Mohon tunggu...
Ade Rahmat
Ade Rahmat Mohon Tunggu... Administrasi - Ekonomi & Politik

Berikan saya sesuatu yang paling sulit, saya akan belajar

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Paradoks Mind-blowing dan Klenik Manusia Modern

1 April 2020   20:37 Diperbarui: 2 April 2020   20:46 708
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kemarin sore teman saya telpon ngajak nongkrong. Kami pun janjian habis isa ketemu di flyover Cimindi. Dengan alasan berangkat bareng karena tidak tahu tempat ngopi mana yang hendak dituju.

Kami berdua muter-muter Bandung mencari venue yang cocok. Tapi berjam-jam kami muter-muter tongkrongan pada tutup, mungkin akibat corona atau mungkin kami yang kemalaman berangkat. Akhirnya kami putuskan ngopi di Warkop Indomie.

Kami ngobrol banyak hal di warkop tersebut, mulai dari kerjaan, kehidupan pribadi bahkan cinta dan corona. Tapi dari berjam-jam kami ngobrol cuma satu hal yang ingin saya tulis yaitu terkait handphone canggihnya teman saya.

Saya tidak tahu apa merk HP teman saya karena memang sepintas tidak ada logo yang bisa saya lihat. Handphone nya ditutupi hard case. Cuma yang jelas katanya handphone nya canggih. Dia banyak menceritakan tentang kecanggihan handphone nya. Saya ngangguk-ngangguk aja, tidak mengerti. Saya bukan pemerhati perkembangan handphone, saya pemerhati perempuan, heu. Tapi ada satu hal yang menarik perhatian saya yaitu ketika dia bilang kelebihan layar handphone nya yaitu anti gores dan anti retak.

Apa yang buat saya tertarik? Pertama, saya melihat layar handphone teman saya retak. Kedua, saya lihat teman saya beberapa kali merotasi (potrait & landscape) handphone nya. Saya pun mengajukan beberapa pertanyaan.

"Mengapa handphone super canggihmu layarnya retak?" tanya saya
Kemudian dia jawab, "Ini tempered glass nya yang retak, layar handphone nya tidak apa-apa"
"Ohh." Jawab saya
"Untung pas saya beli handphone ini langsung saya pasangi tempered glass." Ucap dia

Pertanyaan selanjutnya.

"Mengapa kamu beberapa kali merotasi HPmu?"Tanya saya lagi
"Ini malam, lampu Warkop kurang terang dan tempered glass saya retak, jadi kadang saya rotasi HP untuk melihat atau membaca sesuatu yang detail" jawab dia.

Coba perhatikan cerita di atas? Ada yang aneh? IQ berbintang pasti sudah bisa merasakan kejanggalan. Bagi yang IQ melati saya terangkan ya.

Kejanggalan pertama, dia bilang handphone nya super canggih dengan layar anti gores dan anti retak. Kedua, dia bilang dari awal beli handphone sudah dipasang tempered glass. Ketiga, dia merasa kesulitan melihat layarnya akibat tempered glass nya yang retak.

Pernyataan di atas sungguh sangat berlawanan satu sama lain. Saya pikir dia aneh. Dia mengeluarkan uang lebih untuk membeli handphone dengan include kecanggihannya. Tapi dia tidak pernah merasakan kecanggihannya. Kalau kita analogikan sebuah handphone biasa harganya 2 juta kemudian fitur (kecanggihan) dihargai 10 juta, lalu apa kabar dengan uang 10 juta tersebut yang dia keluarkan jikalau dia masih memasang tempered glass dan kesulitan membaca ketika tempered glass nya retak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun