Ada debar yang tak biasa di dada, Â
Seperti musim semi mekar tanpa jeda. Â
Senja pun tak sanggup menandingi, Â
Warna yang kau lukis di hati ini. Â
Bayangmu hadir di setiap jeda, Â
Dalam angan, kau jadi cerita. Â
Bibir tersenyum tanpa sebab, Â
Saat nama itu pelan terucap. Â
Segala yang kau lakukan, oh sederhana, Â
Namun bagiku, itu mahakarya. Â
Langkahmu, suaramu, tawamu, Â
Adalah simfoni yang tiada jemu. Â
Kasmaran ini bagai riak di air, Â
Tenang, namun tak bisa berakhir. Â
Aku hanya ingin, tanpa ragu, Â
Menitipkan semesta kecilku padamu. Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H