Mohon tunggu...
Adelina Azzahra
Adelina Azzahra Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Lampung

Halo! Saya Adelina, mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Lampung. Selain suka berkomunikasi, saya juga suka menulis.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Kasus Bunuh Diri Beruntun, Remaja Tiktok diwaspadai Terkena Copycate Suicide

18 Oktober 2023   09:25 Diperbarui: 18 Oktober 2023   09:28 1782
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Tiktok.com/@kacaduduk

Selanjutnya kasus bunuh diri mahasiswi Universitas Dian Nuswantoro (Udinus), Elsa Noviana Kadyapratana (24) yang ditemukan tewas di dalam kamar kos pada Rabu (11/10/2023) yang juga mendapat perhatian khalayak. Berita ini tersebar luas di berbagai media sosial terutama Tiktok. Pada video-video Tiktok yang beredar terdapat bukti berupa foto surat terakhir atau surat wasiat yang ditinggalkan korban. Isi surat yang ditujukan untuk keluarga berisikan pesan bahwa begitu banyak masalah yang korban alami sehingga tak sanggup menghadapinya serta surat yang ditujukan untuk sang pacar berisikan pesan yang berkaitan dengan masalah keuangan yaitu pinjaman online dan masalah uang di tempat kerja. 

Hal ini harus diwaspdai karena berita bunuh diri beruntun dapat mengakibatkan banyak remaja mengalami copycat suicide. Pada kasus ini, hal yang di takutkan yaitu ketika remaja memiliki masalah yang sama dan terlilit masalah keuangan akan berpikir untuk mengakhiri hidupnya seperti korban.

Dari kedua kasus bunuh diri tersebut dapat disimpulkan ketika seseorang memutuskan untuk mengakhiri hidupnya alasan terbesarnya karena mereka sudah lelah dengan masalah yang dihadapi dan ingin lari dari kenyataan yang menyakitkan. Faktor inti terjadinya pun masih abu-abu karena yang merasakannya hanyalah korban sendiri. Dalam kedua kasus ini terdapat faktor penyebab yang dapat dikaitkan yaitu faktor keuangan, keluarga, percintaan dan lain sebagainya. Faktor tersebut memang sangat berpengaruh dalam kehidupan seseorang, sehingga ketika ada masalah dari salah satu faktor ini, terkadang seseorang menjadi sulit berpikir jernih.

Pada intinya, media sangat dapat mempengaruhi pikiran seseorang meniru perilaku bunuh diri karena media mengekspos secara detail bagaimana prosesnya, latar belakang masalah yang dialami korban, dan tanggapan publik terkait kasus bunuh diri yang dimana banyak orang yang merasa kehilangan dan berempati. Hal tersebut dapat membangkitkan keinginan seseorang untuk meniru perilaku tersebut terutama orang yang sedang terpuruk, putus asa, atau dilanda masalah yang sangat berat. Jadi, bijaklah dalam memanfaatkan media yang ada, jika tidak nyaman melihat berita tentang bunuh diri seseorang maka cobalah untuk menghindarinya, hal ini agar kalian tidak ikut terkena efek copycat suicide.

Kita, korban bunuh diri, bahkan orang yang berpikir ingin melakukannya pun sudah pasti mengetahui bahwa perilaku tersebut sangat disayangkan, terutama di dalam ajaran semua agama, hal tersebut sangat dilarang dan Tuhan tidak akan pernah membenarkan perilaku bunuh diri apapun alasannya. Namun, seseorang yang tengah mengalami gangguan mental dan depresi berat tidak dapat selalu berpikir jernih, yang mereka pikirkan hanya bagaimana masalah yang mereka alami berakhir. Masalah yang mereka hadapi begitu berat dan tidak kunjung ada jalan keluar yang mengakibatkan mereka ingin menyelesaikannya dengan mengakhiri hidup mereka sendiri. Tapi sangat disayangkan, bahwa bunuh diri merupakan hal yang tidak disukai Tuhan, faktanya bunuh diri bukan cara penyelesaian masalah yang benar.

Jika kalian atau orang disekitar kalian yang mendapat tanda-tanda terkena copycat suicide segeralah sadar dan tangani secepat mungkin sebelum semuanya terlambat. Kalian harus bertekad menghilangkan keinginan bunuh diri tersebut contohnya dengan meyakinkan diri sendiri, berdoa kepada Tuhan, meluapkan dan menceritakannya dengan jujur kepada keluarga, teman dekat, atau seseorang yang dapat dipercaya, dan segera berkonsultasi dengan psikolog atau psikiater.

Ketika seseorang memilih kalian sebagai tempat bercerita maka terimalah, orang tersebut mungkin benar-benar membutuhkan dan mempercayaimu. Sejatinya mereka hanya ingin ada yang mendengarkan tentang masalah yang mereka hadapi. Jangan pernah menyalahkan dan menyudutkan mereka yang sedang mengalami depresi, tuntunlah dengan lembut dan beri saran yang tidak menyakiti hatinya. Hal ini berpengaruh besar untuk keadaan mental seseorang.

Percayalah, semua orang di dunia ini pasti lelah dan memiliki masalah yang dihadapi masing-masing. Orang yang kalian anggap bahagia pun belum tentu pasti mereka benar-benar merasakannya. Jadi, jika kalian merasa sedang letih dengan kehidupan ini, cobalah yakini diri kalian bahwa dunia ini hanyalah sementara, meyakini bahwa diri sendiri kuat menghadapi nya dan selalu ingat bahwa Tuhan selalu menyayangi hamba-hambaNya. Keluarga dan orang terdekat pun pasti tidak ingin kehilangan sosok dirimu. Cobalah untuk terbuka dan berkomunikasi dengan orang lain tentang masalah yang dihadapi, cari alasan untuk tetap hidup walau hal kecil sekalipun, dan isi waktu luang sehingga tidak memikirkan hal-hal terkait bunuh diri.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun