Mohon tunggu...
Ade Mesti Anugrah
Ade Mesti Anugrah Mohon Tunggu... Pelajar -

Menulis adalah sesuatu yang hanya bisa dilakukan orang hebat tetapi dengan kerendahan hati, ketulusan, dan pengabdian untuk selalu berpihak pada kebenaran. -Ade Mesti Anugrah

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Bukan Sekedar Mengajar, Tetapi Mereka Menciptakan Insan Gemilang

28 Desember 2018   10:24 Diperbarui: 1 Januari 2019   15:55 228
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


Kemarin tepat tanggal 25 November adalah Hari Guru Nasional. Hari dimana guru mendapatkan perhatian lebih, perjuangan diakui, dan karya juga kontribusi mereka dihargai. 

Tapi kenapa hanya hari itu saja? Kenapa tidak setiap hari? Kenapa tidak setiap hari perjuangan dan jasa mereka dihargai? Di hari itu pula, tulisan-tulisan indah tentang guru memenuhi beranda sosial media kita.

Beberapa waktu lalu media masa heboh dengan berita tentang murid yang menghajar gurunya hingga tewas, murid yang menendang dan kasar pada gurunya, murid yang melawan dan menantang gurunya, dan berbagai kasus lainnya yang menggambarkan jelas degradasi moral siswa pada guru. 

Miris! Sangat miris! Teramat disayangkan terjadi di Indonesia... Belum selesai sampai disitu, Demonstrasi dan orasi dari Para Guru Honorer depan Istana Merdeka yang tidak ditanggapi Pemerintah. Ya, guru honorer... Yang mendidik bertahun-tahun tanpa status PNS dengan penghasilan yang teramat minim.

Saat ini... Aku adalah seorang pelajar di Sma Islamiyah Pontianak. Di sekolah ini, aku sangat beruntung... Karena guru-guru disini sangat mendidik kami dengan penuh kesabaran dan toleransi yang tinggi. Bagaimana pun kami belajar, mendengarkan atau tidak, mengerti atau tidak, pintar atau bodoh... Guru kami tetap tidak pernah menyerah dalam menjalankan tugas dan kewajibannya. 

Sekalipun ada beberapa siswa yang sulit diatur, tapi guru tetap saja berusaha untuk membuat kami mengerti bahwa "KAMI PELAJAR HARUS BELAJAR", selalu saja ada cara yang mereka lakukan untuk membuat kami jauh dari kata bosan dalam belajar. Aku harus akui... Guru memang tempaan manusia sabar.

Aku pun melihat sendiri, seringkali teman-teman ku mengabaikan guru karena saat belajar mereka malah fokus pada smartphone tipis ditangan dan ketika guru menegurnya, ada yang mendengarkan lalu berhenti main hp tetapi ada pula yang bingal tetap main hp bahkan melawan gurunya, karena mungkin faktor usia. 

Jadi guru tak kuasa memperpanjang masalah dan mengalah. Si murid yang bingal tadi tetap pada sikap angkuhnya, hingga aku terpaksa kasar dan meminta dia berhenti main hp agar belajar. Sampai dia pun akhirnya mau mendengarkan. 

Kita sebagai teman dan murid, juga harus bisa mengajak dan menyadarkan diri sendiri maupun orang lain agar menghormati guru yang sedang mengajar.

Ada pula siswa yang sangat tidak menyukai gurunya karena guru itu garang atau biasa disebut "Guru Killer". Jadi setiap pelajaran guru itu, siswa itu kabur ke kantin atau tetap di kelas dengan mengacuhkan guru itu. Lebih parahnya lagi ada siswa yang melawan ketika dimarahi karena kesalahannya dan melapor ke orang tuanya lalu datanglah orang tuanya ke sekolah sebab tak terima anaknya di marahi, tanpa si orang tua sadari... Betapa susahnya seorang guru mendidik anaknya agar jadi pintar. Memang banyak yang seperti itu!

Tetapi betapa pun nakal dan susahnya siswa diatur... Guru tetaplah pendidik sejati karena tetap berusaha mengajarkan ilmu yang bermanfaat dan penuh kesabaran dalam menghadapi perlakuan siswa-siswanya. Mereka tidak meminta balasan apa-apa bahkan ucapan terimakasih pun tidak, mereka hanya berharap ilmu yang mereka berikan akan berguna untuk kami dan suatu saat nanti kami akan sukses di masa depan. 

Inilah yang selalu saja membuat ku kagum dengan seorang guru, Perjuangan dan Keikhlasan mereka dalam mengajar dan mengabdi pada nusa dan bangsa untuk mendidik anak-anak Indonesia menjadi Insan yang Gemilang.

Seorang guru dulunya diajar oleh guru. Seorang dokter juga belajar dari guru. Seorang polisi, tentara, dan juga insinyur belajar dari guru. Bahkan seorang Presiden juga belajar dari guru. Tanpa adanya guru, semua orang berpengaruh dan penting saat ini pun tidak akan ada. Guru bukan hanya sekedar mengajar, tapi mereka menciptakan insan gemilang.

Guru juga adalah seorang dokter... Yang mengobati penyakit kesusahan dengan memberi obat berupa pendidikan agar sembuh dari penderitaan akibat kebodohan.

Guru adalah polisi yang menangani kasus kejahatan pengikisan moral dan memenjarakan kebodohan dalam jeruji besi panas agar tidak bisa keluar dan menyerang anak-anak didiknya. Guru adalah arsitek yang merancang pembangunan nasional dengan mencerdaskan anak-anak bangsa dalam bingkai rumah nusantara.

Guru adalah orang tua yang menjaga, mendidik, dan melindungi anak-anak muridnya dari pengaruh buruk perkembangan zaman dengan memberikan ilmu bermanfaat tanpa lupa menanamkan pendidikan karakter agar anak-anak bangsa memiliki moral yang baik.
Dan banyak hal lagi yang guru bisa lakukan.

Aku tidak tahu lagi harus menuliskan apa tentang guru... Karena semua kata-kata indah memang sangat pantas untuk dilukiskan dengan guru. Guru... Mereka yang telah menyelamatkan kita dari zaman kebodohan dengan pendidikan dan kasih sayang hingga berhasil membawa kita ke zaman terang benderang dengan kemajuan dan ilmu pengetahuan.

Saat ini kita seperti sekarang itu pun karena jasa guru-guru yang telah mendidik kita selama ini. Kita bisa baca tulis hitung, karena berkat para guru. Kita meraih prestasi dan penghargaan apapun karena berkat pengajaran dari semua guru kita. Kita menjadi orang yang terhormat dan sukses pun karena pengorbanan dan perjuangan dari mereka yang kita sebut "Guru".

Dulu dan mungkin saat ini, kita adalah orang yang tidak menghargai jasa guru kita. Maka sekarang, sadarilah betapa pentingnya seorang guru dalam kehidupan kita. Sebagaimana pun cara mereka mengajar kita... Ada yang baik dan lemah lembut, ada pula yang kasar dan tegas, ada pula yang bijaksana dan sabaran. 

Semua yang mereka lakukan demi kebaikan kita. Baik dan lemah lembutnya untuk menunjukan kasih sayangnya pada kita. Keras dan tegasnya untuk mendidik kita disiplin dan benar. Bijaksana dan sabarnya untuk kebaikan dan kemashlatan kita siswa-siswanya. Hargailah perjuangan mereka dan Hormati guru-guru kita sebagaimana kita menghormati orang tua kita.

Dari segi kacamata agama Islam...  Seorang Guru atau Pendidik adalah manusia yang mulia. Pendidik memiliki banyak keutaman yang luar biasa istimewa, diantaranya adalah:
A.    Memiliki Ilmu yang Manfaat
Ilmu yang manfaat adalah ilmu yang diamalkan oleh pemilik ilmu dan diajarkan kepada orang lain untuk diamalkan. Manfaat dari ilmu yang bermanfaat dapat dirasakan didunia maupun akhirat. Dengan ilmu yang manfaat maka dunia akan tentram karena dijalankan dengan hukum yang berlaku. 

Sedangkan pemiliknya juga akan mendapatkan pahala yang terus mengalir walau telah meninggal dunia. Sebagaimana dalam hadits: "Dari Abu Hurairah ra. Bahwa Rasulullah SAW bersabda: 'Apabila seorang manusia telah  meninggal maka terputuslah amalannya kecuali 3 hal yaitu: Shodaqah jariyah atau ilmu yang bermanfaat atau  anak sholeh yang mendo'akan orang tuanya'"

B.     Mendapat Derajat yang Tinggi disisi Allah SWT
Seorang pendidik akan mendapat derajat yang tinggi disisi Allah SWT karena mereka memiliki ilmu. Selain itu, Allah SWT juga memberikan kebolehan iri pada mereka. Sebagaimana hadits dari Ibnu Mas'ud: "Janganlah kau dengki kecuali pada 2 orang (yaitu) seorang yang telah Allah SWT datangkan padanya sebuah hikmah lalu ia mengerjakannya dan mengajarkannya serta seorang yang telah Allah SWT datangkan padanya sebuah harta lalu ia menguasakannya atas kebinasaan dalam kebenaran"

C.    Dapat Menjaga Diri
"Dan tidak sepatutnya orang-orang mukmin itu semuanya pergi (ke medan perang). Mengapa sebagian dari setiap golongan diantara mereka tidak pergi untuk memperdalam pengetahuan agama mereka dan untuk memberi peringatan kepada kaumnya apabila mereka telah kembali, agar mereka dapat menjaga dirinya."

Sebagaimana dalam surat At-Taubah ayat 122 diatas, bahwa orang yang mempelajari agama Allah lalu kembali kepada kaumnya untuk mengajarkan ilmu yang telah ia peroleh itu ditujukan supaya mereka dapat menjaga diri. Dalam tafsir Al-Muyassar, dijelaskan supaya mereka dapat menjaga diri dari azab Allah dengan senantiasa mengerjakan perintah-perintahNya dan menjauhi larangan-laranganNya.

D.    Mendapatkan Kebaikan yang Banyak
Jika seorang pendidik berhasil mendidik muridnya menuju akhlak mulia maka pendidik pun mendapatkan kemuliaan yang banyak sebagaimana yang disebutkan dalam hadits-hadits berikut:

Hadits dari Sahl bin Sa'id ra yang diriwayatkan oleh Bukhori dan Muslim, "Demi Allah, jika Allah SWT memberi petunjuk kepada satu orang melalui perantaramu maka hal itu jauh lebih baik dari pada kekayaan yang sangat berharga."

Hadits dari Abu Hurairah ra yang diriwayatkan oleh Muslim, "Barangsiapa menyeru kepada petunjuk maka baginya pahala seperti pahalanya orang-orang yang mengikutinya, tanpa mengurangi pahala-pahala mereka".

E.     Disamakan dengan Pahala Amalan Sedekah
Ilmu adalah sebuah amanah, jika amanah tersebut dipelihara dengan baik maka sama saja ia telah bersedekah sebagaimana hadits:
Dari Abi Musa Al-Asy'ari ra, dari Nabi SAW bahwa beliau telah berabda: "Seorang muslim yang amanah yang dititipi harta oleh orang lain lalu dipelihara betul apa yang ditugaskan kepadanya lalu mengambalikan kepada yang berhak dengan tanpa menguranginya sedikit pun maka ia telah dicatat sebagai orang yang bersedekah".

Mu'adz bin Jabal pun pernah menerangkan lebih mendalam tentang menjaga ilmu / menjaga ilmu sebagai amanah. "Belajarlah ilmu karena sesungguhnya belajarnya karena Allah SWT itu adalah Taqwa, menuntutnya adalah ibadah, mempelajarinya adalah tasbih, membahasnya adalah jihad, mengajarkannya kepada orang yang belum mengetahuinya adalah sedekah. Memberikan kepada keluarganya adalah pendekatan diri kepada Allah SWT. "

Keutamaan seorang pendidik adalah ia termasuk seorang yang memiliki ilmu yang manfaat, mendapatkan derajat tinggi disisi Allah SWT, dalam golongan orang yang menjaga diri, mendapatkan kebaikan yang banyak, serta disamakan dengan pahala sedekah. Islam memuliakan Seorang Pendidik karena dunia ini memang sangat membutuhkan guru-guru agar bisa membawa dunia ke arah yang lebih baik dan menciptakan masa depan yang cerah.

Untuk semua guru......... Kalian adalah pelita bangsa yang tak akan padam oleh zaman dan tak akan sirna karena perubahan. Kalian adalah insan-insan mulia yang menciptakan perubahan luar biasa untuk masa depan gemilang. Kalian adalah Pahlawan dan Pejuang tangguh yang mengabdi demi kebaikan dan nasib bangsa Indonesia. Tanpa kalian.... Kami semua bukanlah apa-apa. Dengan adanya kalian, semuanya bisa menjadi luar biasa. Terimakasih guruku untuk semua pengorbanan dan jasamu yang tak terhingga....
"Selamat Hari Guru Nasional"

"The teacher is the person who brings the light of education to everyone so that it is far from the darkness caused by ignorance. They make the world better and create brilliant people for a bright future. "

Ade Mesti Anugrah,
Pelajar Sma Islamiyah Pontianak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun