Mohon tunggu...
Adelwan Margeri
Adelwan Margeri Mohon Tunggu... -

just a face in the crowded

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Pentingnya Passion

25 Juni 2014   05:33 Diperbarui: 18 Juni 2015   09:10 551
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Jalan satu-satunya untuk benar-benar puas adalah melakukan apa yang anda yakini sebagai karya besar. Dan, satu-satunya jalan untuk melakukan yang besar adalah dengan mencintai apa yang anda kerjakan."(Steve Jobs).

Banyak syarat yang dibutuhkan seseorang dalam dirinya untuk meraih kesuksesan. Dan passion menurut Richard st. John dalam bukunya 8 to be great merupakan hal pertama yang harus dimiliki. Sebab, dengan adanya passion, maka pekerjaan yang kita lakukan akan terasa mudah, karena kita mencintai apa yang kita lakukan. Jadi singkatnya, seseorang dikatakan memiliki passsion ketika dia melakukan suatu hal karena cinta, bahkan ketika dia tidak dibayar sekalipun.

Mereka yang berhasil sampai ke puncak , tidak peduli musisi atau koki yang handal atau pemimpin perusahaan, adalah mereka yang melakukan apapun yang mereka cintai, bahkan meski mereka tidak dibayar."(Quincy Jones, Composer legendaris).

Passion adalah keran pembuka untuk syarat-syarat kesuksesan yang lainnya seperti kerjakeras, fokus, ketekunan, sikap tidak pernah mau menyerah, dan lain sebagainya. Passion yang membuat seseorang bertahan dalam impiannya meski ketika keadaan tidak sesuai dengan yang diharapkannya. Passion jugalah yang membuat seorang Michael Jordan tidak menyerah untuk terus bermain basket meski dia dikeluarkan dari tim basket di kampusnya.

"Aku bermain basket karena aku mencintainya, kebetulah saja aku dibayar...".(Michael Jordan).

Tapi, meskipun passion sangat penting, tidak semua orang tahu apa passionnya. Bagi yang tidak tahu apa passionnya, teruslah mencari. Berikut langkah untuk menemukan passion yang kita miliki.

1. Buat checklist tentang hal kita sukai untuk dilakukan.

Apapun itu, asalkan anda menyukainya, tuliskan kedalam kertas tersebut. Jangan pikirkan tentang itu berguna atau tidak. Jika anda tidak keberatan untuk melakukan hal tersebut tanpa dibayar, bahkan kalau harus membayar sekalipun, maka tuliskanlah.

2. Buat skala prioritas.

Dari sekian banyak hal yang anda sukai tersebut. Urutkan dari yang paling anda sukai dan beri skala 1 - 10 masing-masingnya.

3. Bergabunglah dengan komunitas yang berhubungan dengan yang anda sukai tersebut.

Mulailah bergabung dengan komunitas untuk hal yang paling anda sukai. Kalau misalnya setelah bergabung dengan komunitas tersebut anda merasa disini bukanlah passion anda, pindahlah ke urutan yang no 2.

Contoh : urutan pertama dalam checklist adalah adalah anda senang menonton film. Untuk itu cobalah bergabung dengan komunitas movie maker. Kalau anda merasa cocok teruskanlah, tapi kalau tidak pindah ke urutan yang no 2. Dan begitu seterusnya.

4. Teruslah Mencari.

Kalau anda belum menemukan apa passion anda, pilihan satu-satunya terusah mencari. Banyak sekali orang sukses yang menemukan passion setelah mencoba banyak hal dalam hidupnya. Dan tidak jarang mereka menemukannya secara kebetulan.

"Aku tidak tahu kemana arah perjalananku ini, tetapi aku sedang menuju kesana."( Carl Sandburg, penyair dan pengarang).

"Aku dahulu tidak terlalu tahu apa yang kuinginkan dalam hidup ini. Aku pernah menjadi seorang penguji produk, petugas penjara, seorang montir. Aku tahu aku lebih menyukai yang ini."( Dan Aykroyd, aktor populer).

"Aku tersandung ke dalam dunia komputer personal, dan menemukan sesuatu yang aku sukai.".( Mitch Kapor, pendiri Lotus).

"Aku terjatuh ke dalam industri kesehatan karena ada yang tidak hadir, dan akhirnya aku diterima di fakultas farmasi, kemudian akhirnya aku kecanduan."( Aman Gupta ,CEO imprimis life).

Semoga membantu...

Daftar Pustaka : 8 To Be Great, Richard St. John

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun