1. Campuran merupakan materi yang tersusun atas dua atau lebih zat dengan komposisi tidak tetap dan masih memiliki sifat-sifat zat awalnya yang terdiri dari campuran homogen dan campuran heterogen. Untuk memperoleh zat murni harus memisahkan dari campurannya. Pemisahan campuran berdasarkan perbedaan sifat fisis penyusunnya:
a) Bila ukuran partikel zat yang akan dipisahkan berbeda dengan zat pencampur, dapat dipisahkan dengan filtrasi (penyaringan).
b) Bila antara zat yang ingin dipisahkan dari zat pencampur memiliki titik didih yang jauh berbeda, dapat dipisahkan dengan  destilasi.
c) Jika dalam suatu campuran mengandung satu atau beberapa zat dengan kecepatan pengendapan yang berbeda dan hanya menginginkan salah satu zat, dapat dipisahkan dengan sedimentasi atau sentrifugasi.
 Metode pemisahan campuran:Â
a) Filtrasi
Filtrasi disebut juga penyaringan merupakan suatu metode  untuk memisahkan zat padat dari zat cair dengan alat penyaring. Bahan dalam bentuk larutan kemudian disaring dimana hasil penyaringan tersebut disebut filtrat sedangkan sisa penyaringan disebut residu atau ampas.
b) Sublimasi
Sublimasi merupakan suatu cara pemisahan campuran  di mana salah satu komponen dapat menyublim sedangkan komponen lain tidak dapat menyublim.
c) Kristalisasi
Kristalisasi adalah suatu metode pemisahan untuk mendapatkan zat padat yang larut dalam suatu larutan. Kristalisasi dilakukan dengan cara memanaskan larutan sampai semua pelarut menguap kemudian diperoleh hasil bahan yang semula terlarut. Kritalisasi melalui pendinginan dilakukan dengan cara larutan jenuh yang suhunya tinggi didinginkan sehingga zat terlarutnya mengkristal.
d) Destilasi
Destilasi adalah suatu metode pemisahan campuran berdasarkan perbedaan titik didih komponen-komponen dalam campuran. Mula-mula campuran dididihkan selanjutnya diuapkan kemudian didinginkan kembali dan dihasilkan zat murni yang diinginkan. Pelarut bahan yang diinginkan tersebut akan menguap, dimana uap nya dilewatkan pada tabung kondensor. Uap yang mencair kemudian ditampung dalam suatu wadah. Hasil dar proses destilasi disebut destilat, sedangkan sisanya disebut residu.
e) Ekstraksi
Ekstraksi adalah suatu metode pemisahan dengan cara melarutkan bahan campuran ke dalam pelarut yang sesuai. Dasar pemisahan melalui teknik ekstraksi ialah kelarutan dalam pelarut tertentu. Terdapatdua jenis ekstraksi: ekstraksi sederhana dan ekstraksi pelarut.
f) Kromatologi
Kromatografi merupakan suatu metode pemisahan berdasarkan perbedaan pola pergerakan antara fase gerak dan fase diam untuk memisahkan komponen (berupa molekul) yang berada pada larutan. Kromatografi kertas adalah metode pemisahan berdasarkan distribusi suatu senyawa pada fase diam dan fase gerak.
g) Sentrifugasi
Dalam teknik pemisahan campuran ini, gaya sentrifugal yang diberikan pada partikel-partikel dalam campuran sehingga lama kelamaan partikel yang massa jenissnya lebih besar akan mengendap kemudian terjadi pemisahan antara partikel padat dan pelarutnya.
Pemanfaatan Pemisahan Campuran dalam Kehidupan Sehari-hari: Metode penyaringan dimanfaatkan pada proses pengolahan air, metode kristalisasi dalam kehidupan sehari-hari digunakan dalam pembuatan garam dapur dari air laut dan pembuatan gula putih dari tebu, dan metode destilasi digunakan pada proses penyulingan minyak bumi, pembuatan minyak kayu putih, pembuatan minyak atsiri dan memurnikan air minum.
2.  Sistem koloid merupakan suatu sistem dispersi yang merupakan campuran dari zat yang tidak dapat bercampur. Sistem ini terdiri dari fase terdispersi dan medium pendispersi. Sistem dispersi dengan  medium pendispersi suatu cairan disebut sol. Beberapa sifat koloid:Â
a) Penurunan titik beku, kenaikan titik didih dan tekanan osmosis dalam koloid sangat kecil.Â
b) Partikel koloid dapat menghamburkan cahaya yang disebut efek tyndall. Efek tyndall adalah peristiwa dimana jalannya sinar di dalam koloid dapat terlihat.
c) Jika seberkas cahaya dipusatkan ke dalam suatu sel yang berisikan koloid. Pengamatan dengan mikroskop yang di arahkan ke pusat cahaya, maka berkas cahaya itu menunjukkan noda cahaya yang bergerak tak menentu. Gerak ini disebut dengan gerak Brown.
d) Permukaan partikel koloid mempunyai muatan yang disebabkan oleh pengionan atau penyerapan muatan. Untuk mengimbangi muatan tersebut terjadi penarikan muatan yang arahnya berlawanan dari larutan, sehingga suatu partikel koloid mempunyai lapisan rangkap listrik.
e) Peristiwa pengendapan atau penggumpalan koloid disebut koagulasi.
f) Koloid pelindung merupakan lapisan tipis yang menyelubungi partikel sehingga melindungi muatan koloid
 Koloid liofil merupakan suatu jenis koloid yang fase terdispersinya dapat menarik medium pendispersi berupa cairan, sehingga sifatnya kental. Koloid liofob merupakan suatu jenis koloid dimana  partikel zat terdispersi yang tidak dapat menarik medium, sehingga sifatnya encer.
3) Pembuatan koloid dapat dengan dua cara yaitu: a) memecah partikel besar menjadi partikel koloid (dispersi), dan b) mengubah molekul atom atau ion ke dalam partikel koloid yang lebih besar (kondensasi).
4) Koloid Hidrofil dan Hidrofob
Koloid hidrofil merupakan sistem koloid yang fase terdispersinya lebih suka menarik medium pendispersinya sebab gaya tarik antar partikel-partikel terdispersi dengan medium pendispersinya kuat. Koloid hidrofob merupakan suatu sistem koloid yang fase terdispersinya tidak suka menarik medium pendispersi. Jika medium pendispersinya adalah air, maka disebut koloid liofob. Koloid hidrofob didefinisikan sebagai sistem koloid dimana partikel polimer hidrofob.
5) Penggunaan Koloid
a) Zat-zat penting dalam tubuh makhluk hidup yang berupa koloid misalnya protein, getah, pati, bakteri, protoplasma
b) Koloid tanah (koloidmineral): bersifat hidrofob berasal dari pemecahan mineral karena pelapukan. Koloid organik contohnya humus yang bersifat hidrofil.
c) Banyak industri penting berhubungan dengan zat-zat  yang bersifat koloid, misalnya industri cat, plastik, karet, lem
d) Pembentukan delta di muara sungai adalah koloid tanah yang menggumpal akibat bersinggungan dengan air laut yang mengandung elektrolit (garam-garam)
e) Air keruh mengandung koloid-koloid silikat (koloid mineral) yang bermuatan negatif. Supaya mengendap harus dinetralkan dengan ion positif. Untuk digunakanAl++ dari tawas.
f) Debu dan gas-gas yang keluar dari cerobong pabrik mempunyai beban listrik. Untuk mencegah polusi debu harus diendapkan dengan alat cotrell.
g) Pada pencelupan tekstil digunakan zat koloid untuk mempermudah pemberian warna.
h) Prinsip dialisis digunakan untuk membantu pasien gagal ginjal.Â
i) Untuk mendapat emulsi agar tahan lama, harus diberi zat pengemulsi atau emulgator, seperti: sabun, detergen, gelatin.. Sabun sebagai zat pengemulsi berfungsi untuk menghilangkan zat pengotor yang tidak bercampur dengan air.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H