Mohon tunggu...
Ade Adran Syahlan
Ade Adran Syahlan Mohon Tunggu... jurnalis di Batam Pos Grup -

jurnalis + penikmat sepak bola

Selanjutnya

Tutup

Bola

Berjuang Mengejar Harapan Bernama Piala Menpora

7 Agustus 2016   13:23 Diperbarui: 7 Agustus 2016   13:32 143
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

''Tanggal 23-24 Juli 2016, ikut Coaching Clinic yang disponsori Coca Cola. Biayanya gratis. Malah dapat kostum dua stel lengkap. Baju, celana dan kaos kaki. Tambah dapat makan siang selama dua hari. Sepekan kemudian, 30-31 Juli ikut kejuaraan program nasional dari Kementerian Pemuda dan Olahraga, Liga Pelajar U-16 Piala Menpora. Per tim bayar Rp1,5 juta. Baju dan makan siang tanggung sendiri. Biaya tadi adalah pendaftaran saja!''

Itu bukan kalimat dari seseorang, melainkan kenyataan yang saya alami sendiri. Kini dunia seakan terbalik. Yang gelaran swasta justru gratis. Yang program pemerintah malah berbayar. Namun, saya dan semua peserta termasuk orang tuanya, tetap antusias. Walau nasi untuk makan siang telah disiapkan Pak Jum, bagian umum kami tapi ada orang tua siswa SSB Erdeka Muda (binaan Batam Pos Grup) bawa nasi dan kue yang banyak. Dibagi-bagikan dengan bungkus daun pisang. Lauknya ada gulai jengkol pula.

Saya bukan penyetuju serba gratis. Juga bukan mempertanyakan bagaimana pengelolaan dana dari even Menpora itu. Melainkan, seandainya pihak terkait di Menpora pintar, mungkin bisa memanfaatkan program yang dibikin seperti Coca Cola tersebut. Atau dari perusahaan lain yang juga sering bikin event bola. Tegasnya, menyatukan program pemerintah dan swasta.

Seperti biasa, semua jalan-jalan sendiri. Pemerintah yang punya anggaran dari pusat, sering tak mengalir ke bawah. Yang bawah, pandai-pandai sendirilah ngatur. Yang peserta pun ikhlas saja ikut. Namanya mengejar prestasi. Siapa tahu juara Batam, lalu ke tingkat provinsi dan berharap lolos ke tingkat nasional alias ke Jakarta.

Sudah bukan rahasia lagi. Yang juara Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) tahun 2015 lalu, SSB McDermott U-14 harus bertungkus lumus cari dana untuk berangkat ke Gelora Bung Karno (GBK). Untung saja Kepri masih beratmosfer Pilkada saat itu. Tertolonglah, walau di detik-detik terakhir.

Entah karena habis duit gara-gara ke Jakarta, tahun ini, malah SSB McDermott tak ikut sama sekali. Baik untuk kelompok U-14, maupun U-16. Padahal, yang jadi tempat penyelenggaraan Piala Menpora zona Batam, justru di Stadion Taruna Sakti, markas SSB McDermott. Entah masalah apa pula, saat pembukaan U-16 tak ada satu pun pejabat Kanpora Batam yang hadir.

Lantas bagaimana nasib SSB Erdeka Muda yang saya pimpin? Kami tak ikut U-14, hanya U-16. Itu pun gagal saat hendak melangkah ke final. Sekaligus gagal meraih satu diantara dua tiket wakil Batam ke Piala Menpora tingkat Provinsi Kepri. Tapi celutukan orang tua siswa yang bikin saya terhibur. ''Udah, udah lupakan. Mari makan lagi, masih banyak nasi dan lauknya.''

Dalam hati saya was-was. Meski berhasil ke semifinal sepertinya tak ada tanda-tanda dari panitia memberikan sertifikat atau piagam hingga tulisan ini dibuat. Padahal, acara yang digelar Coca Cola setelah usai langsung dibagikan kepada 128 peserta dan yang meraih juara saat masih di lapangan.

Nah, ketika mereka urunan biaya, justru tak dapat. Alhasil, Umar staf saya yang biasanya kreatif akan bikin sendiri piagam dari Erdeka sebagai tanda terima kasih telah berjuang mengharumkan nama Erdeka. ''Kata panitia ada pak. Piagamnya nunggu dari Jakarta,'' ujar Umar yang di event Piala Menpora ini bertindak selaku manajer tim SSB Erdeka Muda.

Bagaimanapun, piagam itu penting. Bukan saja sebagai tanda bukti perjuangan mereka mencapai semifinal. Juga sangat penting nilainya, ketika mereka masuk sekolah karena ada prestasi bola! ###

(Penulis Ade Adran Syahlan bermukim di Batam. Dapat dihubungi melalui akun twitternya @adesyahlan. Tulisan ini telah terbit di koran Batam Pos edisi Minggu 7 Agustus 2016)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun