Mohon tunggu...
Ade Rao Rao ade
Ade Rao Rao ade Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswa

Ade Irawan rao

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Manusia sebagai Mahkluk Sempurna yang Dianugerahi dengan Akal dan Pikiran

23 Oktober 2019   08:34 Diperbarui: 23 Juni 2021   09:32 2316
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Manusia sebagai Mahkluk Sempurna yang Dianugerahi dengan Akal dan Pikiran. | freepik

3.  Teori belajar

Belajar adalah setiap perubahan yang relatif menetap tingkah laku yang terjadi sebagai suatu dari latihan dan pengalaman. Membicarakan teori belajar terdapat 3 pendekatan dalam mempelajari masalah belajar, dua diantaranya menekankan assosiasi dengan kondisioning dan yang lainnya menekankan perbahan tingkah laku melalui observasi.

Assosiasi adalah hubungan antara dua kejadian dalam waktu dan ruang.

Classical conditioning

Adanya pembentukan assosiasi antara suatu stimulus

 Yang bersifat netral dengan tingkah laku.

4.  Perkembangan sosial pada mahkluk hidup

Selama bertahun - tahun, sosialisasi antara orang tua dengan anak - anak dipandangan sebagai suatu proses satu arah. Anak sebagai produksi dari teknik sosialisasi yang di tetapkan oleh orang tua mereka. Melalui perhatian dan pilihan perilaku mereka, pengasuh memberi suatu kerangka dimana mereka berinteraksi. 

Fungsi scaffolding ialah untuk memperkenalkan bayipada aturan sosial khususnya pengambilan giliran. Misalnya, dalam permainana cilukba, ibu pada mulanya menutup bayinya dengan kain, kemudian memindahkan kain, dan akhirnya menjadi " hager " aras kemunculan kembali bayi. Keterkaitannya adalah suatu ikatan emosional yang kuat pada bayi dan pengasuhnya. Ada dua keterikatan pada bayi dan pengasuh yaitu

Keterikatan aman, yaitu sebagai landasan yang aman untuk mengeksplorasi lingkungannya.

Keterikatan tidak aman, yaitu bayi yang mudah cemas dan menghindar atau mudah cemas dan menolak. Mempelihatkan ketidakamanan dengan menolak ibu seperti menendang dan mendorong jauh - jauh.    

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun