Apa persiapan hadapi puasa Ramadan? Yang wajib tentu niat dan tekad untuk meningkatkan ibadah dibanding tahun sebelumnya. Yang unik tentu yang ini: jadwal pertandingan sepak bola makin padat!
Dua hari jelang Ramadan, 4 Juni 2016, Copa America telah dimulai dan berakhir 27 Juni. Bisa ditonton saat sahur bagi yang berada di Waktu Indonesia Barat (WIB) karena ada yang kick off 04.00 WIB. Atau bisa juga ditonton sepulang sholat subuh di masjid karena dimulai jam 6, 7 dan 8 pagi.
Lalu ada Piala Eropa 2016 yang mulai 11 Juni. Jadwal nontonnya cocok bagi yang berada di luar WIB, sepulang tarawih hingga saat sahur karena kick off 20.00, 23.00 dan 02.00 WIB. Malah bisa lebih seru nontonnya jika telah berada di kampung halaman saat hari-hari terakhir Ramadan dan saat merayakan Lebaran. Catat, sejak perempatfinal hingga final digelar 1 sampai 11 Juli.
Ramadan kali ini pun jadi spesial bagi pesepak bola Indonesia yang bertarung di Indonesia Soccer Championship (ISC) A. Mereka tetap bertanding, tidak libur. Pertandingan pekan ke-6 hingga 9 tetap digelar tiap Jumat, Sabtu, Minggu, dan Senin dari 10 Juni hingga 4 Juli. Tentu jadwal bertanding dibuat menyesuaikan dengan saat berpuasanya pemain.
Yang terdahsyat bakal dirasa pemain Semen Padang. Mereka akan bertanding ke Stadion Marora, markasnya Perseru Serui pada 11 Juni. Perjalanan ke sana dari Padang hingga Serui di Papua memerlukan empat kali ganti pesawat atau empat kali transit. Padang-Jakarta, Jakata-Makassar, Makassar-Biak, Biak-Serui. Lalu mereka akan bertanding 17.30 WIB. Tapi jangan kecele dan menyangka jadwal masih saum, tambahkan dua jam, 19.30 waktu setempat.
Pemain Perseru Serui juga bakal lama ''merantau'' karena setelah jumpa Semen Padang, mereka akan tiga kali ke kandang lawan. Terakhir menghadapi Barito Putra, 1 Juli. Tim ini bukan mengkhawatirkan sisi teknis, tapi justru tiket mudik Lebaran. "Soal teknis tak ada masalah karena pemain sudah berlatih. Kendalanya mungkin soal rasa kangen yang bisa saja mengganggu konsentrasi pemain karena tim ini banyak dihuni pemain muda yang jarang berpisah lama dengan keluarga. Semua harus diatur rapi. Terutama soal penerbangan pulang ke Serui karena jelang Lebaran nanti pasti padat dan harga tiket melambung. Jangan sampai anak-anak terlantar," kata Choirul Huda, asisten pelatih Perseru seperti dikutip bola.com.
Bagaimanapun, pemain ISC A tetap harus bersyukur. Dulu rindu kompetisi, sekarang rindu itu berkonsekuensi. Bisa jadi Tunjangan Hari Raya (THR) lebih banyak. Beda dengan pemain ISC B yang jika tak berubah jadwal, total libur bertanding selama Ramadan. Tentu harus maklum, THR beda. Sedangkan, pemain atau klub Liga Nusantara (Linus) diberi ''angin rindu'' oleh PT Gelora Trisula Semesta (GTS) selaku operator liga  akan ada Linus berformat Piala Dunia setelah Ramadan nanti.
Nah, saya bagaimana? Tak terbayang, bisa-bisa seharian nonton bola saja atau malah ditonton TV. Saya tetap bakal berusaha jadi penonton yang baik di depan televisi untuk Copa America, Piala Eropa dan ISC A. Copa America saya merindukan Haiti mempermalukan Brazil. Lalu Jamaika membenamkan Uruguay. Piala Eropa rindu ledakan. Kali ini berharap pada Albania, Wales dan Islandia. Untuk ISC A, saya rindu nonton permainan Madura United yang ternyata ciamik. Sepertinya selama Ramadan mereka bakal naik ke puncak klasemen karena tiga main kandang dan hanya satu di luar kandang. Itupun hanya di Surabaya.
Karena ISC B tak live di TV, saya lagi hitung-hitungan biaya dengan istri ngincar pertemuan dua tim kampung kami masing-masing. PS Bintang Jaya Asahan vs PSPS Pekanbaru yang digelar di kampung halaman istri, Kisaran, Sumut, 16 Juli 2016. Hari yang berdekatan dengan selesainya liburan anak sekolah. Tentu tiket pesawat masih mahal.
Jika tak bisa. Ya, sebagai Ketua Erdeka Muda FC, klub Linus di Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), selama Ramadan saya hanya bisa berpesan via hape dan sosmed pada pemain-pemain kami untuk tetap jaga kondisi masing-masing. Sambil terus menunggu kepastian jadwal digelarnya Linus dan Piala Suratin (U-17) Provinsi Kepri. Khusus Piala Suratin, saya dan tentu saja seluruh pembina sepak bola usia muda seluruh Indonesia sangat merindukannya digelar lagi. ###
(Penulis Ade Adran Syahlan. Dapat dihubungi melalui akun twitternya @adesyahlan. Tulisan ini telah terbit di koran Batam Pos edisi Minggu 5 Juni 2016)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H