Mohon tunggu...
Ade Rifki
Ade Rifki Mohon Tunggu... -

i am just another anomaly,\r\nComplicated, Baba, Right Watch, love nasiuduk, love avocado, love green tea blended, love kopyor, love sawo-fruit, clasmild, iPod, pro lite, >80km/h,18th Sewer,170cm, 70 Kg

Selanjutnya

Tutup

Politik

Surat Cinta Joko-Kalla

23 Juli 2014   06:14 Diperbarui: 18 Juni 2015   05:31 80
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

dedicated to Joko Widodo & M.J. Kalla
Aku berdayakan pikiranku, pemikiran kami. mungkin meyakinkan diriku, kami dan semuanya untuk tahu siapa dirimu, apa guna dirimu, dan bagaimana kau mengerti
Jangan menjadi dekorasi kebebasan dan kemerdekaan. Jadi sesuatu saja namun berasal dari hati. Itu pasti lebih bermakna sejati.
Dibanding dirimu menjadi segalanya namun hina dan menipu hati
Aku berikan secarik celotehku sebagai bagian dari sedikit penilaian-penilaianku, kami dan semuanya
Kau akan butuh diriku, kami dan semuanya meski sedikit dari kami semua tidak mengubah posisimu.
Kau akan lebih kuat kelak. Kau akan tangguh berjalan diatas paku dan kawat berkarat
Aku, kami dan semuanya memekik keras di pelataran maya, tanah, dan udara sebagai bagian dari sedikit tambahan amunisimu
Berikan seluruh jiwa dan nyatamu untukku, kami dan semuanya. Jangan kau ukur karena ini tidak bisa terukur.
Serahkan saja hatimu seluruhnya untuk aku, kami, bersama semuanya yang akan berikan seluruh energinya untuk kekuatanmu
Aku berikan dua jari ini untuk menjunjungmu dan kita akan saling mengikat dan bersatu menjadi satu persatuan dan tidak bercerai. Dirimu, aku, kami dan semuanya.
Jadilah baik dengan janji-janjimu. Perlakukan aku, kami dan semuanya dengan baik, jangan kau menghilang dan pergi dari kebaikan
Jangan ingkar. Karena kau akan sama celakanya dengan sampah-sampah manusia yang berserak dan mengotori hati
Aku berikan satu kepalanku sebagai supervisi aktual nanti. Kami satukan kepalan ini menjadi tinju besar sebagai kontrol aksimu kelak
Kau akan bodoh tanpa kepalanku dan tinju kami, kau akan kehilangan destinasi, kau akan tersesat
Orientasimu akan menjadi kacau balau nanti. Jangan kau remehkan satu kepalanku yang bersatu dengan semuanya. Atau dia akan menghantam keras tepat pada hatimu.
Selamat mengemban amanah yang berat ini. Selamat menjadi pesuruh kami yang akan membantu aku, kami, dan semuanya keluar dari keruhnya keterpurukan.
(ar)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun