Bogor, 16 Maret 2015. Kemajuan era globalisasi dan teknologi membuat semakin memudarnya semangat nasionalisme dan moral di kalangan generasi pemuda. Kini banyak pemuda yang sudah tidak mengenal identitas bangsanya sendiri. "Ini menjadi tantangan yang sangat berat karena, memang dengan kemajuan era globalisasi dan segala macam teknologi saat ini kita sangat mudah untuk dilemahkan." ujar Muhammad Saijidin selaku Wakil Ketua I KNPI pada sela-sela kegiatannya melatih PPI di GOR Pajajaran, senin (16/3/2015). KNPI sebagai kontrol sosial, bersama dengan Kementrian Pemuda dan Olahraga sepakat untuk membentuk pemuda yang berkarakter, memiliki kapasitas, memiliki daya saing. Fokus KNPI saat ini lebih kepada pembentukan pemuda. Dalam hal karakter, KNPI sedang berupaya untuk membentuk karakter yang mewakili Indonesia. Karakter yang sesuai dengan pancasila. Kemudian berkapasitas, pemuda Indonesia memiliki pendidikan yang mungkin sangat berbeda. KNPI berupaya menyiapkan pemuda/i sesuai dengan minimal standarisasi pendidikan agar, tampak merata lalu berdaya saing. Muhammad Saijidin mengatakan bahwa, "Kalau berdaya saing, saya lihat kita harus berpatokan pada muatan lokal kita apa. Kita bangun Indonesia dengan apa yang mereka tidak punya." KNPI berupaya untuk memandirikan Indonesia melalui keanekaragaman yang dimiliki seperti budaya atau sumber daya alam. Tentunya jika Indonesia sudah mandiri, segala sesuatunya dikelola sendiri. Kita pun mampu bersaing dengan negara manapun. Pada akhir wawancara, Muhammad Saijidin menyarankan kepada generasi muda. Bahwa kita harus sadar mau tidak mau, suka tidak suka. Kita adalah tulang punggung bangsa ini. Ketika kita sudah menyadari itu, kita akan memiliki keinginan untuk memajukan bangsa ini.
