Mohon tunggu...
ade rachmad
ade rachmad Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Analisis Novel "Hujan" Karya Tere Liye

26 Februari 2018   17:18 Diperbarui: 26 Februari 2018   17:37 41960
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Novel "Hujan" menjadi salah satu novel favorit bagi para remaja. Novel ini diterbitkan pada tahun 2016 oleh Gramedia Pustaka Utama. Sang pembuat novel, Tere Liye, memanglah sangat mahir dalam membuat cerita-cerita yang menuntut para pembacanya berimajinasi. Dengan penyampaian yang ringan dan mudah dipahami, novel ini dapat memberikan beberapa informasi mengenai ilmu-ilmu pengetahuan yang sering terjadi setiap hari. Semua informasi disajikan dan dijelaskan seruntut mungkin agar para pembaca mudah memahaminya.

Tema dari novel "Hujan" adalah percintaan. Sebuah percintaan dimana seorang perempuan mencintai laki-laki yang telah menyelamatkan hidupnya di masa lalu,ketika bencana alam terjadi dan merusak hampir seluruh penjuru dunia. Perempuan ini ingin sekali menghapus kenangan yang menyakitkan yang disebabkan oleh laki-laki tersebut dalam hidupnya. Terdapat beberapa aspek tentang lingkungan, ilmu pengetahuan, dan juga drama yang dihadapi oleh tokoh utama dalam cerita ini.

 Alur dari cerita ini sangatlah menarik. Alur yang digunakan yaitu alur majemuk. Hal ini dapat dibuktikan dengan kutipan:

"Gadis berusia 21 tahun yang duduk diatas sofa hijau menyeka ujung matanya. Mengenang dan menceritakan kembali kejadian delapan tahun lalu itu tidak mudah."-Halaman 39

Cerita ini dimulai ketika Lail, si tokoh utama, berada di suatu ruangan bersama seorang wanita. Wanita ini meminta Lail untuk mengingat kembali masa lalunya. Para pembaca akan dibawa ke masa lalu Lail ketika dia kehilangan keluarganya dan bertemu laki-laki yang dicintainya. Masa lalu yang menyisakan sebuah kesedihan yang mendalam untuk Lail.

 Latar tempat dari novel ini yaitu berada di sebuah kota yang terkena bencana. Di kota ini, ditemukan beberapa kemajuan teknologi.

"Persis ketukan jarinya diangkat, lantai di sebelah kursi kembali merekah, kali ini dari tempatyang berbeda dengan belalai robot sebelumnya. Duan jengkal dari sofa hijau, tiang berbentuk bulat seperti pipa stainless muncul."-Halaman 8

Hal ini membuktikan bahwa alat-alat yang digunakan sudah sangat canggih karena novel ini mengambil latar masa depan yang mengutamakan kepraktisan. Novel ini diawali dengan sebuah kejadian yang mencengangkan yaitu gempa bumi. Dari kejadian tersebut, sang penulis memulai cerita dengan sangat baik. Terdapat keharuan di dalam kisah-kisah dan kejadian yang dialami tokoh utama untuk mencapai segala tujuan dan ujian di kehidupannya.

 Tokoh utama bernama Lail. Lail kehilangan kedua orang tuanya ketika gempa bumi terjadi. Dia adalah seorang perempuan yang kuat, tangkas, dan berhati baik. Ini dibuktikan dengan kemauannya menjadi relawan untuk para korban bencana.

""Kami hendak mendaftar menjadi relawan," ujar Maryam.

"Baik. Apakah kalian sudah tahu syarat-syaratnya?"

Maryam mengangguk."-Halaman 108

Dalam novel tersebut, ketangkasan Lail ditunjukkan dalam kutipan berikut:

"Dua teman baik itu bahu-membahu melintasi jalanan berlumpur. Naik-turun. Berkelok-kelok. Sesekali petir menyambar membuat terang, memberitahu bahwa mereka berada di tengah hutan lebat."-Halaman 149

Ketangkasan yang didapat Lail karena dia sudah mengikuti beberapa pelatihan di tempat organisasi relawan. Dia dan temannya, Maryam, sudah menjadi relawan sejak usia belia. Namun, dibalik kekuatan dan ketangkasan Lail, dia memiliki hati yang lemah.

"Ini berbeda dibandingkan saat Lail naik sepeda merah, mengelilingi kota bersama Esok. Seluruh perhatian Esok menjadi miliknya. Sekarang Lail merasa orang asing di meja itu. Tidak ada yang mengajaknya bicara. Cemburu. Ternyata kata itu sangat menyakitkan."-Halaman 245

Lail adalah perempuan yang pencemburu. Dirinya merasa diabaikan dalam meja makan tersebut.

Tokoh selanjutnya yaitu Esok. Nama panjangnya Soke Bahtera. Dia adalah seorang laki-laki yang telah menyelamatkan Lail dari bencana. Dia juga adalah seorang laki-laki yang sangat cerdas.

"Nama Soke Bahtera menjadi penjelasan terbaiknya. Soke Bahtera dikenal sebagai penemu banyak teknologi canggih beberapa tahun terakhir, terutama mesin terbang."-Halaman 178

Dengan kecerdasannya, Esok telah membantu dalam menemukan teknologi-teknologi pada masa itu. Esok juga memiliki ibu yang masih selamat dari gempa bumi. Walaupun Esok masih memiliki ibu, dia memilih untuk diadopsi oleh keluarga Wali Kota. Esok juga seorang yang bijaksana.

". . . Aku sebenarnya tidak tertarik, lebih suka tinggal di panti. Aku bisa sekolah, bekerja, menjaga Ibu, bersama kamu. Tapi Ibu membutuhkan perawatan serius. Dia terus sakit-sakitan. Tinggal bersama keluarga baru mungkin akan membuat Ibu lebih sehat,"-Halaman 74

Esok lebih memilih untuk tinggal dengan keluarga barunya karena dia peduli dengan kondisi ibunya.

Tokoh selanjutnya yaitu sahabat Lail bernama Maryam. Lail bertemu Maryam ketika mereka menjadi teman satu kamar di panti sosial. Maryam selalu ada disisi Lail. Maryamlah yang telah menemani Lail ketika berada di panti sosial. Maryam adalah perempuan berambut kribo yang suka sekali meledek Lail.

"Nah, bukankah kamu jatuh cinta pada Soke Bahtera saat gerimis? Waktu-waktu terbaikmu bersamanya juga saat hujan, kan? Kabar buruk bagimu jika Soke Bahtera ternyata mencintai Claudia. Aku tidak bisa membayangkan betapa sakitnya kamu setiap kali hujan turun, mengenang semuanya." Maryam nyengir lebar, sama sekali merasa tidak berdosa."-Halaman 201

Selain itu, terdapat seorang wanita bernama Elijah. Dia adalah seorang paramedis yang membantu Lail untuk menghapus ingatannya. Elijah hadir sejak cerita dimulai, menemani Lail di dalam ruang modifikasi ingatan. Elijah merupakan sosok yang bijaksana dalam menyikapi segala permasalahan yang Lail hadapi.

"Ratusan orang pernah berada di ruangan ini. Meminta agar semua kenangan mereka dihapus. Tetapi sesungguhnya, bukan melupakan yang jadi masalahnya. Tapi menerima. Barangsiapa yang bisa menerima, maka dia akan bisa melupakan. Tapi jika dia tidak bisa menerima, dia tidak pernah bisa melupakan."-Halaman 308

Sudut pandang yang digunakan pada novel ini adalah sudut pandang orang ketiga. Sudut pandang ini dapat dibuktikan dalam beberapa kutipan.

 "Lail terburu-buru mengangguk. Dia tadi asyik menoleh, menatap layar-layar televise di dinding, tiang, dan di mana-mana yang menyiarkan breaking news."-Halaman 12

 "Mereka tiba di lapangan tepat waktu. Ada 54 relawan yang dilantik pagi ini dari seratus orang yang memulai pelatihan setahun lalu. Sisanya mengundurkan diri atau tidak lulus."-Halaman 125

Dari beberapa kutipan diatas, dapat disimpulkan bahwa sudut pandang yang digunakan yaitu sudut pandang orang ketiga. Itu dibuktikan dengan menggunakan kalimat "dia" dan "mereka".

Tere Liye adalah seorang nama pena dari seseorang bernama Darwis. Dia bersekolah SD dan SMP di SDN 2 dan SMN 2 Kikim Timur, Sumatera Selatan. Lalu dia melanjutkan pendidikannya di SMUN 9 Bandar Lampung. Setelah itu, dia melanjutkan berkuliah di Universitas Indonesia dengan mengambil fakultas Ekonomi. Ia lahir pada 21 Mei 1979. Dia menikah dan memiliki dua anak. Salah satu yang menjadi ciri khas di setiap novelnya, dia jarang sekali menampilkan biografinya. Darwis. Akhir-akhir ini, dia membuat buku dengan judul hanya satu kata.

Hubungan antara Tere Liye dengan novel ini adalah ketika dia menjelaskan kehidupan di universitas.     

"Lail dan Maryam menghabiskan makan siang di kantin sekolah keperawatan. Dua mangkuk sup kaldu. Mereka sedang istirahat, setelah kuliah tentang saraf tadi, sekaligus menunggu jadwal kuliah Biomedik 45 menit lagi."-Halaman 194

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun