Mohon tunggu...
AdeRiaCahaya
AdeRiaCahaya Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Mahasiswa

Man Jadda Wa Jadda

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Bunda, Biarkan Kesalahannya Berlalu

2 April 2018   06:48 Diperbarui: 2 April 2018   07:57 372
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Akibat orang tua yang terkadang susah mendengarkan kata-kata anak, sehingga cepat membuat kesimpulan sendiri. Kesimpulan yang salah tentang perilaku anak dan mesti orang tua sering mengungkit kesalahan pada anak. Sehingga anak menjadi sakit hati.

Misalnya, "Benar kan? Kata Bunda, kamu tidak mendengarkan Pak Guru, mangkanya kalau dalam kelas tidak bicara saja sama temanmu, jadinya tidak tau kalo ada PR dari Bapak Guru. Dasar anak Bandel".

Seperti itu dengan mengungkit kejadian masa lalu mengenai kesalahan pada anak akan menjadikan kapok dan tidak mengulangi kesalahan sama yang pernah terjadi padanya.

Tetapi, yang terjadi justru sebaliknya, anak akan merasa sakit hati dan lebih sering untuk mengulangi kesalahan sama yang akan terjadi sebab kesalahannya menjadikan ekspresi rasa sakit hatinya dan kekesalannya tersebut.

Lebih baik, orang tua tidak salah paham. Jika tidak menginginkan anak mengulangi perilaku yang sama atau buruk. Sebagai orang tua sebaiknya lebih hati-hati dan tidak mudah mengambil keputusan dan jangan pernah mengungkit kesalahannya di depan banyak orang sehingga anak menjadi sangat merasa malu. Cukup saja dengan tatap matanya saja dengan tegas, beri rasa empati sehingga anak akan sadar dan mengakui kesalahan yang akan dilakukan.

Sebagai orang tua kita juga tahu apa yang akan dilakukan tidak kita inginkan akan terulangi kesalahannya. Tetapi, jika si anak sendiri yang mau mengungkapkan kekeliruan yang pernah diperbuat, kita cukup menunjukkan bahwa apa yang kita ingat akan hal itu dan tunjukka kepadanya bahwa keberaniaannya mengakui kesalahan yang lampau dan kesediaan dia merasa belajar dari pengalaman adalah hal yang patut untuk dihargai.

Coba ungkapkan dengan kalimat "Kamu memang anak bunda yang baik. Bunda bangga sama kamu bisa belajar dari kesalahan yang kemarin". Seperti hal ini apabila yang kita lakukan maka seterusnya sang buah hati akan lebih mendengarkan nasihat kita.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun