Mohon tunggu...
Ade Marcella Balqis
Ade Marcella Balqis Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswi Universitas Airlangga

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Pentingnya Pemberian Air Susu Ibu (ASI) Untuk Kesehatan Bayi dan Ibu

27 Agustus 2024   18:46 Diperbarui: 27 Agustus 2024   18:49 72
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Air Susu Ibu (ASI) merupakan sumber nutrisi dan sumber gizi utama yang ideal bagi bayi yang belum dapat mencerna makanan padat. ASI tidak hanya mengandung nutrisi yang diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan bayi semata, tetapi juga melindungi mereka dari penyakit dan memperkuat kekebalan tubuh. WHO (World Health Organization) dan UNICEF (United Nations Children's Fund) menyarankan untuk memberikan ASI pada bayi selama enam bulan pertama.

Namun sayangnya angka ibu menyusui di Indonesia menurun seiring berjalannya waktu. Menurut WHO cakupan ASI ekslusif Indonesia pada 2022 tercatat hanya 67,96%, turun dari 69,7% dari 2021, Bahkan menurut Riskesdas, di Indonesia, 17,7% balita mengalami gizi buruk dan kurang, 30,8% balita sangat pendek dan pendek, 10,2% balita sangat kurus, dan 8% balita gemuk. hal ini menandakan perlunya dukungan lebih intensif agar cakupan ini bisa meningkat.

Manfaat pemberian ASI ekslusif tidak hanya memberikan manfaat kepada bayi tetapi juga pada ibu, diantaranya adalah :

1. Mencegah Beberapa Jenis Penyakit 

    Berbagai studi menunjukkan bahwa menyusui dapat mencegah beberapa penyakit, diantaranya diabetes tipe II, rheumatoid       arthritis, penyakit jantung, hipertensi, dan kolesterol tinggi.

2. Mengurangi Stres

         Menyusui akan merangsang produksi hormon oksitosin yang dapat mengurangi stres dan menambah kebahagiaan ibu.

3. Menurunkan Risiko Kanker Payudara

     Menurut WHO, diperkirakan bahwa pemberian ASI dapat mencegah 20.000 kematian ibu akibat kanker payudara setiap tahunnya. Salah satu pemicu kanker payudara adalah kurangnya pemberian ASI eksklusif untuk bayi.

4. Mensejahterakan Ekonomi Keluarga

    Tidak menyusui berhubungan dengan kerugian ekonomi di Indonesia, hampir 14% dari penghasilan seseorang habis digunakan untuk membeli susu formula bayi berusia kurang dari 6 bulan. Dengan ASI eksklusif, penghasilan orangtua dapat dihemat sebesar 14%.

Untuk mendukung pemberian ASI ekslusif secara optimal, UNICEF dan WHO mengimbau pemerintah agar terus melindungi dan mendukung pemberian ASI, termasuk:

  • Memberikan pengetahuan mengenai manfaat dan cara yang benar dalam pemberian ASI ekslusif kepada ibu hamil dan ibu yang baru melahirkan.
  • Melakukan pengawasan dan promosi untuk mengurangi penyebaran susu formula dan meningkatkan kesadaran masyarakat tentang manfaat ASI eksklusif.
  • Meningkatkan dukungan dari suami, keluarga maupun masyarakat.

Sumber 

https://bkd.jogjaprov.go.id/informasi-publik/artikel/ayo-kita-dukung-pemberian-asi-eksklusif

 https://www.who.int/news-room/events/detail/2019/08/01/default-calendar/world-breastfeeding-week-2019

 https://www.unicef.org/indonesia/id/gizi/siaran-pers/angka-menyusui-di-indonesia-turun-ibu-memerlukan-dukungan-yang-lebih-mapan

https://data.unicef.org/topic/nutrition/breastfeeding/

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun