Mohon tunggu...
Adelwise Alicia Putri
Adelwise Alicia Putri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya adalah seorang Mahasiswa Hubungan Internasional

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Apakah Pancasila masih Relevan sebagai Ideologi Negara dan Bangsa Indonesia?

14 September 2024   21:34 Diperbarui: 14 September 2024   21:36 19
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada 1 Juni 1945, Pancasila resmi menjadi dasar negara dan Ideologi bangsa Indonesia. Pancasila memiliki peran sebagai pandangan hidup serta mencerminkan kepribadian bangsa. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, ideologi didefinisikan sebagai kumpulan konsep bersistem yang dijadikan atas pendapat yang memberikan arah dan tujuan untuk kelangsungan hidup. Ideologi juga diartikan sebagai cara berpikir seseorang atau suatu golongan. Ideologi dapat diartikan paham, teori, dan tujuan yang merupakan satu program sosial politik (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2008 : 517). Menurut Ir. Soekarno, Pancasila adalah isi jiwa bangsa Indonesia yang turun-temurun sekian abad lamanya terpendam bisu oleh kebudayaan Barat.

Untuk menjadi sebuah ideologi negara yang mencerminkan perilaku bangsa itu sendiri pastinya terdapat beberapa syarat yang harus dipenuhi, seperti yang termaktub dalam Pembukaan UUD 1945, Pancasila memenuhi syarat untuk disebut sebagai sebuah ideologi. Hal ini dikarenakan dalam Pancasila terdapat ajaran, gagasan dan doktrin bangsa Indonesia yang dipercayai kebenarannya, tersusun sistematis dan memberikan petunjuk pelaksanaannya.

Pancasila sebagai Ideologi negara tentunya memiliki peran diberbagai aspek kehidupan bangsa Indonesia. Pancasila memiliki beberapa peran aktual sebagai Ideologi terhadap kehidupan bangsa, yaitu sebagai penuntun warga negara dalam berperilaku sehingga sesuai dengan moral ideologi dan norma-norma yang ada. Selain itu, Pancasila sebagai ideologi negara juga berperan untuk melakukan penolakan terhadap nilai-nilai yang tidak sesuai dengan kelima sila Pancasila.

Sebagai ideologi terbuka Pancasila harus mampu menyesuaikan diri dengan zaman. Hal ini bukan berarti nilai dari Pancasila dapat disubstitusi dengan nilai dasar lain yang dapat menghilangkan jati diri bangsa Indonesia. Makna Pancasila sebagai ideologi terbuka adalah nilai-nilai dasar Pancasila dapat dikembangkan sesuai dengan dinamika kehidupan bangsa Indonesia dan tuntutan perkembangan zaman dengan memperhatikan tingkat kebutuhan dan perkembangan masyarakat Indonesia, serta tidak keluar dari eksistensi dan jati diri bangsa Indonesia. Suatu ideologi dapat dikatakan terbuka dan dinamis yaitu apabila ideologi tersebut bisa dan dapat menerima serta mengembangkan pemikiran-pemikiran baru atau dengan kata lain dapat menerima penafsiran baru tanpa harus takut kehilangan jati dirinya.

Pancasila mengandung nilai-nilai sebagai ideologi terbuka. Menurut Kaelan (2013) mengemukakan nilai-nilai yang terkandung dalam ideologi Pancasila sebagai ideologi terbuka yang pertama adalah Nilai Dasar, yaitu hakikat kelima sila Pancasila yaitu ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan dan keadilan. Selanjutnya, Nilai Instrumental, yang merupakan arahan, kebijakan, strategi, sasaran serta lembaga pelaksananya. Nilai instrumental ini merupakan eksplisitasi, penjabaran lebih lanjut dari nilai-nilai dasar dalam rangka penyesuaian dalam pelaksanaan nilai-nilai dasar ideologi Pancasila. Nilai terakhir yang terkandung dalam Pancasila sebagai ideologi terbuka adalah Nilai Praksis, yaitu merupakan realisasi nilai-nilai instrumental dalam suatu realisasi pengamalan yang bersifat nyata, dalam kehidupan sehari-hari dalam bermasyarakat, berbangsa dan bernegara (lihat BP-7 Pusat, 1994 : 8). Dalam realisasi praksis inilah maka penjabaran nilai-nilai Pancasila senantiasa berkembang dan selalu dapat dilakukan perubahan dan perbaikan (reformasi) sesuai dengan perkembangan zaman ilmu pengetahuan dan teknologi serat aspirasi masyarakat.

Seiring dengan berjalannya waktu, banyak aspek aspek kehidupan yang berubah. Namun, apakah Pancasila masih relevan sebgai ideologi negara dan bangsa Indonesia? Jawabannya masih, Pancasila memiliki peran sebagai ideologi terbuka. Dalam pengertian ini, ideologi Pancasil bersifat dinamis dalam menghadapi perkembangan zaman. Ia dapat berinteraksi dengan berbagai kondisi tanpa harus merubah makna hakiki atau nilai yang terkandung di dalamnya. Sifat keterbukaan inilah yang cukup unik dalam menghadapi setiap perubahan masyarakat yang dinamis dan juga perubahan modernitas yang terus berubah.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun