Tulisan pada bulan September 2020 mengawali jejak, narasi pertama sebagai prolog kembalinya sukma yang sempat terlelap. Saya tidak akan berandai-andai akan delapan tahun yang telah lampau. Fokus hidup yang memamah sukma menulis, setidaknya tidak begitu menghilangkan kemampuan olah kata. Bersyukur merasa terpanggil untuk menghidupkan sukma yang sempat kehilangan rimbanya.
Kini saya ingin menatanya kembali dari nol. Kepada yth.2021 mohon bantu saya untuk mewujudkannya. Mulai giat kembali untuk menumbuhkan semangat serta minat baca dan tulis. Kepada yth.2021 — mohon bantu saya belajar melalui karya-karya emas para kompasianer hebat disini. Selalu berusaha berbenah diri melalui pengalaman dan kegigihan mereka. Kini terselip asa untuk kembali berkarya dan menulis demi memberi banyak manfaat.Â
Ketika sebuah karya selesai ditulis, maka pengarang tak mati. Ia baru saja memperpanjang umurnya lagi. (Helvy Tiana Rosa)
Jadi, sekarang siapa yang mau menulis — kamu — ya—silahkan, memperpanjang umur.
Semangat berkarya.
@adelyanovi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H