Mohon tunggu...
Adelvis Wahyu
Adelvis Wahyu Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Airlangga

menyuarakan suara mahasiswa lewat sebuah tulisan.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Takdir Tuhan Itu Baik dengan Alurnya yang Menarik

4 September 2023   09:09 Diperbarui: 4 September 2023   09:36 121
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fiksiana. Sumber ilustrasi: PEXELS/Dzenina Lukac

Namaku adalah Wawa. Disini aku akan menceritakan kisah dari kakak sepupuku. Dia adalah seorang anak gadis yang bisa dibilang sangat beruntung. Dia terlahir dari keluarga yang berkecukupan dan mampu untuk membeli apapun yang dia inginkan. Walaupun dia mempunyai seorang adik, tetapi kebutuhannya masih dapat terpenuhi. Sedangkan dengan diriku sangat lah berbeda jauh, apalagi setelah aku mempunyai seorang adik. Tetapi keberuntungan itu hilang seketika saat ibunya jatuh sakit. 

Kakak sepupuku ini bisa dibilang agak bandel atau agak nakal. Dia sering keluar dan bergaul dengan teman-temannya tanpa memikirkan bahwa kedua orang tuanya sangat cemas ketika dia tidak pulang-pulang saat itu, apalagi hari sudah agak malam untuk anak perempuan keluar. Dia juga jarang sekali membantu ibunya untuk membersihkan rumah. Walaupun begitu ibunya sangatlah sabar menghadapi sifat anaknya tersebut. Dia benar-benar tidak menghiraukan semua itu sampai akhirnya ibunya jatuh sakit. Ibunya sempat dirawat beberapa minggu dirumah sakit. Dokter bilang bahwa penyakit ibunya tersebut tidak begitu serius jadi kekhawatiran kakak sepupuku tersebut hanya sebentar.

Setelah dirawat dirumah sakit selama beberapa minggu, akhirnya ibunya dapat pulang kerumah. Sesampainya dirumah sifat kakak sepupuku tersebut tetap saja begitu, sifatnya ternyata masih belum berubah. Setelah beberapa bulan agak membaik, ternyata ibunya kembali dilarikan kerumah sakit lagi.  Dari situlah dokter baru memberitahu bahwa tante terkena struk. Setelah mengetahui itu kakak sepupuku langsung kaget, tetapi dari situ tidak bisa mengubah sifat kakak sepupuku tersebut. Mungkin dia sekarang agak jarang keluar malam-malam tetapi setiap siang sampai sore kakakku tersebut masih saja keluar untuk bermain.

Kadang ayah dan saudara ayahku yang lainnya bergantian untuk menjaga tante dirumah sakit saat malam hari. Setelah kurang lebih sebulan, keadaan tante berangsur membaik tetapi masih harus control dan melakukan terapi agar jari-jari tangan yang satunya dapat digerakkan kembali. 

Setiap sebulan sekali tante selalu kontol kedokter tentang keadaannya tersebut. Setelah keadaan tante yang berangsur-angsur membaik ternyata gantian kakek yang dirawat dirumah sakit. Mungkin setelah masalah tante agak hilang sekarang gantian keadaan kakek yang kurang baik. Setelah beberapa bulan tante keluar dari rumah sakit ternyata gantian kakek yang masuk rumah sakit. Waktu itu ayah yang mengantarkan kakek kerumah sakit.

Sampai dirumah sakit ternyata kakek dipasangi alat bantu untuk pernapasan itu. Setelah menunggu keputusan dari dokter akhirnya dokter pun memanggil ayah dan bilang bahwa kakek terkena penyakit jantung. " bagaimana dok keadaan ayah saya? " kata ayah bertanya kepada dokter tersebut. " ayah bapak terkena penyakit jantung " jawab dokter tersebut kepada ayah. Setelah ayah mengetahui penyakit kakek ayah langsung menyembunyikan penyakit itu dari kakek tapi mau bagaimana lagi jika memang sudah takdir pasti nanti kakek akan tahu-tahu sendiri.

Setelah dipindahkan keruang inap kakek kembali dipasang infus. Sedangkan keadaan tante yang selalu rutin menjalankan terapinya sudah mulai membaik, jari-jari tangannya yang dulu susah untuk digerakkan sekarang secara perlahan-lahan jari-jari tangan tersebut mulai bisa digerakkan.

Saat waktu itu, sebelum tangan tante membaik tante sering kesulitan untuk mengambil barang-barang yang ingin dia ambil sehingga dia meminta bantuan kepada anaknya tersebut. " Len, tolong ambilin barang ibu yang ada diatas meja itu ya " kata ibunya kepada anaknya tersebut. Kebetulan saat itu kakak sepupuku baru saja pulang dari sekolah sehingga dia agak kecapekan. " haduh ibu iki nyusahno ae, nyoh ikilo " kata kakak sepupuku tersebut kepada ibunya tersebut. Ibunya yang mendengarkan kata-kata itu hanya bisa membalasnya dengan candaan dan sedikit senyum.

Aku tidak terlalu paham apakah senyum itu membuat dia merasa terkucilkan atau bahkan dia hanya menggap anaknya becanda saja. Melihat perlakuan kakakku kepada ibunya tersebut aku juga agak tidak suka namun bagaimana lagi aku tidak berhak berkomentar akan hal itu. Hari demi hari berlalu, keadaan kakek mulai membaik, akhirnya setelah beberapa bulan dirumah sakit kakek diijinkan oleh dokter spesialis jantungnya untuk pulang kerumah. Sedangakn dirumah tante sedang sendirian, semua orang sedang keluar teruma anaknya tersebut. 

Singkat cerita, saat kakek sampai dirumah tiba-tiba mama ingin pergi kerumah tante yang tepat ada dibelakang rumah kakek. Saat ingin ke belakang ternyata tante sudah tergeletak diatas lumpur yang ada didekat sawah. Kata mama, dia tidak tahu apa yang terjadi kepada tante entah tante terpelesat atau bahkan tiba-tiba jatuh begitu saja. Mama yang mengetahui kejadian itu menyembunyikannya dari kakek agar kakek tidak kaget. Mama yang melihat keadaan tante yang penuh dengan lumpur itupun langsung membawanya kekamar mandi dan berusaha membersihkan tubuhnya tersebut.

Setelah bersih, mama meminta bantuan kepada tanteku yang satunya untuk segera membawanya kerumah sakit. Keadaan tante saat itu benar-benar sudah lemah, namun herannya dia masih menyebut nama anak peremouannya tersebut samba berkata " dek, jangan bilang ke Lentera ya keadaanku " kata tante kepada mamaku. Mama yang mendengarkan hal itu hanya bisa diam sambil memandangnya.

Saat diperjalanan rumah sakit keadaan tante ternyata sudah tidak sadarkan diri. Singkat cerita tante akhirnya sudah dipindahkan keruang ICU. Keadaan tante masih tidak sadarkan diri, sedangkan mama yang sudah memberitahu kabar ini kekakak sepupuku akhirnya dia langsung sedih mendengarkan kabar itu.

Dia pun langsung ingin pergi kerumah sakit itu. Setelah mendengar kabar itu kakak sepupuku langsung terpukul dan hari demi hari dia habiskan untuk menjaga ibunya tersebut. Setelah 2 hari dirawat tante masih saja koma, keadaannya pada saat itu benar-benar kritis. Dari beberapa hari sebulumnya dia sempat mengeluarkan darah dari bagian mulut dan hidungnya. Mungkin saat itu keadaannya masih malam sehingga kakak sepupuku belum mengetahuinya.

Setelah malam mendengarkan kabar itu keesokan harinya keadaan tante semakin buruk, hingga akhirnya pada waktu sore hari ayah mendapatkan kabar dari pamanku bahwa tante sudah tiada. Mendengar berita tersebut aku juga sanagt terpukul. Walaupun dia bukan mamaku tapi dia juga seorang ibu dan siapa sih yang tidak terpkul jika mendapatkan kabar bahwa ibunta telah tiada. Setelah mendengar kabar tersebut aku langsung bergegas untuk pergi kerumah kakak sepupuku tersebut. Sesampainya diasana sudah banayk orang yang melawat dan aku hanya bisa melihat kakak yang ada disana menangis dan lemas seperti tidak ada harapan untuknya lagi.

Tante yang berusah menyakinkannya akhirnya membawanya kerumah sambil menunggu jasad ibunya datang. Aku bisa merasakan apa yang sedang kakakku rasakan saat itu, jika aku yang ada diposisinya pasti aku juga sangat terpukul dan tidak tahu harus berbuat apa-apalagi. Kehilangan seorang ibu yang sangat berharga adalah suatu keadaan dimana kamu akan merasakan bahwa dunia yang selama ini kamu miliki telah hancur. Semenjak kejadian itu kakak mulai berubah,dia mulai sering untuk mendoakan ibunya dan berusaha menjada adik serta membantu ayahnya membersihkan rumah. Setelah kejadian itu sifat kakak sepupuku akhirnya mulai berubah menjadi lebih baik.

Kakak sepupuku juga sempat bilang bahwa dia benar-benar menyesal karena masih belum bisa membahagiakan ibunya tersebut. Walaupun sudah terlambat, tapi apa salahnya jika dia ingin berubah menjadi lebih baik.

Tidak ada kata terlambat jika dia benar-benar merasakan apa yang sudah dia perbuat dulu, karena penyesalan selalu datang terlambat. Dan dari penyesalan itulah kamu harus belajar apa artinya mengikhlaskan dan kehilangan apa yang kamu dulu sempat kamu miliki. Memang semua penyesalan selalu berakhir buruk, oleh sebab itu selalu berhati-hatilah dalam mengambil atau melakukan sesuatu apapun.

Dari cerita tersebut aku bersyukur sekali karena aku masih memiliki keluarga yang lengkap dan aku juga tidak akan menyianyiakan keduanya. Aku akan terus berusah untuk membahagiakannya. Jadi buat kalian yang masih memiliki kedua orang tua ingatlah pesan dariku " jagalah dia yang sudah menjaga dan merawat kalian dari kecil, dan buatlah dia bahagia dengan apa yang kamu punya karena apa yang telah tuhan berikan kepada kita pasti akan dia ambil kembali jika kita menyianyiakan apa yang telah ia berikan ". 

Semoga dari cerita tersebut teman-teman dapat mengambil hikmah yang ada dan semoga cerita tersebut dapat menginspirasi teman-teman untuk terus berbakti kepada kedua orang tua dan selalu mematuhi perintahnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun