Mohon tunggu...
Ade Ratno
Ade Ratno Mohon Tunggu... Administrasi - Percaya bahwa kemajuan lebih penting daripada kesempurnaan. Selalu belajar, selalu berkembang. Mengubah tantangan menjadi peluang, satu langkah pada satu waktu

Kemandirian bukan berarti berjalan sendirian, tetapi kemampuan untuk menghadapai dunia dengan kekuatan dan keyakinan diri, meski tanpa bergantung pada orang lain.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Manajemen Pra Sekolah Di Era Digital "Bagaimana Mengintegrasikan Teknologi pada Pendidikan Anak Usia Dini"

31 Desember 2024   11:20 Diperbarui: 31 Desember 2024   11:20 28
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://pixabay.com/users/artsybee-462611/

Kurikulum prasekolah yang dulu lebih statis sekarang bisa lebih fleksibel dan dapat disesuaikan dengan kebutuhan individu. Misalnya,

dengan bantuan perangkat digital, anak-anak bisa belajar dengan kecepatan mereka sendiri, melalui aplikasi yang disesuaikan dengan level perkembangan mereka. Tidak hanya itu, guru dapat memanfaatkan teknologi untuk memantau perkembangan setiap anak secara real-time, serta memberikan pengalaman pembelajaran yang lebih beragam dan merangsang kreativitas.

1.1.2  Penggunaan Teknologi untuk Mendukung Berbagai Gaya Belajar Anak: Visual, Auditori, dan Kinestetik

Setiap anak memiliki gaya belajar yang unik ada yang belajar lebih baik melalui visual, ada yang lebih mengandalkan pendengaran (auditori), dan ada pula yang belajar melalui gerakan atau kinestetik. Teknologi memberikan banyak kemudahan dalam mendukung berbagai gaya belajar ini.

Visual: Anak-anak yang belajar lebih efektif dengan media visual dapat terbantu dengan penggunaan gambar, video, dan animasi yang dihadirkan oleh perangkat digital. Misalnya, aplikasi berbasis gambar yang mengajarkan anak mengenali warna, bentuk, atau angka dengan cara yang menarik dan mudah dipahami.

Auditori: Anak yang memiliki gaya belajar auditori bisa memanfaatkan aplikasi yang menyediakan cerita audio, musik, atau suara-suara alam yang dapat meningkatkan pemahaman mereka terhadap materi pembelajaran. Platform yang menampilkan cerita interaktif berbasis suara juga sangat efektif dalam memperkenalkan anak pada konsep baru melalui pendengaran.

Kinestetik: Bagi anak-anak yang lebih cenderung belajar dengan bergerak, teknologi juga dapat menyarankan permainan edukatif yang melibatkan gerakan fisik, seperti aplikasi yang menggabungkan gerakan tubuh dengan kegiatan belajar, atau menggunakan alat seperti robot yang dapat diprogram dan dimainkan di luar ruangan untuk merangsang gerakan dan eksplorasi fisik.

Literasi Digital untuk Anak Usia Dini

Berfokus pada konsep literasi digital untuk anak-anak, artikel ini menekankan pentingnya mempersiapkan anak dengan keterampilan digital dasar sambil tetap memperhatikan aspek keamanan dan perkembangan yang sesuai usia.

2.1: Apa itu Literasi Digital untuk Anak Usia Dini?

  • Definisi literasi digital dan pentingnya mengenalkan anak pada keterampilan dasar menggunakan teknologi.
  • Literasi digital sebagai keterampilan hidup yang esensial di era modern.
  • Aspek-aspek literasi digital yang relevan untuk anak usia dini: penggunaan perangkat, keamanan internet, dan kemampuan memilih konten yang sesuai.

2.2: Mengajarkan Literasi Digital yang Aman dan Bertanggung Jawab

  • Cara mengajarkan anak-anak tentang keamanan di dunia digital, seperti tidak membagikan informasi pribadi.
  • Bagaimana memilih konten digital yang tepat untuk anak usia dini.
  • Pendekatan praktis dalam mengenalkan anak pada etika penggunaan teknologi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun