Pancasila, sebagai dasar negara Indonesia, tetap relevan di era modern yang penuh tantangan globalisasi, teknologi, dan pergeseran nilai budaya. Lima sila dalam Pancasila menjadi fondasi untuk menjaga harmoni dalam keragaman bangsa Indonesia, yang terdiri dari berbagai suku, agama, ras, dan budaya.
Di tengah derasnya arus globalisasi, Pancasila menawarkan nilai-nilai universal yang mampu menjadi penyeimbang antara modernitas dan identitas nasional. Sila pertama, Ketuhanan Yang Maha Esa, mendorong masyarakat untuk tetap menjunjung nilai-nilai spiritual di era teknologi. Sila kedua hingga kelima mengajarkan keadilan sosial, kemanusiaan, dan persatuan yang sangat relevan untuk menghadapi polarisasi sosial serta konflik yang sering muncul akibat perbedaan.
Selain itu, di era digital, nilai-nilai Pancasila dapat menjadi panduan untuk bermedia sosial secara bijak, mengedepankan toleransi, dan menghindari penyebaran hoaks. Pemerintah dan masyarakat juga perlu menguatkan implementasi Pancasila melalui pendidikan formal dan informal, sehingga generasi muda memahami maknanya dalam kehidupan sehari-hari.
Pancasila bukan hanya warisan sejarah, tetapi juga pedoman dinamis yang harus terus diterapkan dalam segala aspek kehidupan bangsa. Dengan demikian, Pancasila tetap menjadi kompas moral untuk mewujudkan masyarakat Indonesia yang berkeadilan, damai, dan sejahtera di era mode
rn.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H