Mohon tunggu...
Ade Rahma Yunita Siregar
Ade Rahma Yunita Siregar Mohon Tunggu... Penulis - Penulis/Traveler

Bachelor of Indonesian Literature at Ahmad Dahlan University

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi: Teruntuk Kamu

27 Juli 2020   19:12 Diperbarui: 27 Juli 2020   19:07 134
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jika hujan tau. Aku sedang merindukanmu. Maka dia akan berbicara padamu. Jika matahari tau. Aku sedang ingin bersamamu. Maka dia akan berteriak padamu. Jika kamu tau. Aku itu tidak selamanya akan menunggumu. Karena ada saatnya aku lelah, tapi ingatlah bahwa aku dulu pernah mencintaimu.

Hujan sedang bersedih. Karna pelangi tidak datang saat malam. Bintang juga ikut bersedih. Karna bulan juga tidak menyinari malam. Seandainya langit tau. Apa yang dirasakan oleh dirimu. Seandainya bumi tau. Apa yang kau inginkan saat ini. Sayangnya pelangi berkata lain. Awan pun tidak setuju dengan hal itu. 

Kau yang dulu ada di hati. Kau yang dulu aku sukai. Kau yang dulu aku cintai. Kau yang dulu aku sayangi. Walau itu hanya dulu, tapi kau pernah singgah di hati. Walau hanya kenangan yang bisa ku miliki. Walau itu hanya sekedar puisi. Tapi ku sadar, kau hanya seorang penipu hati.

-Ade Rahma

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun