Mohon tunggu...
Ade puji Dwi sulistiani
Ade puji Dwi sulistiani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hobi membaca bernyanyi dan masak

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Paradigma integritas Islam dan sains dengan ilmu sosiologi

23 Desember 2024   21:53 Diperbarui: 23 Desember 2024   21:53 35
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Paradigma integrasi agama dan sains berkembang seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan pemahaman dunia. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan, mengkaji, dan mengevaluasi paradigma integrasi agama dan ilmu pengetahuan, proses yang terlibat dalam integrasi tersebut, dan implikasinya terhadap ajaran PAI. Penelitian ini menggunakan metodologi penelitian kualitatif yaitu tinjauan literatur. Penggabungan agama dan ilmu pengetahuan dalam pendidikan PAI dapat menumbuhkan pandangan yang lebih komprehensif terhadap realitas global dan kehidupan individu.

Penggabungan agama dan ilmu pengetahuan dalam pendidikan PAI dapat membekali peserta didik menghadapi seluk-beluk dunia kontemporer secara terpadu dan seimbang. Proses integrasi dalam pembelajaran PAI dapat dicapai melalui identifikasi persamaan konseptual, perencanaan pembelajaran terpadu, kolaborasi antara PAI dan pendidik sains, pemanfaatan sumber daya terkait, diskusi dan refleksi terbuka, penerapan dalam konteks dunia nyata, dan evaluasi yang berfokus pada integrasi. Konsekuensinya antara lain pengetahuan yang utuh, pemikiran kritis yang luas, toleransi dan menghargai keberagaman, relevansi dengan kehidupan sehari-hari, serta penanaman karakter positif. Penelitian ini bertujuan untuk menyelesaikan segala konflik antara agama dan sains, mengenali kompleksitas realitas, dan mendorong pengembangan pandangan dunia yang terbuka, inklusif, dan berkelanjutan.

Kata Kunci: Paradigma, Integrasi, Agama, Ilmu Pengetahuan, Pembelajaran Agama Islam

Abstract

The paradigm of integrating religion and science develops along with advances in science and understanding of the world. This research aims to describe, examine, and evaluate the paradigm of integration of religion and science, the processes involved in this integration, and its implications for PAI teachings. This research uses a qualitative research methodology, namely a literature review. Combining religion and science in PAI education can foster a more comprehensive view of global reality and individual life.

The combination of religion and science in PAI education can equip students to face the intricacies of the contemporary world in an integrated and balanced manner. The integration process in PAI learning can be achieved through identifying conceptual similarities, integrated learning planning, collaboration between PAI and science educators, utilization of related resources, open discussion and reflection, application in real world contexts, and evaluation that focuses on integration. The consequences include complete knowledge, broad critical thinking, tolerance and respect for diversity, relevance to everyday life, and the cultivation of positive character. This research aims to resolve any conflicts between religion and science, recognize the complexity of reality, and encourage the development of an open, inclusive and sustainable worldview.

Keywords: Paradigm, Integration, Religion, Science, Islamic Learning

PENDAHULUAN

Integrasi agama dan ilmu pengetahuan dalam pendidikan merupakan contoh upaya penyediaan kerangka pembelajaran yang secara harmonis memadukan pemahaman kedua disiplin ilmu tersebut. Meningkatnya minat terhadap integrasi agama dan sains dalam kurikulum. Pendidikan harus diselaraskan dengan kebijakan-kebijakan penting yang menggabungkan pemahaman agama dan sains, sehingga memungkinkan siswa untuk menumbuhkan pandangan komprehensif tentang dunia. Sistem pendidikan tertentu mulai menerapkan kursus yang mengintegrasikan agama dan sains. Kurikulum ini dimaksudkan untuk memungkinkan siswa secara bersamaan memperoleh pemahaman tentang prinsip-prinsip agama dan ilmiah.

Penggabungan agama dan sains terlihat dalam pendekatan pembelajaran multidisiplin. Kemajuan teknologi dan aksesibilitas materi digital telah memfasilitasi penggabungan agama dan sains dalam pendidikan. Berbagai alat, perangkat lunak, dan sumber daya digital dikembangkan secara khusus untuk membantu siswa dalam mengeksplorasi hubungan antara agama dan sains dengan cara yang interaktif dan menarik. Integrasi agama dan sains dalam pendidikan meningkatkan wacana dan dialog antar agama. Siswa diinstruksikan untuk menerima dan menghayati pandangan berbagai agama serta memahaminya dalam kerangka ilmu pengetahuan. Hal ini dapat meningkatkan pemahaman, mendalami keragaman agama, dan menumbuhkan toleransi di kalangan anak (Abdullah, 2022).

Integrasi agama dan sains dalam pendidikan bertujuan untuk mengatasi dikotomi palsu antara keduanya, sehingga memungkinkan siswa untuk menumbuhkan kesadaran yang lebih utuh dan holistik terhadap lingkungan sekitarnya. Penggabungan agama dan sains dalam kerangka pendidikan di Indonesia merupakan isu yang signifikan. Sebagai negara dengan demografi mayoritas Muslim, Islam secara signifikan mempengaruhi pendidikan, khususnya dalam penggabungan agama dan sains.

Penting untuk memfokuskan dan menciptakan elemen-elemen yang dapat memfasilitasi penggabungan agama dan sains dalam pendidikan. Mulai dari komponen kurikuler, unsur materi, pertimbangan buku teks, aspek penelitian dan wacana, kompetensi, serta lingkungan pendidikan. Meskipun demikian, meskipun terdapat penggabungan agama dan ilmu pengetahuan di Indonesia, terdapat kesulitan-kesulitan yang perlu mendapat perhatian. Tantangannya mencakup perlunya meningkatkan pemahaman dan kemahiran pendidik dalam menggabungkan kedua bidang ini, menghasilkan sumber daya yang sesuai, dan jaminan bahwa integrasi tersebut menghormati keragaman agama dan kepercayaan siswa.

Penelitian mengenai penggabungan agama dan sains dibuktikan dengan penelitian yang berfokus pada metode integrasi dalam pendidikan menengah. Temuan penelitiannya menunjukkan bahwa seluruh warga sekolah memahami pentingnya integrasi dan kemungkinan meleburnya agama dan ilmu pengetahuan dalam pengembangan visi dan tujuan sekolah. Model operasional integrasi menunjukkan perbedaan; khususnya, model yang menggabungkan agama dan sains memasukkan prinsip-prinsip Islam sebagai pendahulu untuk terlibat dalam kemajuan ilmiah (Adawiyah, 2016).

METODE

Penelitian ini menggunakan metodologi kualitatif dengan pendekatan studi kepustakaan. Metode penelitian kualitatif, khususnya studi literatur, kadang-kadang disebut sebagai tinjauan literatur, adalah metodologi penelitian yang melibatkan analisis dan sintesis sumber literatur terkait dalam topik yang dipelajari. Metode penelitian kualitatif, khususnya studi bibliografi, sangat penting dalam memahami evolusi pengetahuan terkini dalam suatu disiplin ilmu, mengidentifikasi kesenjangan pengetahuan, dan membangun kerangka teori yang kuat untuk penelitian yang sedang berlangsung. Strategi ini melibatkan peneliti mengumpulkan, memeriksa, dan menganalisis materi yang ada untuk membedakan pola, tema, dan ide-ide baru.

Peneliti melakukan banyak tahapan saat melakukan penelitian dengan literatur semacam ini. Peneliti awalnya merumuskan pertanyaan mengenai integrasi agama dan sains, proses integrasi, dan dampaknya terhadap pendidikan. Selanjutnya, peneliti memastikan sumber bibliografi dengan mengumpulkan jurnal ilmiah, buku, makalah konferensi, tesis, atau laporan penelitian sebelumnya yang berkaitan dengan masalah penelitian. Peneliti juga mempertimbangkan keunikan, keterpercayaan, dan kegunaan sumber-sumber yang berkaitan dengan subjek penelitian yang ada. Peneliti kemudian mempelajari dan menganalisis literatur, dengan fokus pada materi, pemahaman, hasil, dan argumen yang signifikan.

Selama prosedur ini, peneliti juga dapat mendokumentasikan pengamatan atau membedakan tema atau pola yang muncul dari materi yang diteliti. Peneliti secara sistematis mengumpulkan dan menampilkan informasi terkait. Hal ini memerlukan penjelasan tema atau pengembangan pola, mengidentifikasi kekurangan pengetahuan, dan memberikan pemahaman yang lebih menyeluruh tentang subjek penelitian. Peneliti pada akhirnya menilai kekuatan dan kelemahan literatur yang dianalisis dan menafsirkan pentingnya temuan untuk pertanyaan penelitian (Sugiyono, 2019).

HASIL DAN PEMBAHASAN

Paradigma Integrasi Agama dan Sains dalam Pembelajaran PAI

Paradigma adalah kerangka berpikir dalam epistemologi ilmu pengetahuan; terlebih lagi, paradigma terkadang disebut model dalam perumusan gagasan. Istilah "paradigma" mempunyai beberapa arti yang bergantung pada konteks penggunaannya. Dalam filsafat ilmu, paradigma menunjukkan kerangka kerja yang mencakup konsep, prinsip, gagasan, dan metodologi yang digunakan dalam domain pengetahuan tertentu. Paradigma ini dapat mempengaruhi persepsi menyeluruh tentang cara ilmuwan melihat dan memahami berbagai hal dalam domain tersebut. Dalam ilmu-ilmu sosial, paradigma menunjukkan strategi atau kerangka kerja menyeluruh yang digunakan untuk mengkaji dan menganalisis fenomena sosial. Paradigma dalam ilmu sosial mencakup sudut pandang teoritis, metodologi penelitian, dan asumsi mendasar yang digunakan oleh peneliti (Agustina & Shalihin, 2022).

Paradigma umumnya menunjukkan model atau contoh yang diakui yang berfungsi sebagai standar atau pola untuk ditiru atau dianut. 

Menurut teolog John F. Haught, hubungan antara agama dan sains dimulai dengan dialog. Haught menganggap dialog sebagai titik awal dalam membangun pemahaman yang lebih baik antara agama dan sains. Beliau menekankan pentingnya keterbukaan, saling berdialog, menghormati, dan saling belajar antara kedua bidang tersebut. Haught berpendapat bahwa agama dan sains dapat saling melengkapi dan berkontribusi satu sama lain dalam pemahaman kita tentang dunia. Agama, menurut Haught, memberikan kerangka teologis, nilai-nilai etika, dan pertanyaan eksistensial yang mendalam, sedangkan sains memberikan metode empiris, pemahaman fenomena fisik, dan pengetahuan yang diperoleh melalui observasi dan eksperimen. Dalam pandangan Haught, dialog antara agama dan sains dapat membantu memperdalam pemahaman kita tentang realitas secara keseluruhan. KESIMPULAN

Penjelasan di atas menghasilkan kesimpulan bahwa dengan integrasi agama dan sains, pembelajaran PAI secara mendalam, siswa dapat mengembangkan pemahaman yang lebih holistik terhadap realitas dunia dan kehidupannya. Integrasi agama dan sains dalam pembelajaran PAI membawa manfaat yang signifikan bagi siswa dalam pengembangan pemahaman, berpikir kritis, menghargai keberagaman, relevansi dalam kehidupan sehari-hari, dan pengembangan karakter positif. Hal ini juga dapat membantu siswa mempersiapkan diri menghadapi kompleksitas dunia modern secara terpadu dan seimbang. 

Proses integrasi agama dan sains dalam pembelajaran PAI dapat dilakukan dengan mengidentifikasi persamaan konsep, merencanakan pembelajaran terpadu, mengkolaborasikan guru PAI dan guru IPA, menggunakan sumber daya yang relevan, melakukan diskusi dan refleksi, menerapkannya dalam konteks nyata, dan melaksanakan evaluasi berorientasi integrasi. Dengan menerapkan cara-cara di atas, proses integrasi agama dan sains dalam pembelajaran PAI dapat terjadi secara efektif dan terarah

Dampak nyata dari penggabungan agama dan ilmu pengetahuan meliputi: penanaman pemikiran holistik, kritis, dan komprehensif; peningkatan toleransi dan penghormatan terhadap keberagaman; peningkatan relevansi dalam kehidupan sehari-hari; dan pembinaan karakter positif. Konsekuensi ini menggarisbawahi pentingnya mengintegrasikan agama dan sains dalam konteks pendidikan. Integrasi ini tidak hanya menambah pemahaman dan kemampuan kognitif siswa tetapi juga membantu pengembangan sikap inklusif, toleran, dan bertanggung jawab dalam kehidupan mereka.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun