Mohon tunggu...
Novi Ana Rizqiani
Novi Ana Rizqiani Mohon Tunggu... Lainnya - The Little who has The Big Dream

| Jika ada kebaikan dari akun ini, semata datangnya dari Allah swt | Izinkan aksara menari kala suara mulai senyap |

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Jari Menunjuk dalam Setangkup Generasi Sandwich

31 Desember 2020   17:17 Diperbarui: 31 Desember 2020   17:55 299
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kalimat ini setidaknya dapat menjadi motivasi diri. Balasan yang abstrak dan tiada dapat ditukar dengan materi. Amanah menggenggam peran sebagai generasi sandwich juga memerlukan kesabaran. Pasalnya seseorang diharapkan banyak-banyak berjiwa besar. Jadikan sebagai sarana untuk membahagiakan orang lain.

Filosofi jari menunjuk akan mengarahkan untuk selalu introspeksi dan memperbaiki. Sabar merupakan jalan berdamai dengan emosi negatif. Kabar baiknya jika saya mampu menahan emosi, maka takdir baik akan kembali menyertai saya. Hakikatnya manusia akan senantiasa hidup berdampingan dengan ujian.  Salah satu upaya yang  utama dan pertama adalah sabar. Ajaran kebaikan apapun sudah barang tentu menyarankan selalu bersabar dalam menghadapinya.

Sandingkan

Sandingkan Sang Pencipta dalam segala aktivitas. Ikhtiarkan kehidupan anda semata hanya sebagai bentuk pengabdian/ibadah kepada-Nya. Kehidupan ini ada tidak lain karena, intervensi Sang Pencipta. Lakukan muhasabah setiap harinya, atas apa yang terjadi dan apa yang anda miliki hari ini (Filosofi Jari Menunjuk). Salah satu jalan yang paling memungkinkan adalah ketika dianugerahi tugas sebagai generasi sandwich. Jalankan dengan itikad untuk ibadah kepada-Nya. Sudah pasti ini akan menjadi ladang amal dan bekal dalam menempuh fase hidup selanjutnya. 

Kabar gembira teruntuk para Generasi Sandwich — Doa melimpah berasal dari orang-orang sebagai “Sumber” akan selalu  datang. Bahkan saat kalian tidak merasa berkecukupan. Pikiran dan doa mereka akan menjadi jalan rezeki dalam kehidupan anda.

Berbagi, memberi, dan menyantuni menjadi salah satu ikhtiar untuk bersanding dengan Sang Pencipta dalam kehidupan. Jarak, waktu, pun tenaga bukan lagi menjadi kendala dalam mewujudkan tekad ini. Pasalnya perkembangan kemajuan jasa pengiriman semakin canggih. Jangkauannya pun telah menyentuh hingga pelosok. 

Akses kemudahan dalam wujud beragam produk layanan menjadi prioritas pilihan bagi pelanggan. Salah satu jasa pengiriman yang menawarkan adalah JNE. Cukup tertarik dengan aplikasi MyJNE  yang dimiliki korporasi ini.  Aplikasi tersebut bukan hanya hadir sebelum pelanggan memutuskan pengiriman barang. 

Dok.Pribadi
Dok.Pribadi

Namun juga hadir dalam menjawab kebutuhan layanan purna jual. Mulai dari cek tarif, cek resi, serta mengetahui lokasi JNE terdekat bila anda sedang berada di wilayah asing. Kemudahan tersebut sangat membantu para pemilik usaha rumahan. 

Pasalnya pelaku usaha dapat memrediksi biaya pengiriman yang dikeluarkan serta memberi kepastian estimasi ongkos kirim bagi penerima. Layanan-layanan yang ada telah menjembatani JNE dalam menghiasi senyuman pelanggannya. Hal ini menjadi upaya JNE dalam mewujudkan connecting happiness.

Senyum

Terakhir—lengkapi perjalananmu dengan senyuman. Senyum adalah cara menyantuni tanpa memerlukan rupiah. Senyuman mampu menghasilkan emosi positif. Senyum merupakan bentuk komunikasi non-verbal. 

Saat berinteraksi dengan lawan komunikasi, bahasa tubuh ini dapat menjadi presensi atas apa yang ingin anda komunikasikan. Sehingga hal apalagi yang dapat membuat bahagia orang lain—selain dari diri sendiri.

Sumber kebahagiaan bergantung pada jiwa dan fikiran. Dimana filosofi jari menunjuk akan senantiasa mengarahkan bahwa bahagia bersumber dari diri. Jika sudah menemukan—tanpa disengaja—bahagia akan berbagi dengan yang lain.

Salam Bahagia.

@adelyanovi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun