Apa yang anda lihat? Gambar hitam dengan garis merah jambu? Apakah ada objek lain? Apakah menemukan sebuah titik biru pucat? Kalau tidak mari saya tunjukan.
Bumi yang hanya debu ini menyimpan jutaan cerita untuk masing-masing penghuninya. Didalamnya juga hidup berbagai mahluk yang kompleks, hadir pula keindahan pemandangan bahkan kehancuran akibat peperangan dan berikut eksistensi Titik Biru Pucat di hidup kita.
Titik Biru Pucat Kadang Mempecundangi Hidup Kita
Debu semesta ini menyimpan banyak sekali cerita yang tak mungkin penghuninya dapat menuliskannya secara detail dan yang paling tragis debu semesta ini tidak jarang mempecundangi hidup kita mulai dari perselisihan, kesalahpahaman, perjulidan, kegagalan karir, kandas asmara, usaha bangkrut, perceraian dan masih banyak lagi.
Titik Biru Pucat Adalah Tempat Dimana Kebahagian Hadir
Goal hidup yang tercapai, karir yang mulus, pernikahan, kelahiran anak, asmara, berkunjung ke tempat-tempat indah dan masih banyak lagi merupakan bagian kebahagian yang terjadi di atas Titik Biru Pucat.
Tapi tahukah anda, apapun ceritamu di atas Titik Biru Pucat ini hanyalah sebuah cerita kecil dari debu alam semesta. Coba bayangkan jika diri anda tuhan, apa yang akan anda perbuat atau bantu dengan permasalahan yang ada di debu semesta.Â
Jika bumi saja adalah microscopis di mata tuhan bagaimana dengan permasalahan penghuninya. Tapi tuhan tidaklah demikian dia memikirkan setiap permasalahan kita. Dia maha atas segalanya.
Patutlah kita berterimakasih dan memujinya karena ketidakberartian kita dalam tatanan semesta ini, tuhan masih menyempatkan diri mengurus kita.
Sekarang titik noktah ini sedang dirudung pilu. Pandemic covid-19 menyerang penduduknya dengan membabi-buta. Imbasnya terasa ke berbagai sektor mulai ekonomi, sosial, politik dan agama.
Disadari atau tidak sebenarnya permasalah utama yang terjadi bukan pada covid-19 tapi pada tuhan yang belum mau menunjukan kuasanya atau mungkin masih ingin menguji mahluknya. Kesulitan ini sebenarnya dari sudut pandang mata kita tapi di mata tuhan tidak ada apa-apanya.
Mari sama-sama meminta tuhan menunjukan kuasanya dan mulai sekarang sayangi bumi kita yang walaupun hanya debu tapi menyimpan berjuta cerita.
Selamat Hari Bumi
Semoga bermanfaat (Ade Rahmat)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H