Kadar penggunaan pupuk kimia sejatinya dapat diminimalisir dengan memulai dari cara-cara yang paling sederhana. Pemanfaatan sampah sisa makanan dari pembuatan makanan menjadi langkah sederhana yang ada di sekitar kita. Selain mampu mengurangi, upaya tersebut dapat menjadi gerakan kecil dalam menyelamatkan bumi dari isu pemanasan global. Berikut limbah atau sampah sisa makanan yang sekiranya dapat rekan-rekan pergunakan kembali.
LIMBAH TEH DAN KOPI
Minuman berkafein ini hampir digemari oleh seluruh kalangan. Meskipun kadar kafeinnya berbeda, tetap saja keduanya masih menjadi juara sebagai suguhan rumahan.  Aneka ragam jenisnya pun sangat mudah ditemukan di pasaran. Popularitas minuman jenis ini semakin meningkat seiring dengan perkembangan gaya hidup. Hal ini pun didukung pula oleh keahlian para coffee maker handal. Teknik penyajian dan pengemasan yang beragam membuatnya tidak kehilangan segmentasi. Khalayaknya semakin melimpah seiring dengan kekiniannya.
Namun sangat disayangkan eksistensi minuman ini pasalnya kurang begitu mendukung kondisi lingkungan. Limbah dari kopi dan teh yang telah dikonsumsi akan menjadi sampah sisa makanan.Â
Bayangkan jika dalam satu hari ada tiga cangkir kopi atau teh yang dikonsumsi. Maka, dalam satu bulan akan ada 90 cangkir limbah teh atau kopi yang terbuang begitu saja. Kondisi tersebut tentu akan menambah daftar nominasi kontributor pemanasan global. Pada hakikatnya, hal ini dapat diantisipasi dengan memulai dari diri sendiri melalui cara sederhana.
Sebab apabila dikelola dengan baik, ampas teh dan kopi kaya akan manfaat utamanya untuk lingkungan. Ampas teh dan kopi dapat menjadi pupuk organik bagi tanaman. Cukup dengan menaburkan limbah tersebut di sekeliling tanaman saja. Banyak kandungan nutrisi didalamnya diklaim dapat membantu pertumbuhan tanaman. Upaya ini juga menjadi alternatif dalam mengurangi penggunaan pupuk kimia. Namun beberapa literatur juga menyarankan untuk mengolahnya kembali dengan bahan pendukung lainnya.
LIMBAH KULIT PADI (SEKAM)
Sekam merupakan kulit terluar dari bulir-bulir padi. Pada umumnya ini dapat ditemukan setelah proses menggiling padi. Â Dahulu petani hanya membakar sekam dan kemudian membuangnya atau bahkan membiarkannya begitu saja. Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, sekam tidak lagi hanya menjadi sampah. Sekam dapat dimanfaatkan sebagai media tanam yang baik. Manfaat-manfaat yang diberikan, yaitu untuk menggemburkan tanah, penangkal kucing, bekicot, maupun slug, memperbaiki kelembaban tanah, menghambat gulma, dan disukai oleh makhluk-makhluk renik lainnya.
Pemanfaatan sebagai pupuk organik tentunya dapat juga mengurangi penggunaan pupuk kimia. Sekam dapat pula dibakar menjadi abu sekam. Abu sekam ini ternyata juga memiliki banyak manfaat. Sebagian petani telur asin menggunakan abu sekam sebagai bahan baku. Selain itu abu sekam diklaim memiliki banyak unsur hara yang dapat menjaga kesuburan tanah dan baik untuk tanaman. Abu sekam juga dapat digunakan untuk membersihkan peralatan dapur.Â
Jika anda memiliki panci gosong atau panci dengan kerak membandel, cukup dengan menggosok bagian yang berkerak tersebut dengan abu sekam. Anda dapat pula mencampur dengan sabun pencuci piring untuk mendapatkan hasil yang maksimal. Beberapa saat kemudian, panci anda akan bersih kembali. Tidak hanya panci, jika wastafel cucian piring berkerak, anda juga dapat membersihkannya dengan abu sekam. Silahkan dicoba.
LIMBAH NASI BASI
Limbah nasi basi merupakan sampah sisa makanan yang mendominasi limbah rumah tangga. Â Jika tidak menjadi sampah karena, sudah tidak layak. Limbah jenis ini sering menjadi pakan hewan ternak. Sehingga meskipun kadarnya berlebih, tetap dapat dipergunakan kembali.Â
Namun—Tahukah anda? apabila diolah kembali nasi basi ternyata dapat dimanfaatkan untuk pupuk organik. Nasi basi sebagai salah satu bahan utama pembuatan pupuk organik, pasalnya memiliki mikroorganisme lokal yang sangat bermanfaat untuk menunjang pertumbuhan tanaman.Â
Cara pengolahan menjadi pupuk organik cair pun sangat mudah. Diamkan nasi hingga tumbuh jamur di atasnya. Kemudian jika sudah terdapat jamur, nasi basi dapat dicampur dengan air gula dan didiamkan selama kurang lebih 7 hari dan jangan sampai terkena matahari untuk mendapatkan hasil yang maksimal.
Itu dia beberapa sampah sisa makanan atau pembuatan makanan yang dapat dipergunakan. Tentunya masih banyak sampah-sampah lainnya yang dapat diolah lagi. Mengingat kemajuan perkembangan teknologi dan informasi hari ini, sangat mendukung sekali untuk pencarian literatur. Sehingga tindakan nyata untuk mempertahankan kelestarian alam bukan lagi sekadar wacana.
Lakukan sedini mungkin. Mulailah dari hal-hal kecil!
Sekian.