Mohon tunggu...
ade pian arista
ade pian arista Mohon Tunggu... Buruh - mahasiswa

supir gojek, yang doyan nulis

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih

Netizen Semakin Tak Percaya Kubu 01

12 April 2019   15:21 Diperbarui: 12 April 2019   15:32 603
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Nama Davin Kirana (Caleg Nasdem) ramai jadi perbincangan netizen dua hari belakangan. Hal ini disebabkan paska tersebarnya sebuah video viral yang menampilkan nama Davin Kirana sudah tercoblos dalam sejumlah surat suara yang ditemukan di Malaysia hari Kamis (11/4/2019) kemarin.

Alhasil, medsos Instagram anak bos Lion Air Grup tersebut jadi bulan-bulanan warga internet  untuk mem-bully kader bermata sipit itu. Selain ikut kontestan caleg untuk DPR RI Dapil II (Jakarta Pusat, Jakarta Selatan, dan Luar Negeri), rupanya caleg termuda 22 tahun itu juga terkenal dengan foto-foto pencitraan seperti capres petahana, Joko Widodo.

Setiap kali ikut kegiatan ayahnya, foto anak dubes RI untuk Malaysia (Rusdi Kirana) ini langsung mempostingnya di Instagram.

Tak sedikit dari netizen meminta pria berperawakan korea itu untuk mundur dari caleg. Kalau perlu diberhentikan sebelum pemilu 17 April mendatang.

"Dubes RI di Malaysia Rusdi Kirana, saya kira adalah orang yang perlu dimintai pertanggungjawaban terkait dengan peristiwa kertas suara tercoblos, apalagi yang dicoblos adalah putra yang bersangkutan dan capres 01. Presiden perlu copot Rusdi sebagai bentuk pertanggungjawaban moral, " tulis Dahnil di akun Twitter @Dahnilanzar.

Bukan hanya itu, pernyataan calon petahana yang kini masih menjabat sebagai orang nomor satu di tanah air, Jokowi seakan lepas tangan dan tanggung jawab.

Dilansir dari detik, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyerahkan sepenuhnya persoalan dugaan surat suara pemilu 2019 tercoblos di Malaysia kepada Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu). Di halaman yang sama, Jokowi menegaskan kasus tersebut tak berurusan dengan pemerintah.

Meski begitu, menurut saya apa yang disampaikan Jokowi tidaklah tepat. Meski tidak ada urusannya dengan pemerintah, tidak seharusnya pemimpin negara bersikap acuh seakan pura-pura tidak tahu mekanisme atau alur mengatasi persoalan tersebut agar tidak menimbulkan kegaduhan di tengah-tengah masyarakat.

 Apalagi, hari pencoblosan pemilu bersisakan beberapa hari lagi. Pernyataan seorang pemimpin atau Presiden seperti itu tentu akan menambah luka perasaan rakyatnya. Kecurangan di pemilu 2014 saja hingga kini lukanya belum sembuh, ditambah dengan kecurangan di pemilu 2019 ini. Negara akan aman jika pemimpinnya dicintai oleh rakyatnya. 

Saya, sebagai pemilih hak untuk mencoblos menyarankan masyarakat untuk tidak memilih partai politik yang berkoalisi bersama capres petahana. Karena, parpol tersebut semuanya memiliki track record tidak baik. Jika dilihat dari rekam jejak berita di internet, hampir 70 Persen partai yang berada di kubu 01 semua bermasalah. Terlebih kasus korupsi. Terakhir tertangkap tangannya ketua umum PPP, Romi karena tersandung kasus suap jual beli jabatan di kementerian Agama.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun