Mohon tunggu...
Ade Ratno
Ade Ratno Mohon Tunggu... Administrasi - Percaya bahwa kemajuan lebih penting daripada kesempurnaan. Selalu belajar, selalu berkembang. Mengubah tantangan menjadi peluang, satu langkah pada satu waktu

Kemandirian bukan berarti berjalan sendirian, tetapi kemampuan untuk menghadapai dunia dengan kekuatan dan keyakinan diri, meski tanpa bergantung pada orang lain.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Saat Cinta tak Terbalas

2 Januari 2025   17:40 Diperbarui: 4 Januari 2025   01:50 46
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://designer.microsoft.com/image-creator

Di antara bisu yang tak terucap,  

aku berdiri, menunggu bayangmu datang.  

Ada berjuta harapan yang kupendam  

di dalam senyap malam,  

namun tak ada jawaban dari arahmu.

Cintaku hanyalah riak kecil di lautanmu,  

tak lebih dari deburan angin yang lewat.  

Aku mencintaimu dalam setiap detak jantung,  

tetapi kau tak pernah tahu  

betapa sunyi aku menunggu cintamu yang tak pernah datang.

Mungkin aku hanya sekuntum bunga  

yang tumbuh di tempat yang salah,  

menunggu hujan yang tak kunjung turun,  

menantikan sinar mentari yang tak pernah muncul.  

Namun, aku tetap mekar, meski tanpamu.

Aku melihatmu di antara tawa dan canda,  

berjalan bersama yang lain,  

dan dalam setiap langkahmu,  

aku hanya bisa diam,  

menyaksikan kebahagiaan yang bukan milikku.

Apakah cinta selalu seperti ini?  

Sebuah luka yang tak pernah sembuh,  

sebuah harapan yang tak pernah terbalas,  

sebuah doa yang terjatuh dalam kesunyian.

Namun, meski hatiku tak lagi bisa berharap,  

aku akan terus mencintaimu,  

dalam cara yang tak terlihat,  

dalam cara yang tak mengharap balasan,  

karena cinta sejati adalah memberi tanpa ingin menerima. 

Dan walau tak pernah ada ruang di hatimu untukku,  

aku tetap akan menyimpanmu di tempat paling dalam,  

di sana, di ruang yang tak akan pernah pudar,  

meski saat cinta tak pernah terbalas.

_AR_

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun