Mohon tunggu...
Adeltus Lolok
Adeltus Lolok Mohon Tunggu... PNS -

Pendiri http://howmoneyindonesia.com. Berkarya sebagai aparat dan pelayan masyarakat; pecinta alam, seni, dan keunikan manusia. Senang menulis.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Beda Kena Tilang di Indonesia dan di Australia

26 Februari 2016   11:49 Diperbarui: 26 Februari 2016   12:59 414
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Berbicara soal tilang-menilang di Australia, jangan pernah berpikir untuk mencari "damai di tempat." Jika pelanggar mencoba membujuk menawarkan sesuatu, bisa dijamin tilangannya akan bertambah berlipat-lipat, atau malah dibawa ke pengadilan karena mencoba menyuap petugas...

Tapi emang juga sih, buat apa mesti cari damai lagi, toh penyelesaian tilang tidak ribet ..tidak 'borosin' waktu atau bikin stress...

Lalu apa yang terjadi bila saya tidak membayar tilang?

Saya tidak tahu pasti, tetapi patut diketahui bahwa segala informasi di Australia sangat terkait satu sama lain. Polisi dengan mudah menemukan alamat hanya dengan data plat nomor saja.

Saya ingat ketika suatu sore yang agak gelap saya meninggalkan kampus. Tiba-tiba di belakang saya lampu sirene mobil polisi menyala sangat menyilaukan, mengikuti mobil saya. Itu pertanda bahwa saya harus menepi.

Di mobil patroli ada dua polisi. Satu orang di belakang kemudi, rekannya yang lainnya mendekati saya. Rupanya ia akan melakukan tes narkoba. Saya diminta meniup ke dalam sebuah selang plastik. Setelah meniup beberapa kali, dan lampu indikator menunjukkan bahwa saya bersih narkoba dan alkohol. TENTU SAJA!

Sang polisi kemudian meminta SIM. Saya mengeluarkan SIM Indonesia karena saya tidak punya SIM Australia. Dia sedikit kebingungan membaca informasi di SIM tersebut.

Namun saya tunjukkan yang mana data nama, tanggal lahir, dan seterusnya. Ia kembali ke mobilnya dan rekannya mengetik di sebuah alat mirip komputer yang menempel di dashboard mobil. Tak lama kemudian dari mesin tersebut meluncur kertas berisi laporan hasil pemeriksaan saya saat itu.

Saat membaca laporan itu, saya cukup terkejut karena semua data pribadi saya ada di sana. Mulai dari nama, email, alamat di Indonesia dan Australia, jenis kendaraan, asuransi yang saya pakai, dan aneka informasi pribadi lainnya.

Padahal mereka cuma menginput nama yang ada di SIM saya! Saya jadi berpikir bahwa bila saya tidak mematuhi aturan atau tidak membayar denda, bisa saja rekening saya diblokir, anak saya tidak mendapat diskon di sekolah, atau tunjangan tidak dibayarkan...dan seterusnya...

Tak lama kemudian, pak polisi datang kembali menyerahkan SIM saya. Ia menyarankan supaya saya menterjemahkan SIM tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun