a) Penurunan titik beku, kenaikan titik didih dan tekanan osmosis dalam koloid sangat kecil.Â
b) Partikel koloid dapat menghamburkan cahaya yang disebut efek tyndall. Efek tyndall adalah peristiwa dimana jalannya sinar di dalam koloid dapat terlihat.
c) Jika seberkas cahaya dipusatkan ke dalam suatu sel yang berisikan koloid. Pengamatan dengan mikroskop yang di arahkan ke pusat cahaya, maka berkas cahaya itu menunjukkan noda cahaya yang bergerak tak menentu. Gerak ini disebut dengan gerak Brown.
d) Permukaan partikel koloid mempunyai muatan yang disebabkan oleh pengionan atau penyerapan muatan. Untuk mengimbangi muatan tersebut terjadi penarikan muatan yang arahnya berlawanan dari larutan, sehingga suatu partikel koloid mempunyai lapisan rangkap listrik.
e) Peristiwa pengendapan atau penggumpalan koloid disebut koagulasi.
f) Koloid pelindung merupakan lapisan tipis yang menyelubungi partikel sehingga melindungi muatan koloid
 Koloid liofil merupakan suatu jenis koloid yang fase terdispersinya dapat menarik medium pendispersi berupa cairan, sehingga sifatnya kental. Koloid liofob merupakan suatu jenis koloid dimana  partikel zat terdispersi yang tidak dapat menarik medium, sehingga sifatnya encer.
3) Pembuatan koloid dapat dengan dua cara yaitu: a) memecah partikel besar menjadi partikel koloid (dispersi), dan b) mengubah molekul atom atau ion ke dalam partikel koloid yang lebih besar (kondensasi).
4) Koloid Hidrofil dan Hidrofob
Koloid hidrofil merupakan sistem koloid yang fase terdispersinya lebih suka menarik medium pendispersinya sebab gaya tarik antar partikel-partikel terdispersi dengan medium pendispersinya kuat. Koloid hidrofob merupakan suatu sistem koloid yang fase terdispersinya tidak suka menarik medium pendispersi. Jika medium pendispersinya adalah air, maka disebut koloid liofob. Koloid hidrofob didefinisikan sebagai sistem koloid dimana partikel polimer hidrofob.
5) Penggunaan Koloid