Mohon tunggu...
Ade Putra Ode Amane
Ade Putra Ode Amane Mohon Tunggu... Dosen - Dosen

Menjabat sebagai Ketua Pusat Studi Kebijakan Publik dan Politik (PUSTAKA) Universitas Muhammadiyah Luwuk Periode 2021 – sekarang. Wakil Dekan I Bidang Akademik dan Al-Islam Kemuhammadiyaan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Luwuk Periode 2021 – 2025. Wakil Dekan III Bidang Kemahasiswaan dan Alumni Periode 2017 – 2021 dan Sekretaris Program Studi Ilmu Pemerintahan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Luwuk Periode 2017 – 2020. Pendiri dan Pembina Yayasan Bakti Gemini Indonesia 2021 – Sekarang. Ketua DPD PA GMNI Sulawesi Tengah Periode 2021. Lolos seleksi Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) Kampus Mengajar Angkatan 7 Tahun 2024. Tergabung dalam penulisan buku antologi puisi, Book Chapter dan berbagai penelitian mitra dengan pihak Pemerintah maupun Pihak swasta.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Forum Komunikasi dan Koordinasi Dosen Pembimbing Lapangan (FKKD) I: Pra Penugasan DPL dan Mahasiswa

25 Februari 2024   03:20 Diperbarui: 25 Februari 2024   06:21 1658
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Forum Komunikasi dan Koordinasi Dosen Pembimbing Lapangan dilaksanakan secara daring pada senin 29 Januari 2024 oleh tim program kampus mengajar dan diikuti oleh seluruh Dosen Pembimbing Lapangan dengan tujuan menginformasikan beberapa hal yang perlu dilaksanakan sebagai Dosen Pembimbing Lapangan pada Kampus Mengajar Angkatan ke Tujuh.

Dalam pertemuan tersebut, ada beberapa informasi yang penting untuk di highlight, bahwa Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) di mohonkan untuk memastikan mahasiswa yang tidak mengikuti pembekalan secara lengkap untuk memutar ulang materi pembekalan yang ada di YouTube karena hal tersebut menjadi bekal penting untuk penugasan mahasiswa dan memastikan diri sebagai Dosen Pembimbing Lapangan sudah melakukan refleksi pembekalan bersama seluruh mahasiswa bimbingannya. Kemudian Dosen Pembimbing Lapangan diwajibkan untuk memastikan bahwa seluruh mahasiswanya memahami apa yang harus dilakukan di sekolah penegasan nanti. Dosen Pembimbing Lapangan wajib berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan dan mengusahakan mengantar mahasiswa secara luring ke sekolah penugasan. 

DPL juga di wajibkan untuk berkomunikasi erat dengan pihak sekolah terutama kepala sekolah dan guru pamong. Harus dipastikan bahwa mahasiswa mengikuti seluruh peraturan sekolah, misalnya sopan santun dalam berperilaku dan bertutur kata. Selanjutnya, Dosen Pembimbing Lapangan juga dapat memastikan hal-hal administrasi, baik untuk mahasiswa maupun untuk DPL sendiri. Kembali kepada tugas sebagai DPL, diharapkan Dosen Pembimbing Lapangan dapat menghubungi koordinator Perguruan Tinggi asal mahasiswa yang dibimbing dan berkomunikasi erat  mengenai program yang akan dilaksanakan. 

Salah satu Kunci keberhasilan Kampus Mengajar adalah DPL yang aktif dan membimbing serta mendampingi mahasiswanya dengan baik tidak hanya daring tapi juga luring.  DPL diharapkan untuk dapat bekerja sama dengan baik terutama yang sudah pernah menjadi DPL sebelumnya.  Peningkatan kinerja sebagai DPL dapat memberikan dampak positif yang lebih besar.

DPL memiliki peran dan tugas yang sangat krusial untuk mendampingi mahasiswa, dimana Dosen Pembimbing Lapangan ditugaskan atau diharapkan untuk bisa melakukan pendampingan sejak masa perancangan Rencana Aksi Kolaborasi (RAK). DPL diharapkan hadir secara langsung dalam kegiatan atau pelaksanaan Forum Komunikasi dan Koordinasi dengan sekolah. Kemudian pendampingan dan pengimplementasian juga harus didampingi oleh DPL, dimana nanti ada kegiatan Sharing Session setiap 2 minggu sekali, minimalnya. Jadi nanti DPL bisa terus memantau apalagi mungkin dibuatkan grup bersama terkait dengan penugasan Kampus Mengajar.  

Kemudian juga DPL diminta untuk dapat mereview dan memberikan umpan balik dari laporan-laporan yang dibuat oleh mahasiswa. Kemudian melakukan monitoring dan evaluasi ke sekolah.  DPL bertugas atau memiliki tugas untuk mengunggah laporan bulanan dan memastikan keselamatan dan keamanan mahasiswa supaya tidak terjadi atau tidak adanya kasus 3 dosa pendidikan di sekolah (Perundungan, Kekerasan Seksual, Intoleransi) dan apabila terjadi DPL memiliki tugas atau peranan untuk dapat melaporkan kepada Tim di program kampus mengajar.

Selanjutnya untuk peran dan tugas mahasiswa, bahwa mahasiswa ini merupakan mitra kolaborasi dan bukan menggantikan guru tetapi lebih kepada membantu guru di dalam meningkatkan variasi pembelajaran yang berkaitan dengan literasi dan numerasi. Kemudian membantu sekolah untuk melaksanakan adaptasi teknologi, mensosialisasikan produk-produk pembelajaran, tema yang dibutuhkan, kemudian nanti ada AKM kelas. DPL juga harus memastikan mahasiswa ini dapat berkolaborasi dengan seluruh pemangku kepentingan di sekolah mulai dari kepala sekolah, guru, bahkan yang menaunginya, ada Dinas Pendidikan.

Terkait dengan peran mahasiswa sebagai pendamping atau Mitra guru, ini sebetulnya kata kuncinya ada di kolaborasi dimana nanti mahasiswa diharapkan dapat mendampingi wali kelas untuk berkolaborasi dalam rangka memetakan kemampuan siswa melalui asessmen kemudian Merancang strategi pembelajaran yang efektif dan membuat media ajar supaya pembelajaran menjadi lebih kreatif. saya yakin mahasiswa sekarang pasti akan jauh memiliki kreativitas yang tinggi dan juga inovasi-inovasi baru dalam pengembangan media pembelajaran kemudian Mahasiswa juga diharapkan bisa berkolaborasi dalam membuat lingkungan kelas yang lebih positif dan juga mengakomodir kebutuhan-kebutuhan siswa di kelas.

Mahasiswa juga harus memahami bagaimana peranannya di sekolah dan mengikuti aturan yang sudah disepakati. Mahasiswa sendiri ini diwajibkan untuk bermitra dengan guru, utamanya pada kelas 5 SD, 8 SMP, dan juga kelas 11 di SMK. Kenapa di tiga kelas? karena memang intervensi utama dari peningkatan literasi dan numerasi menitikberatkan pada kelas tersebut. Tetapi tidak menutup kemungkinan bawah nantinya akan ada jenjang-jenjang lain yang juga intervensi oleh mahasiswa, tapi fokus utamanya ada di tiga jenjang kelas. Konteksnya di awal bahwa mahasiswa ini bukan untuk menggantikan guru tapi menjadi teman belajar dan juga berkolaborasi di sekolah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun