Mohon tunggu...
AdeRiaCahaya
AdeRiaCahaya Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Mahasiswa

Man Jadda Wa Jadda

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Anakku Lebih Dekat "Si Mbok", Dibandingkan Aku

24 November 2019   12:00 Diperbarui: 24 November 2019   12:10 33
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: play.google.com

"Uang bisa membelikan keinginan apapun. Akan, tetapi uang tidak bisa membelikan kebahagiaan waktu bersama buah hati "

Aspek perkembangan anak ini merupakan salah satu aspek yang sangat diperhatikan oleh para orang tua, karena hal tersebut merupakan aspek yang menjelaskan mengenai proses pembentukan individu secara fisik maupun psikologis. Dalam proses pertumbuhan biasanya terjadinyap suatu perubahan kuantitatif yang mulai meningkatkan jumlah dan ukuran sel yang bisa menghasilkan suatu peningkatan ukuran dan berat seluruh atau sebagian bagian sel sedangkan perkembangan yaitu perubahan kualitatif yang mengakibatkan suatu perubahan fungsi tubuh yang dapat terjadi secara bertahap dari tingkat yang paling rendah ke tingkat yang paling tinggi melalui proses kematangan dan belajar.

Pertumbuhan dan perkembangan juga memiliki suatu arti yang cukup berbeda. Pertumbuhan ini sangat berdampak terhadap aspek fisik sedangkan perkembangan berkaitan dengan pematangan fungsi organ dan individu. Kedua kondisi tersebut saling berkaitan dan berpengaruh pada tumbuh kembang pada setiap anak.

Ketika anak sudah mulai berjalan dan berlari dengan sangat mudah, yakni mendekati usia 12 sampai 36 bulan. Sehingga, masa ini anak mulai belajar agar bisa menentukan arah perkembangan dirinya. Jadi fase ini mulai mendasari kesehatan, perkembangan emosional, pendidikan, kepercayaan diri, kemampuan anak mulai bersosialisasi serta kemampuan dirinya di masa mulai mendatang. Apabila anak  sudah mulai berinteraksi dengan orang tuanya dalam proses ini sangat bermanfaat untuk proses perkembangan anak secara keseluruhan karena orang tua dapat segera mengenali kelainan proses tumbuh kembang anaknya sedini mungkin.

Khususnya keluarga memiliki peran yang cukup penting dalam proses pertumbuhan dan perkembangan anak. Peranan penting keluarga ini yaitu memberikan stimulasi bagi tumbuh kembang anak. Dalam pemberian stimulasi ini juga sangat dibutuhkan untuk anak sebagai rangsangan yang tepat agar bisa tercapainnya kematangan yang sangat optimal.

Apabila anak berada dalam lingkungan yang cukup kondusif maka anak dapat dipastikan tumbuh kembangnya akan optimal. Dan apabila tidak maka anak akan mengalami berbagai masalah atau keterlambatan dalam tumbuh kembangnya. Misalnya, dalam fisiologis anak sudah cukup pertumbuhannya dan mampu dilatih berbicara namun demikian rangsangan yang diperoleh dari lingkungan sangat kurang akibatnya anak mengalami kesulitan untuk berbicara. Akan tetapi, tidak semua anak mendapatkan stimulasi dari keluarga atau orang tuanya karena berbagai alasan seperti sibuk bekerja. Permasalahan tersebut diantisipasi dengan alternatif yaitu memberikan pengasuhan anak kepada orang lain. 

Kenyataan dalam situs ekonomi maupun pergerakan perempuan telah membawa pada perkembangan dinamika keluarga, yaitu keluarga karir ganda, keluarga yang pasangan suami istrinya bekerja. Untuk mengatasi banyaknya pekerjaan yang harus diselesaikan pada keluarga karir ganda biasanya mempekerjakan pembantu rumah tangga. Namun, banyak pekerjaan rumah tangga lain yang berhubungan dengan pengasuhan dan pendidikan anak tidak bisa diserahkan kepada pembantu rumah tangga.

Orangtua hanya bisa memegang peranan yang sangat penting dalam mendidik dan mengasuh anak demi tercapainya sebuah keluarga yang sehat, mendukung pertumbuhan dan perkembangannya. Maka dari itu, penerapan pola asuh yang tepat akan menghasilkan keluarga sehat yang memberikan kesempatan kepada anak untuk menerima dasar-dasar perkembangan, latihan-latihan sikap, kebiasaan, dan cara berpikir. 

Meskipun dalam keluarga pasangan karir ganda bekerja dalam rentang waktu yang sama. Khususnya para ibu lebih banyak menyusun dan menyesuaikan jadwal harian mereka agar bisa mengerjakan pekerjaan-pekerjaan rumah tangga dibandingkan para ayah. Dari beberapa suami mengambil peran-peran istrinya untuk mengerjakan pekerjaan rumah tangga. Dalam waktu setiap pagi sebelum bekerja dan sore ataupun malam harinya sepulang dari bekerja adalah kesempatan agar ayah bisa mengungkapkan kasih sayang, mengenalkan dan menerapkan suatu aturan serta kedisiplinan, dan penanaman nilai-nilai yang diharapkan pada anaknya.

Akan tetapi, dalam masyarakat sekarang ini dengan cara menitipkan buah hatinya kepada para pengasuhnya orangtua lebih cenderung mengalami rasa kecemburuan. Sehingga anak akan lebih nurut kepada pengasuhnya dibandingka kepada orangtua kandungnya sendiri. Dengan adanya perbedaan pola asuh yang dapat membuat anak merasa bingung ini biasanya akan dialami anak hingga dewasa nanti. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun