Internet merupakan teknologi yang saat ini hampir 4.1 miliar orang gunakan dan angka ini terus meningkat, seiting dengan berkembangnya kualitas hidup masyarakat dan kemudahan yang disediakan dari menggunakan internet, akan sangat mudah pabila hal ini diterapkan dalam seluruh sektor kehidupan.
Namun dalam perkembangannya internet juga dapat merugikan penggunanya dengan atau tanpa sepengetahuan penggunanya. mungkin isu ini sudah seringkali diangkat oleh beberapa pengamat teknologi, namun apakah kita sudah menerapkan kepedulian terhadap hal-hal ini
Saya melihat masyarakat kita menggunakan internet seolah tidak ada hal yang buruk akan terjadi kepada mereka bula mereka menjauhi hal-hal yang berbau penipuan, dan hal-hal yang mereka sebut sebagai deep web. Namun tahukah anda bahwa pencurian data pribadi masih bisa dilakukan meski anda hanya sedang menunggu balasa chat dari seseorang.
Hal pertama yang ingin saya jelaskan adalah siapa peaku dan mengapa mereka melakukannya untuk pelakunya kita sebut saja sebagai aktor, banyak yang dapat di kategorikan sebagai aktor namun dalam hal ini saya hanya akan mengambil 2 jenis yang meurut saya sudah cukup untuk meningkatkan eksadaran kita akan isu ini.
Aktor pertama adalah cybercriminal, aktor ini bergerak karena keinginan mereka untuk mendapat keuntungan, bagaimana caranya? mereka mencuri data pengguna internet, baik itu data pribadi, data kekayaan, bahkan data mengenai kesehatan kita, dan menjualnya di pasar gelap yang letaknya jauh di dalam internet itu sendiri. Meski aktor ini lebih menargetkan hal-hal seperti fasilitas pemerintah seperti rumah sakit dan perusahaan retail, tujuan mereka adalah untuk mendapat data yang tercantum dalam keanggotaan dari dasilitas tersebut.
Aktor kedua adalah state-sponsore actors, aktor yang bahkan mendaoat dukungan dari pemerintah ini juga menjdai aktor dari peratasan data pribadi kita di internet, tujuan mereka melakukan hal tersebut adalah untuk mendapat arahan, bantuan dana dalam menuju kepentingan nasional mereka. tujuan ini mungkin lebih baik dari pada aktor sebelumnya. target dari aktor ini biasanya berupa negara lain yang dilakokan dengan cara spionase, namun tidak jarang juga target dari aktor ini merupakan masyarakat dari negaranya sendiri.
Dari kedua aktor di atas hal seperti peratasan data pribadi memang hal yang paling mudah terjadi seorang aktor bisa saja berasal dari mana saja demi keuntungannya masiing-masing. Menurut saya saat ini kita sendiri terkadang memberikan izin kepada program atau media social untuk mencatat kegiatan kita saat sedang berada diinternet maupun tidak. Seperti beberapa aplikasi yang beredar di playstore, seperti salah satu aplikasi yang pernah saya temukan di internet dimana aplikasi itu merupakan program browsing internet, namun saya menemukan sebua patch note (sebuah catatan perubahan atau penambahan pada aplikasi setelah update), dimana dalam patch note tersebut menambahkan sebuah perjanjian dalam terms & servicesnya, dimana saya merasa terganggu dengan perijinan itu dimana perijinan itu mengatakan bahwa pengguna memperbolehkan program untuk membaca catatan panggilan, catatan pesan, catatan lokasi, merekam audio, mengambil gambar dan video, mengubah atau menghapus file yang ada di penyimpanan, dan masih banyak lagi perizinan yang menurut saya tidak masuk akal.
Hal yang paling membuat saya khawatir adalah aplikasi ini memiliki pengguna yang cukup banyak di Indonesia, bahkan beberapa kerabat saya pun menggunakan program ini, dan mengindahkan seluruh perigatan yang di berikan, apakah kita tidak sadar dengan perizinan yang kita berikan? Kita sadar memberikan izin terhadap program tersebut. Caranya adalah ketika kita mencentang kalima "saya setuju dengan terms of services" yang ada sebelum kita membuat akun ataupun menginstall aplikasi apapun.
Jadi apabila kitakhawatir jika malware atau virus untuk menyebar data pribadikita, kenapa kita tidak khawatir dengan aplikasi yang kita gunakan sehari-hari yang lebih memiliki kemungkinan lebih besar untuk mengambil data pribadi kita.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H