Mohon tunggu...
Ade Rahmat
Ade Rahmat Mohon Tunggu... Administrasi - Ekonomi & Politik

Berikan saya sesuatu yang paling sulit, saya akan belajar

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Net TV dan Kejenuhan Milenial (Siapa yang Menolak Perubahan Ditakdirkan untuk Binasa)

18 Agustus 2019   21:39 Diperbarui: 19 Agustus 2019   01:28 560
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tetapi dalam kurun waktu 2013 sampai data ini keluar, net tidak mampu melakukan inovasi sehingga milenial yang mudah jenuh tersebut perlahan meninggalkan sekaligus bermigrasi.

Pangsa pasar net yang hanya 2,8% bisa jadi sekarang telah bermigrasi ke youtube, instagram dan netflix.

Ada hal yang sangat menarik dari data di atas, stasiun-stasiun yang dalam tanda kutip sajiannya tidak lebih berfaedah dari stasiun televisi lain justru pangsa pasarnya cukup tinggi.

Tidak ada yang salah sebenarnya jika net menyasar pasar milenial. Cuma net harus sadar milenial itu bertipe mudah bosan dan tidak suka sesuatu yang repetitif. 

Hari ini net bisa digandrungi oleh milenial dan besok lusa net bisa ditinggalkan. Sedangkan pasar (termasuk iklan) yang menjadi salah satu sumber pendapatan stasiun televisi menginginkan konsumen yang loyal. 

Lihat saja program Ini TalkShow yang dibawakan Sule dan Andre ketika awal tayang, sungguh menjadi primadona masyarakat melepas lelah setelah beraktivitas siang hari tetapi sekarang masyarakat sudah mulai jenuh dengan jokes-jokesnya terus menerus seperti itu (mudah diterka) bukan tidak mungkin suatu saat akan pamit pula seperti halnya The Comment. Apalagi siap-siap saja raja talkshow yaitu Tukul Arwana akan kembali mengisi acara di transmedia.

Sumber : Conversation twitter @Strategi_Bisnis, @AderaLFC dan @pandji
Sumber : Conversation twitter @Strategi_Bisnis, @AderaLFC dan @pandji

Net tetaplah korporasi yang berorientasi pada profit bukan hanya harus memberikan tayangan yang berkualitas tetapi harus mengikuti keinginan pasar. Net harus membayar ratusan bahkan mungkin ribuan karyawannya belum lagi sewa satelit dan frekuensi ke negara.

"Jangan salah menentukan target pasar, tanpa profit passion is bullshit dan rival bisa datang dari arah mana saja" Yodhia Antariksa 

Belakangan kantor-kantor (terutama swasta) yang mendesign sedemikian rupa interior maupun pakaian seragam, ini menunjukan bahwa karakteristik milenial itu memang demikian yaitu unik dan mudah bosan. Berbeda dengan generasi 60, 70 dan 80an yang lebih suka zona nyaman. Imbasnya tayangan televisi pun untuk kaum mereka (generasi 60, 70 dan 80an) terbilang simple dan repetitif seperti sinetron, dangdut, india dan lain sebagainya.

Cerita tentang Net seperti kerajaan Mataram Kuno, kehancuran Mataram Kuno terjadi pada masa kejayaannya yaitu pada masa pemerintahan rajanya yang terkenal yang bernama Erlangga. Net mengalami sigmoid curve.

Jika tidak melakukan perubahan bukan tidak mungkin cerita Mataran Kuno terjadi lagi dan Wisnutama akan dikenang sebagai Raja Erlangga.

Jauh sebelum tulisan ini diterbitkan, yakin bahwa pembahasan semacam ini sudah ada di atas meja rapat net. Tetapi poinnya sungguh bukan itu. Kenyataan sebenarnya dunia ini berasaskan hukum rimba, siapa yang kuat dialah pemenangnya dan kekuatan itu bernama inovasi. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun