Aku mengalihkan jiwaku
Pada dunia yang gelap.
Yang menerjang jiwaku hingga pelupuk mataku
Aku berderai bagai darah yang sigap
Sekejap aku berhenti menjadi dia
Aku usapkan pada rindu yang membelakang
Aku kerap menangis menjadi dia
Padahal aku sendiri terbelakang
Aku sekarang sangat lemah
Aku malas dan bodoh
Aku berteriak aku tak mau begini
aku jengkel aku merasa seperti tersakiti
Inikah aku? harus berapa lama berderai
Membagi pikiran dan hati menjadi beberapa haluan
Aku terjebak karena sakit sendiri
Apakah benar aku sendirian, hidup tanpa kawan?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H