain. Strategi konsentris ini dapat diterapkan melalui peningkatan kualitas program studi yang lebih spesifik dan memiliki diferensiasi yang jelas di mata masyarakat dan pasar kerja.

Sebagai contoh, dengan menawarkan konsentrasi yang lebih spesifik di bidang tertentu, perguruan tinggi dapat menarik perhatian mahasiswa yang ingin mendalami bidang tersebut dengan lebih mendalam. Perguruan tinggi yang menerapkan strategi ini tidak hanya fokus pada pengembangan akademik, tetapi juga pada pembentukan reputasi yang kuat di area tertentu. Ini akan menjadi daya tarik bagi calon mahasiswa yang mencari pendidikan berkualitas yang dapat memberikan keunggulan dalam dunia kerja.

Tantangan dan Peluang dalam Mewujudkan Strategi Trikon

Tentu saja, untuk mengimplementasikan strategi Trikon secara efektif, perguruan tinggi harus menghadapi berbagai tantangan. Salah satunya adalah tantangan internal dalam mengelola sumber daya manusia, baik dosen maupun tenaga kependidikan. Tantangan ini bisa muncul dalam bentuk perbedaan pendapat, kecemburuan antar individu, atau perbedaan visi dalam melaksanakan tugas. Untuk mengatasi hal ini, penting bagi pimpinan perguruan tinggi untuk memberikan contoh yang baik, memotivasi seluruh pihak, serta menciptakan lingkungan yang kondusif untuk kolaborasi.

Selain itu, perguruan tinggi juga perlu menghadapi tantangan eksternal yang datang dari peraturan pemerintah, perubahan pasar kerja, dan perkembangan teknologi. Namun, tantangan ini juga membuka peluang bagi perguruan tinggi untuk terus berinovasi dan menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman. Misalnya, melalui kolaborasi dengan perguruan tinggi lain atau dengan sektor industri untuk memperkenalkan program-program yang lebih relevan dan dibutuhkan oleh pasar kerja.

Kesimpulan

Penerapan konsep manajemen Trikon Ki Hajar Dewantara di perguruan tinggi menawarkan pendekatan yang komprehensif untuk mencapai tujuan yang lebih besar, yaitu menciptakan pendidikan yang berkualitas dan relevan dengan kebutuhan zaman. Melalui strategi continue, konvergen, dan konsentris, perguruan tinggi dapat terus berkembang, berinovasi, dan bersaing secara sehat di dunia pendidikan tinggi. Dalam menghadapi berbagai tantangan, perguruan tinggi harus mampu melihat peluang dan beradaptasi dengan perubahan yang ada untuk mencapai visi dan misinya. Dengan demikian, pendidikan tinggi akan semakin mampu memberikan kontribusi yang signifikan bagi masyarakat dan dunia kerja.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun