Saat pria berinisial BS muncul Juni 2015 dengan pengakuannya sebagai runner atau makelar alias perantara judi bola, saya sudah menduga, namanya Bambang Suryo. Dia adalah orang yang pernah "melambungkan" nama Batam FC ke kancah persepakbolaan nasional. Lah, kok bisa?
Keyakinan saya terbukti ketika Rabu, 29 Juli 2015 media online Tempo.co telah merilis berita eksklusifnya "Siapa BS, Si Perantara Judi Bola". Lengkap dengan pengakuan BS yang tobat beserta riwayat hidup serta foto dirinya. Sayang, mungkin dia lupa menuliskan "kisah" pernah membawa Batam FC tur tanding dengan klub-klub besar Indonesia di penghujung 2012.
Dia hanya menyebut pernah didik di Diklat Ragunan. Masuk tim Pelajar Asia yang dikirim ke Korea Selatan. Pernah jadi pemain di Medan Jaya (1992-1993), Persijatim Jakarta Timur (1995-1997), Persiraja (1999-2000), Persijap Jepara (2000-2001), Apac Inti Semarang (2001-2002), PS Palembang (2002-2004), dan Asahan Medan (2004-2005).
Untung, daya ingat saya dibantu mbah Google. Saya search kata "Batam FC", maka keluarlah bukti-bukti BS pernah jadi pelatih Batam FC. Saya kutipkan judul berita Malang Post edisi Jumat 23 November 2012 "Persipura Libas Batam FC 5-1". Isinya, Pelatih Persipura saat itu, Jacksen F Tiago menyatakan Batam FC tak selevel dengan timnya.
Dan ini kutipan persis komentar BS: "Pelatih Batam FC Bambang Suryo mengaku amat puas dengan kinerja anak-anaknya. Mantan pelatih Gantari FC Kota Malang ini optimis skuadnya mampu berbicara di level Divisi I. Jika mental pemain terjaga, bukan tak mungkin Batam FC naik ke kasta Divisi Utama. Saya ini setelah ditendang dari FC Gantari malah dapat klub Divisi I Nasional, saya boyong dua pemain Arema IPL, yakni Eka Hera dan Rais (adik Musafri, Red)."
"
Lalu ketemu berita "Belum Temukan Lawan Sepadan, Persela Bungkam Batam FC 5-0", "Persebaya Gunduli Batam FC, Ibnu Belum Puas" dan "Ujicoba P-MU Libas Batam FC 2-0". Semua berita itu terjadi akhir November 2012 hingga Desember 2012. Pertandingan berlangsung di Batu saat jumpa Persipura, dan Kota tuan rumah lawan-lawannya. Artinya, Batam FC tur Jawa Timur.
Seingat saya, kiprah Batam FC ini juga diliput TV Nasional saat itu. Jadinya banyak yang bertanya pada saya karena saya dianggap masih Manajer PS Batam ketika itu. Memang saya pernah menjadi manajer PS Batam untuk musim kompetisi 2011-2012. Karena masih terjadi dualisme PSSI, kompetisi pun amburadul. Banyak yang mengundurkan diri. Akhirnya PS Batam dinyatakan lolos putaran dua dan bertanding di Medan, Maret 2012. Tapi tak mampu lolos ke putaran ketiga, karena hanya peringkat ketiga grup. Sekaligus menutup peluang promosi ke Divisi 1. Setelah itu tugas saya selesai.
"Kan Batam FC itu sama aja pengertiannya dengan PS Batam, bang. Satu pakai Bahasa Inggris, Footbal Club disingkat FC. Satu pakai PS, Persatuan Sepakbola. Harusnya abang tahulah Batam FC itu?". Saya terdiam dengan pertanyaan itu. Termasuk hingga saat tulisan ini dibuat.
Kiprah tur Batam FC itu tidak berlanjut di 2013, baik di awal tahun dan akhir tahun. Karena saat itu juga ada dualisme PSSI. Malah di September 2013 ada surat dari Badan Liga Amatir Indonesia (BLAI) untuk PS Batam ikut Kompetisi Divisi 2. PS Batam berada di Grup H: Perssu Sumenep, Persesa Sampang, Persap Alor, Perseftim Flores Timur dan Pers Soe. Tuan rumahnya Perssu Sumenep, Madura dan dimulai pada 28 September 2013.
Siapa yang ditunjuk manajer PS Batam saat 2013 itu? Saya. Ditunjuk Selasa malam 3 September 2013 dalam sebuah rapat pengurus PS Batam, tapi Rabu paginya saya menyatakan mundur. Belum sempat di SK-kan. Alasannya, saya kutip ulang pernyataan saya sendiri di Batam Pos Kamis 5 September 2013: "Ya, rapatnya Selasa malam. Setelah berpikir ulang. Juga diskusi dengan istri serta orang tua, pagi Rabu-nya saya SMS Pak Aris dan Marzuki. Saya sebutkan alasan saya. Utamanya, terbentur kerja. Apalagi, main PS Batam nanti di Madura. Tidak di Sumatera lagi."
PS Batam sendiri akhirnya gagal ikut Kompetisi 2013 itu dengan alasan tak cair dana di detik-detik akhir keberangkatan hingga didiskualifikasi. Meski, kabar angin yang saya dengar, materi pemain Batam FC lah yang akan berangkat ke Madura mewakili PS Batam.
Kini di tahun 2015 ini, saya baru sadar. Cerdiknya BS bikin tim bernama Batam FC bukan PS Batam karena aman secara legal. Lalu mampu "dijualnya" untuk lawan tanding dengan klub-klub papan atas Indonesia, anggota Liga Super Indonesia. Jika dia bukan orang yang "dikenal" pengurus PSSI pusat,, tak mungkin bisa. Bahkan BS "bisa mengatur" PS Batam berada di Grup Jawa saat Kompetisi PSSI Divisi 2 2013, bukan Grup sesama klub Sumatera terlebih dahulu untuk penyisihan pertama seperti tahun sebelumnya. ###(telah terbit di koran Batam Pos dan majalah.batampos.co.id dalam kolom MataBola edisi 2 Agustus 2015)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H