Mohon tunggu...
Ade Rita Agustin
Ade Rita Agustin Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hai! Aku biasa di panggil Rita, aku senang berbagi cerita dan pengalaman lewat tulisan. Hobiku menonton drama Korea (drakor) dan mendengarkan musik, juga membaca novel. Ikuti perjalanan ceritaku ya! 😊

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pengaruh Lingkungan Belajar Yang Mendukung Motivasi Belajar

9 Januari 2025   16:33 Diperbarui: 9 Januari 2025   17:20 78
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://id.pinterest.com

Artikel ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana pengaruh lingkungan belajar dalam mendukung motivasi belajar siswa. untuk terwujudnya motivasi belajar, dibutuhkan Lingkungan yang kondusif Agar tercipta Suasana belajar yang tenang, aman, dan damai. Serta fasilitas yang memadai seperti ruang  kelas yang bersih dan nyaman, perpustakaan yang lengkap, dan akses internet yang lancar bagi para guru untuk memberikan materi dari sosial media berupa video pembelajaran dan lain lain juga dapat meningkatkan motivasi belajar siswa. Interaksi positif antara siswa, guru, dan staf sekolah dapat menjalin Hubungan yang harmonis dan saling mendukung dan menyenangkan ketika pembelajaran berlangsung. Motivasi lain seperti penghargaan, pujian, dan pengakuan juga dapat meningkatkan motivasi belajar siswa, Siswa yang termotivasi cenderung lebih bersemangat untuk belajar, lebih fokus jika berada di dalam kelas, dan lebih aktif dalam mengerjakan tugas. Juga dapat membantu siswa merasa lebih percaya diri dan mampu dalam pembelajaran. Serta dengan adanya Dukungan dari guru akan membuat siswa mencapai potensi terbaik mereka maka dengan adanya motivasi belajar, siswa akan menemukan hal yang di sukai nya serta mempunyai semangat belajar yang tinggi dengan begitu potensi siswa untuk menjadi sukses di masa depan nanti sudah terlihat dari Sekarang. Lingkungan belajar memegang peranan krusial dalam membentuk motivasi belajar siswa. sementara lingkungan yang negatif dan tidak mendukung dapat menyebabkan demotivasi dan penurunan prestasi akademik. Artikel ini akan membahas secara mendalam pengaruh lingkungan belajar terhadap motivasi belajar, seta permasalahan yang sering terjadi dalam penerapanya. Berikut aspek lingkungan untuk menciptakan lingkungan belajar yang optimal.

Aspek-Aspek Lingkungan Belajar yang Mempengaruhi Motivasi :

Motivasi belajar merupakan dorongan internal dan eksternal yang menggerakkan seseorang untuk belajar.  Lingkungan belajar yang efektif berperan sebagai katalisator, memperkuat dorongan internal dan menyediakan stimulus eksternal yang positif. beberapa aspek lingkungan belajar yang berpengaruh signifikan:

1.  Suasana  Kelas:

Suasana kelas yang positif, inklusif, harmonis, saling menghormati, dan kolaboratif akan membuat siswa merasa nyaman dan aman untuk berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran. Sebaliknya Jika Suasana kelas negatif,kompetitif, penuh tekanan, dan intimidasi dapat menurunkan motivasi belajar. Guru berperan penting dalam menciptakan suasana kelas yang positif melalui kepemimpinan yang demokratis, komunikasi yang efektif, dan pengelolaan kelas yang baik.

Contoh: Guru yang selalu memberikan pujian dan penghargaan atas usaha siswa, bukan hanya hasil akhirnya, akan menciptakan suasana kelas yang positif dan memotivasi. Sebaliknya, guru yang sering memarahi atau mempermalukan siswa di depan kelas akan menciptakan suasana kelas yang negatif dan demotivasi.

Tips:  Guru dapat menggunakan teknik ice breaker di awal pembelajaran, memberikan kesempatan siswa untuk mengekspresikan pendapatnya, dan menciptakan aktivitas belajar yang menyenangkan dan kolaboratif.

2.  Interaksi Sosial:

Interaksi sosial yang positif antara siswa dan guru, serta antar siswa, merupakan faktor penting dalam meningkatkan motivasi belajar. Hubungan guru-siswa yang baik, ditandai dengan rasa saling percaya dan hormat, akan mendorong siswa untuk lebih terbuka dan aktif dalam belajar.  Interaksi positif antar siswa, seperti kerja kelompok dan diskusi, dapat meningkatkan rasa kebersamaan, saling mendukung, dan belajar dari satu sama lain.

Contoh:  Siswa yang merasa diterima dan dihargai oleh teman-temannya akan lebih termotivasi untuk berpartisipasi dalam kegiatan belajar.  Sebaliknya, siswa yang mengalami bullying atau isolasi sosial akan cenderung kehilangan motivasi belajar.

Tips:  Guru dapat memfasilitasi interaksi positif antar siswa melalui kegiatan kelompok, diskusi kelas, dan proyek kolaboratif.  Guru juga perlu berperan sebagai mediator dalam menyelesaikan konflik antar siswa.

3.  Fasilitas dan Sumber Belajar:

Ketersediaan fasilitas dan sumber belajar yang memadai sangat penting untuk mendukung proses pembelajaran.  Fasilitas yang nyaman, seperti ruang kelas yang bersih dan terawat, perlengkapan belajar yang lengkap, dan akses internet yang lancar, akan meningkatkan kenyamanan dan efisiensi belajar.  Sumber belajar yang beragam, seperti buku teks, modul, media pembelajaran digital, dan laboratorium, akan memberikan kesempatan siswa untuk belajar dengan cara yang lebih menarik dan efektif.

Contoh:  Sekolah yang menyediakan perpustakaan yang lengkap dan laboratorium komputer yang modern akan memberikan siswa akses ke sumber belajar yang lebih beragam dan meningkatkan motivasi belajar mereka.  Sebaliknya, sekolah yang kekurangan fasilitas dan sumber belajar akan membatasi kesempatan belajar siswa dan menurunkan motivasi mereka.

Tips:  Sekolah perlu berinvestasi dalam fasilitas dan sumber belajar yang memadai.  Guru juga perlu memanfaatkan teknologi dan media pembelajaran yang inovatif untuk meningkatkan kualitas pembelajaran.

4.  Kurikulum dan Metode Pembelajaran:

Kurikulum yang relevan, menantang, dan menarik akan meningkatkan motivasi belajar siswa.  Kurikulum yang terlalu mudah atau terlalu sulit dapat menurunkan motivasi belajar.  Metode pembelajaran yang bervariasi, interaktif, dan berpusat pada siswa akan membuat proses belajar lebih menyenangkan dan efektif.  Pembelajaran yang monoton dan hanya berfokus pada hafalan akan menurunkan motivasi belajar.

 Contoh:  Kurikulum yang mengintegrasikan pembelajaran berbasis proyek dan problem solving akan lebih memotivasi siswa dibandingkan kurikulum yang hanya berfokus pada hafalan.

- Tips: Guru perlu merancang pembelajaran yang inovatif dan berpusat pada siswa, menggunakan berbagai metode pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik siswa dan materi pelajaran.

5.  Dukungan Orang Tua dan Keluarga:

Dukungan dari orang tua dan keluarga sangat penting dalam meningkatkan motivasi belajar siswa.  Orang tua yang terlibat aktif dalam proses pembelajaran, memberikan dukungan moral dan emosional, serta menciptakan lingkungan belajar yang kondusif di rumah akan meningkatkan motivasi belajar anak.

Contoh: Orang tua yang selalu menanyakan perkembangan belajar anak, membantu anak dalam mengerjakan tugas, dan memberikan dukungan moral akan meningkatkan motivasi belajar anak.  Sebaliknya, orang tua yang acuh tak acuh atau terlalu menekan anak akan menurunkan motivasi belajar anak.

Tips: Sekolah perlu menjalin komunikasi yang efektif dengan orang tua untuk menciptakan sinergi dalam mendukung pembelajaran siswa.

Berdasarkan studi literatur, hasil penelitian kurangnya motivasi belajar siswa sekolah dasar pada mata pelajaran bahasa dan sastra indonesia disebabkan oleh beberapa faktor dan permasalahan antara lain:

 1) guru dan siswa mengalami tantangan dalam pengembangan kegiatan menulis

 2) kondisi media, sarana, prasarana, dan lingkungan pembelajaran dinilai kurang optimal

 3) materi sering kali dijelaskan oleh guru tanpa memberikan solusi konkret, interaksi antara guru dan siswa bersifat satu arah, dan frekuensi pertanyaan dari siswa sangat minim

4) minat dan motivasi belajar siswa terhadap Bahasa Indonesia juga masih rendah, yang berpotensi menimbulkan masalah dalam proses pembelajaran

5) kurangnya pemanfaatan teknologi oleh guru untuk mendukung pembelajaran berbasis IT

6) pembelajaran Bahasa Indonesia dianggap kurang menyenangkan, dan hal ini dapat disebabkan oleh penyajian pelajaran yang kurang menarik

7) metode dan media pembelajaran yang tepat juga menjadi salah satu hambatan dalam mencapai tujuan pembelajaran.

Strategi Menciptakan Lingkungan Belajar yang Mendukung Motivasi :

Berdasarkan permasalahan di atas, beberapa strategi dapat diterapkan untuk menciptakan lingkungan belajar yang mendukung motivasi belajar:

1. Membangun Hubungan Positif Guru-Siswa:  Guru perlu membangun hubungan yang hangat, saling percaya, dan saling menghormati dengan siswa.  Hal ini dapat dilakukan melalui komunikasi yang efektif, empati, dan perhatian terhadap kebutuhan siswa.

2. Menggunakan Metode Pembelajaran yang Inovatif dan Menarik:  Guru perlu menggunakan berbagai metode pembelajaran yang bervariasi, interaktif, dan berpusat pada siswa.  Hal ini akan membuat proses belajar lebih menyenangkan dan efektif.

3. Memberikan Umpan Balik yang Konstruktif:  Guru perlu memberikan umpan balik yang konstruktif dan memotivasi kepada siswa.  Umpan balik yang positif akan meningkatkan kepercayaan diri siswa dan memotivasi mereka untuk terus belajar.

4. Memfasilitasi Kerja Sama dan Kolaborasi:  Guru perlu memfasilitasi kerja sama dan kolaborasi antar siswa melalui kegiatan kelompok, diskusi, dan proyek kolaboratif.  Hal ini akan meningkatkan rasa kebersamaan, saling mendukung, dan belajar dari satu sama lain.

5. Menciptakan Suasana Belajar yang Nyaman dan Kondusif:  Sekolah perlu menyediakan fasilitas dan sumber belajar yang memadai, seperti ruang kelas yang bersih dan nyaman, perlengkapan belajar yang lengkap, dan akses internet yang lancar.

6. Meningkatkan Peran Orang Tua:  Sekolah perlu menjalin komunikasi yang efektif dengan orang tua untuk menciptakan sinergi dalam mendukung pembelajaran siswa.  Sekolah dapat mengadakan pertemuan orang tua, workshop, atau kegiatan lainnya untuk melibatkan orang tua dalam proses pembelajaran.

7. Membangun Budaya Sekolah yang Positif:  Sekolah perlu membangun budaya sekolah yang positif dan mendukung pembelajaran.  Hal ini dapat dilakukan melalui program-program yang mendorong semangat belajar, seperti kegiatan ekstrakurikuler, lomba akademik, dan penghargaan prestasi.

Kesimpulannya Lingkungan belajar yang mendukung memiliki pengaruh yang sangat signifikan terhadap motivasi belajar siswa. Dengan menciptakan lingkungan belajar yang positif, kondusif, dan suportif, sekolah dan guru dapat meningkatkan motivasi belajar siswa dan mencapai prestasi akademik yang optimal.  Peran aktif guru, orang tua, dan sekolah sangat penting dalam mewujudkan hal tersebut.  Penting untuk selalu mengingat bahwa motivasi belajar bukan hanya tanggung jawab siswa semata, tetapi juga tanggung jawab bersama seluruh pemangku kepentingan dalam dunia pendidikan.

References 


Sari, Y., Abda'u Ansya, Y., Alfianita, A., & Putri, P. A. (2023). Studi literatur: Upaya dan strategi meningkatkan motivasi belajar siswa kelas V sekolah dasar dalam pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia. JGK (Jurnal Guru Kita), 8(1), 9-26.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun