Akibatnya adalah membuat kita tenggelam dalam lautan informasi yang kita tidak tahu mana yang benar dan mana yang salah. Semua yang ada di internet dan media sosial, kita anggap sebagai kebenaran dan menelannya mentah-mentah tanpa memastikan kebenarannya terlebih dahulu bahkan tak ragu menyebarkannya. Pola pikir seperti inilah yang salah dan harus diperbaiki dengan membangun kesadaran literasi yang dapat membuat nalar masyarakat lebih kritis dan teliti dalam menanggapi segala sesuatu termasuk berita hoax dan provokasi yang merusak kedamaian.
Saat ini kita semua bergantung pada teknologi dan kita lebih akrab dengan gadget, tablet, notebook atau laptop dan lainnya daripada menghabiskan waktu dengan buku bacaan atau apakah mungkin kitab Al-quran di rumah juga sampai berdebu lantaran jarang dibaca? Begitu terbuainya kita dengan keasyikan dan hiburan yang didapatkan dari gadget sampai membuang waktu yang berharga dan seharusnya bisa kita manfaatkan.
Apakah ini salah teknologi? Sebagian orang memang menyalahkan teknologi sebagai penyebab masyarakat tidak mau membaca apalagi menulis sehingga budaya literasi semakin luntur di era digital yang marak dengan gawai atau gadget. Tetapi tidak bisa diungkiri bahwa teknologi bagai mata uang yang memiliki dua sisi, bukan hanya negatif... Tetapi juga positif dan bisa dimanfaatkan untuk banyak hal termasuk membangun kesadaran literasi. Contohnya adalah saat ini anda sedang membaca tulisan saya mengenai Membangun Kesadaran Literasi Kalangan Anak Muda maka secara otomatis saya telah menyebarkan dan mentransfer informasi juga ilmu kepada anda yang membaca tulisan ini. Sederhana memahaminya bukan?
Gadget memang menawarkan permainan dan hiburan yang menarik. Tetapi, membaca dan menulis juga tak kalah menarik jika membiasakannya sekarang atau sejak dini. Sebenarnya mengenai era digital, di internet justru tersedia banyak buku-buku yang berbentuk softcopy dari yang gratis sampai berbayar tersedia yang kita kenal dengan sebutan ebook. Inilah pemanfaatan teknologi yang bisa kita gunakan untuk menambah wawasan dan pengetahuan dari berbagai literatur atau sumber sebagai bentuk kesadaran literasi. Tentunya dengan tidak melunturkan budaya membaca buku!
Membangun kesadaran literasi pada masyarakat khususnya kaum muda sebagai subyek yang strategis supaya bisa menemukan akar kesadaran sehingga Kampung Literasi akan hadir begitu nyata menjadi bagian dari gerakan pemberdayaan masyarakat cerdas!
Di tengah perkembangan zaman, kita terbuai oleh keberhasilan pembangunan fisik. Sementara gerakan literasi yang dijadikan ujung tombak membangun jiwa bangsa terasa begitu senyap. Bukankah infrastruktur fisik seperti jalan yang berlubang segera ditambal... Lantas, SIAPAKAH YANG AKAN MENAMBAL PIKIRAN MASYARAKAT YANG BERLUBANG?
"Loving to read and write books makes you a knowledgeable person, has a sense of caring, and is able to think critically. So literacy is very important to make life better".
Ade Mesti Anugrah,
Pelajar Sma Islamiyah Pontianak.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H